Setelah beberapa menit Kiara dan Lou akhirnya sampai juga di lokasi party tersebut. Tempatnya tak terlalu jauh dari kampus, tapi kalau berjalan kaki tetap saja melelahkan. Jadi, Kiara mengendarai mobilnya untuk membawa mereka ke sana.
The party place looks just like an ordinary house. Dindingnya berwarna krem terang, halamannya hijau dan penuh dengan orang-orang, serta pintu depannya terbuka dan terdengar suara lagu EDM yang keras dari dalam.
Kiara memarkirkan mobilnya di samping kiri rumah itu, lalu ia dan Lou beranjak masuk ke area party.
-
The minute they got into the house, Kiara immediately wanders off to-who knows where. Kiara memang tipe orang yang lebih suka hal-hal seperti ini; partying, drinking, meeting new people, etc. Louise bukannya tidak suka, hanya saja ia tidak terbiasa.
Di dalam ada pemandangan yang sudah biasa ia lihat. Pasangan yang bercumbu di sudut ruangan, beberapa orang bermain beer pong, pria yang minum alkohol bergelas-gelas, dan lain-lain.
Lou beranjak pergi menuju ke dapur, tempat dimana semua makanan dan minuman ada. Disitu ada banyak junk food tertera di meja, seperti chips dan sejenisnya.
Disitu juga ada banyak.. minuman beralkohol. It looks like flavoured vodka.
Louise bisa 'minum', hanya saja ia lightweight-yang berarti ia tidak tahan minum. Segelas saja sudah lebih dari cukup untuk membuatnya mabuk.
Ia mengambil salah satu gelas plastik berwarna merah-yang biasanya digunakan untuk party, dan mengisi gelas tersebut dengan vodka. Lou mulai minum. The drink tasted lemony, tropical tangy, and kinda burns your damn throat.
Smirnoff.
Dan sedikit demi sedikit, ia mulai merasa lebih santai dan carefree.
Dengan gelasnya ia menuju ke lantai atas, untuk pergi ke area balcony. Lampu neon merah-biru yang berada di lantai bawah sudah mulai membuatnya pusing.
-
Angin sejuk mengibaskan rambutnya sesekali. Lou dapat melihat pemandangan bintang di atasnya lewat area balcony tersebut. Ia membiarkan pikirannya membuyar.
What the hell is Kiara doing right now..
What is he.. doing right now..
Wait
Why am I thinking about him?
Seketika Lou berhenti dan tersadar akan apa yang sedang ia lakukan. Mengapa pria itu terus saja muncul dipikirannya? Tidak hanya ia dingin padanya, tapi mereka juga baru saja bertemu beberapa hari yang lalu.
It's like he's living in her mind rent-free.
He's rude.. And he just seems like bad news..
I'm not ready for another rollercoaster, not after him..
Lou turun lagi ke lantai bawah, ke dapur. Ia mengisi gelasnya, dan meminum vodka tersebut.
Lagi, lagi, dan lagi.
In an attempt to clear her mind from that guy, Lou almost drank 3 glasses of that, dire drink. Lou tau benar bahwa ia tidak tahan minum. Pikiran logisnya dan perasaan hatinya tercampur aduk, membuat ia bertindak ceroboh.
Kepalanya seperti lonceng yang berdenting, pandangannya blurry saat ia mencoba untuk mencari Kiara. Lagu EDM yang diputarkan DJ itupun tidak membantu dan semakin memperburuk suasana.
UGH! WHERE THE FUCK IS KIARA?!
Tangan kanan Lou memegang kepalanya yang semakin berdenyut itu sementara tangan kirinya menahan tubuhnya di dinding, menyeimbangkan badannya yang tidak stabil.
God, I shouldn't have drank that much..
Lou stumbled her way to the living room, that is.. until she saw a familiar figure entering from the front door. Pandangannya memang buyar tapi ia akan selalu mengenali jaket leather hitam dan kacamata frame silver yang dikenakan pria itu.
Doyoung Kim.
Shit, shit, shit, shit.
Fuck.
Louise membalikkan badannya dan bergegas menuju kembali ke dapur-atau tempat manapun yang dapat menyembunyikannya dari dia. Namun, kondisi tubuhnya dan kepalanya yang nyeri itu tidak membantu keadaan. Ditambah boots yang ia kenakan, walaupun heels-nya tebal.
Lou stumbles her way through the crowd, mencoba mencari tempat untuk bersembunyi. Saat ia berbelok ke suatu area yang sekiranya tertutup-pikirnya ia dapat bersembunyi di situ, Lou menabrak sesuatu yang terasa keras.
"ADUH!" teriak Lou sambil memegang hidungnya.
Ketika Lou membuka matanya dan melihat ke atas ternyata yang ia tabrak bukanlah dinding, melainkan.. Johnny.
Huh, Johnny?? I THOUGHT IT WAS A GODDAMN WALL.
Wait.. What is he even doing here???
"Louise?" tanya Johnny bingung.
Dalam keadaan kalut, Lou melihat sekilas ke arah belakangnya dan menyadari bahwa Doyoung sedang menuju ke arahnya dan Johnny.
DAMN IT!
Louise menarik pria itu sehingga tubuhnya menutupinya dari Doyoung. Johnny-yang masih bingung terbawa arus dan mengikuti arah lengan Louise. Tubuh Louise yang kecil dengan mudah tersembunyi di balik Johnny yang bak menara tersebut.
"Just trust me!"
On her tiptoes, Louise pulled Johnny tight as she closed the gap between her lips and his. She inches closer to him and then kissed him, her hands steady on his chest.
Adrenaline rushed to her cheeks, but even so the kiss was slow and comforting. His lips felt soft and he smelled like shampoo.
-
Stay Away From Me . Johnny Seo

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Away From Me . Johnny Seo
FanficIni semua dimulai saat seorang English Literature major-Louise, diminta untuk menjadi guide-nya Johnny Seo. ©tteokkskin, 2020