Apa itu Cinta?

6 0 0
                                    

"Michael, gua rasa kita cukup sampe disini aja."
Perkataan nya memecahkan kesunyian malam.

"Kenapa?apa karena aku sudah gak menarik lagi untukmu Fandi?."

"Sepertinya gua baru sadar kalau selama ini hubungan kita salah."

"Kamu yang berjuang untuk ku ingat? Kamu yang mengejarku, aku sudah menolakmu, lalu saat aku sudah menerima mu dan sayang padamu kau ingin mencampak kan ku?, aku gak bakal bisa terima keputusan kamu, Di."

"Ya abis mau gimana lagian juga hubungan kita salah, kita sama-sama pria tidak akan ada yang mau menerima hubungan kita ,mickey, tolong mengertilah."

"Gak usah manggil aku dengan panggilan itu kalau kamu akhirnya ingin mencampak kan ku, jujur aku kecewa, selama ini pertahanan dan perjuangan kita berakhir begitu saja?. Aku tidak bisa menerimanya, Di! Mana janjimu yang akan mempertahan ku? Ucapan mu yang meyakinkan ku, kemana semua perginya itu? Hanya omong kosong belaka kah? Ingat, kau yang mengajak ku ke dunia mu ini, Di."

"Iya gua paham, gua minta maaf, tapi gua gak bisa nerusin hubungan ini lagi."

"Aku punya salah sama kamu? Aku kurang muasin hasrat kamu, Di? Kenapa kamu tega begitu setelah bertahun-tahun kita bersama? Ada wanita yang kamu suka? Kamu yang meyakinkan keluarga aku untuk aku ikut dengan kamu, terus kamu mau campakin aku gitu aja? Gila sih kamu punya hati gak sih? Bukan kamu doang yang capek berjuang kok, aku juga capek berjuang, kenapa harus berhenti setelah jauh berjalan? Aku bukan tempat kamu pulang?."

"STOP! JANGAN TERLALU DRAMA! LO COWOK, TAPI BANYAK BANGET BACOT!. KEPUTUSAN GUA UDAH BULAT, GUA MAU KITA SAMPE DISINI AJA, DAN GUA AKAN PERGI, BIAR LO YANG NEMPATIN RUMAH INI!."

"Silahkan."

Akhirnya gue mempersilahkan dia pergi dari rumah ini, dan dia beneran pergi gitu aja ninggalin barang-barang nya dirumah ini, rumah kenangan kita.

Dia beda, dia berubah, dia gak perduli sama gue, dia udah mulai berani bentak gue dan kasar ke gue, tapi gue akan tetap memperjuangkan hubungan ini.

Menurut gue mungkin dia butuh tenang dan butuh suasana baru, mungkin 5 bulan adalah waktu yang cukup untuk dia pergi, dan gue akan nungguin dia, lagi.

Gue ngelakuin aktivitas seperti biasa, gue mahasiswa Art dari salah satu universitas swasta, gue mulai ber-aktivitas, nyelesein tugas, kerja sambilan buat biaya kuliah, karena gue setelah pacaran sama Fandi, orang tua gue ngebiarin gue gitu aja dengan semua fasilitas di cabut tentunya, jadi gue mulai dari nol, bener- bener gak ada tabungan, rumah yang terletak di pinggir kota ini adalah rumah Fandi dari mendiang orang tua nya. Gue bener- bener khawatir sama dia, gue udah coba ngehubungin dia, datengin tempat favorit dia, tapi ternyata dia gak ada.

Bulan terus berganti, melebihi target yang gua tentukan untuk dia pulang, lebih dari 5 bulan, dan dia bener-bener gak ngasih kabar ke gue, gue frustasi, gue udah mulai capek, tapi gue masih penasaran kenapa dia ninggalin gue gitu aja, dia juga gak jawab dengan benar, karena menurut gue, jawaban terakhir dia tentang "gak ada yang mau nerima hubungan kita", itu alasan dibuat-buat, gue tau dia, dia keras kepala, sekalinya dia memutuskan sesuatu, itu gak akan dia lepasin, dan dia juga gak ngusir gue dari rumah nya, malah dia yang pergi, berati ada hal lain yang dia sembunyiin, jadi gue masih berharap dia gak akan ngelepasin hubungan ini begitu aja, pasti ada alasan lain, gue yakin itu.


"Gimana? Udah dapet kabar dari mantan? Gua yakin sih dia beneran ninggalin lo, dan dia mau balik jadi normal lagi, gua yakin dia waktu sama lo cuma buat muasin hasrat dia doang, ya setelahnya lo dibuang kayak gini, lagian percintaan model kayak lo gini pasti cuma liat fisik, menarik, HS, setelah nya yaudah lepas gitu aja, gak bakal ada ketulusan lah. Dan hubungan kayak kalian nih, pendosa banget"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PART OF SOMEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang