Part 1

30 9 1
                                    

Halo, Ini karya pertama aku di sini, jadi maklum bila ceritanya gaje hehe .
Dukung author ya dengan ngeVote cerita ini, biar author semangat nulisnya 😁
Jangan jadi silent riders yaa gak baik lho ..

Oke, selamat membaca..

🍂🍂🍂

"Aku mohon jangan temui aku lagi!

Ucap siska sambil menepis tangan seseorang yang memegangnya.

"kenapa kau jadi seperti ini? Sebenarnya apa yang terjadi padamu?
Lirih seorang pria dengan tatapan sendunya itu sambil memegang kedua bahu siska.

Siska menatap dalam mata lelaki didepannya itu dan mengatakan "Aku tidak mencintaimu lagi Davin! Jadi aku mohon ,kita tidak usah bertemu lagi.

Pria yang diketahui bernama Davin itu hanya bisa tersenyum getir, ia tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut orang yang sangat ia cintai.

Davin mencoba memegang tangan siska walaupun akhirnya siska menepis lagi tangan davin, bahkan siska memundurkan tubuhnya lebih menjauh dari hadapan davin.

"Bisa kau katakan apa salahku?
Tanya davin dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Siska mengepalkan tangannya erat, dia mencoba tetap kuat walaupun sebenarnya hatinya teramat sakit.

"Apa kau mencintaiku?

"Tentu saja aku sangat mencintaimu, aku rela melakukan apa saja untukmu, lebih dari apapun kau adalah orang yang paling aku cintai siska.

Ucap davin tegas dan pasti.

Ternyata tembok yang dibangun sedemikian kuatnya itu tidak dapat lagi menahan gejolaknya, Air mata itu berderai berjatuhan dimanik mata siska.

"Kau berkata akan melakukan apapun untukku, jadi aku ingin kau pergi dari hidupku, jangan membantah lagi davin, buktikan kalau kau memang mencintaiku, itu yang aku mau saat ini jadi tolong pergilah dari hidupku.

Rasanya kaki yang menopang sang badan itu sudah tak sanggup untuk terus berdiri kuat dan lidah yang terbiasa mengecapkan kata-kata manis itu kini terasa kelu tak dapat berucap seiring rasa lagi, namun sebuah kata-kata yang menyakitkan itu terpaksa harus keluar dari mulut yang biasanya pandai berucap manja.

Davin menghembuskan napasnya kasar, ia mengalihkan pandangannya ke area taman yang sepi, taman ini adalah taman yang sangat berarti bagi davin dan siska, biasanya ditaman ini mereka tersenyum bahagia sambil mengaitkan tangan dan dengan candaan-candaan ringan, tapi davin tak menyangka bahwa taman ini juga akan menjadi saksi bisu perpisahan mereka.

Davin menghela napas pelan dan berkata "sepertinya kau sangat ingin aku pergi, jika itu yang kau mau maka aku akan pergi, ingatlah ini siska, ini adalah bentuk cintakku padamu, walaupun aku tidak mengerti kenapa kita harus berpisah seperti ini, jujur...

Davin menjeda perkataanya, jujur ini sangat menyakitkan baginya, meninggalkan seseorang yang masih sangatt ia cintai, lidah nya terasa kelu dan perasaanya tentu saja hancur, ia menguatkan lagi dirinya dan lanjut mengatakan "Ini terlalu menyakitkan.
Kalimat terakhir yang ia ucapkan itu sekaligus membawa badannya berbalik dan melangkahkan kaki jenjangnya itu meninggalkan seseorang yang juga sedang rapuh itu sendirian, Walau dengan berat hati, tapi kepergiannya lah yang davin rasa akan memuaskan siska, ia tak tahan lagi dengan kenyataan pahit yang sedang terjadi padanya saat ini.

Punggung itu terlihat semakin menjauh, melihatnya sungguh menyakitkan, kaki yang sedari tadi menopang sang badan itu sudah tidak kuat lagi menopangnya dan ambruk dihamparan rerumputan hijau

Dia sudah pergi
Dia benar-benar pergi
Kenapa hati ini sangat sakit?
Bukankah ini yang kau mau?
Lihatlah..
Cintamu sudah pergi
Dia benar-benar sudah pergi...

LOVE AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang