Part 5

16 7 3
                                    

Sebuah mata yang tertutupi oleh kacamata hitam itu terlihat memperhatikan gerak gerik seorang gadis yang berada tak begitu jauh di depannya.

Ya, itu adalah davin yang sedang memperhatikan siska yang sedang berdiri menunggu taxi di pinggir jalan.

Begitu melihat siska, davin langsung menepikan mobilnya dan memperhatikan siska dari dalam mobilnya.

Sebuah taxi pun berhenti didepan siska dan tanpa menunggu lama ia pun masuk kedalam taxi itu.

Davin yang melihat taxi itu mulai melaju menjauh, ia pun melajukan mobilnya dan mengikuti taxi yang membawa siska itu.

---

Taxi itu berhenti didepan sebuah rumah sakit besar dan siska pun keluar dari dalam taxi itu dan melangkahkan kakinya menuju rumah sakit.

Davin yang juga ikut menepikan mobilnya itu juga melihat siska telah memasuki gedung rumah sakit, namun davin tak beranjak, ia memilih diam didalam mobilnya seraya matanya yang masih memperhatikan gedung rumah sakit disampingnya itu.

---

"Ibuuu

Siska yang senang melihat sang ibu itu pun langsung menghamburkan pelukannya pada sang ibunda.

Sang ibunda pun tersenyum hangat seraya mengelus surai panjang anaknya itu.

"Apa ibu sudah makan?

Tanya siska seraya melepaskan pelukannya dan beralih menatap lembut sang ibu.

Ibu pun langsung menganggukan kepalanya sambil tersenyum hangat pada gadis kecil yang sangat ia sayangi itu.

"Apa kau kesini sendirian? Bayu tidak ikut?

Tanya sang ibu sambil menelisik sekitar ruangan, karena biasanya siska datang selalu bersama bayu, namun siska enggan menceritakan kejadian tadi, apalagi mereka sempat berdebat.

"Kak bayu tidak kesini ibu, dia masih ada urusan di perusahaannya, ibu kan tahu bahwa kak bayu tidak hanya mengurus kafe saja, ia juga harus mengurus perusahaan bersama kakek nya.

Terang siska yang dibalas anggukan kecil oleh sang ibu.

Ting

Sebuah notifikasi pesan masuk itu membuat siska mengambil gadgetnya dan melihat siapa yang mengiriminya pesan, tak butuh lama untuk ia mengetahui isi pesan tersebut yang ternyata dikirim oleh Bayu yang pesannya berbunyi  "Apa kau sudah sampai? Apa kondisi tante baik-baik saja? "
Kira-kira seperti itulah bunyi pesan yang dikirim bayu, setelah membacanya siska langsung menyimpan gadgetnya kembali tanpa membalas pesan tersebut.

Sementara diseberang sana, bayu yang masih belum pulang dari kafe sedang menatap layar ponselnya ia melihat pesannya tak kunjung mendapat balasan itu terus memperhatikan layar ponselnya, ia tetap menunggu balasan dari siska.

"Apa salah jika aku ingin membantumu? "batinnya.

Bayu pun akhirnya menyimpan ponselnya dan beranjak dari duduknya dan memutuskan untuk pulang, karena waktu sudah malam.

Begitupun dengan siska yang juga bergegas pulang menyadari hari sudah mulai larut dan juga ia harus bersiap-siap untuk kerjaannya esok.

Siska yang sudah berada diluar rumah sakit itu pun bergegas menunggu sebuah taxi yang telah ia pesan melalui aplikasi di ponselnya.

Tak berselang lama sebuah kendaraan beroda empat terlihat berhenti dihadapannya, namun bukan sebuah taxi yang sedang ia tunggu tapi sebuah mobil sport mewah berwarna hitam yang berhenti didepannya.

Siska mengeryitkan alisnya sambil menelisik siapa orang yang berada didalam mobil itu, dan pertanyaan siska pun terjawab setelah seorang pria keluar dari mobil itu, dan siska sangat mengenal orang tersebut.

"Davin?
Ucapnya pelan nyaris tak terdengar.

Ya, sedari tadi ternyata davin tidak pulang, ia menunggu siska keluar dari rumah sakit.

"Masuklah, akan ku antar.
Ujar davin yang kini sedang berdiri didepan siska.

"Tidak perlu, aku sudah memesan taxi.

Jawab siska dingin.

"Aku hanya ingin memastikan kau pulang dengan selamat, tidak ada alasan lain, aku tidak akan membahas apa yang terjadi dulu.

Jelas davin, namun siska tak mengindahkan perkataan orang didepannya itu, ia memilih diam dengan wajah dinginnya.

Davin membuang nafas kasar masih berusaha sabar dengan sikap siska yang sedari tadi mengacuhkannya.

"Tidak bisakah kita berteman?

Ujar davin lagi dan kali ini sukses merebut perhatian siska yang kini sedang menatapnya diam.

"Berteman? Apa itu tidak akan menyulitkanmu? Apa kau bisa berteman denganku tanpa mengingat kejadian yang pernah kita lewati?

Jawab siska yang membuat davin terdiam, dan tak lama setelah itu, sebuah taxi pun datang, tanpa menunggu jawaban davin, siska langsung beranjak menuju taxi itu.

Siska yang hendak membuka pintu taxi didepannya itu terhenti ketika davin kembali berucap lagi.

"Jika aku mengatakan bahwa aku tidak lagi menyukaimu apakah kita bisa berteman?

Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut davin itu sejujurnya membuat hati siska bergejolak, namun ia memilih diam tanpa merespon seseorang yang berdiri dibelakangnya yang  sedang menanti jawabannya, ia memilih langsung memasukan dirinya kedalam taxi dan meninggalkan davin yang masih berdiri menatap kepergiannya.

---

LOVE AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang