2|dua

61 15 4
                                    

"Ada orang yang rela menunggu hanya untuk sebuah kabar"

Aku masih setia Sa!

Sore ini, angin sepoi-sepoi berhasil mengenai wajah nan cantik itu
Dia duduk di bawah pepohonan favoritnya dengan membawa kamera di tangannya

Nostalgia? Itu yang sedang dilakukan Lea sekarang. Melihat foto-foto lamanya, Kamera itu dipenuhi foto Lea bersama Seseorang yang ia cintai

Sudah sekitar 5 tahun foto itu tersimpan dan kini Lea berniat untuk menghapus sebagian karna ia ingin sekali melupakan orang itu

"Le?" Panggil Bi Herna mengantarkan sebuah teh dan juga roti panas, sangat cocok di santap saat angin sepoi sepoi begini

"Oh iya Bi letakkan aja di meja!" Perintah Lea tanpa melihat sedikit pun ke arah Bi Herna karna ia masih belum bisa move on dari foto-foto itu

"Oke Lea cantik." Kata Bi Herna lalu pergi begitu saja, ia sudah terbiasa dengan sikap Lea yang kadang cuek acuh tak acuh dan kadang pecicilan dan manja minta ampun. Tapi ia tau Lea adalah orang yang sangat baik.

"Makasih Bi!" Jawab Lea dalam hati karna sangat malas untuk bicara

Tringg.....

Satu notifikasi masuk dari ponsel Lea yang membuatnya refleks mengambil ponsel itu dan notifikasi itu berasal dari pesan Whatsapp orang tak dikenal

"Save Aksa?" Gumam Lea bingung, dari mana Aksa mendapat nomornya? Meskipun Lea adalah Idola sekolah namun tak banyak orang tau kalau ia punya Whatsapp. Apakah Aksa mendapat nomornya dari Eisha? Ia terus berfikir keras tentang hal ini

Ia takut jika ia menyimpan nomor Aksa, Eisha akan marah seperti 2 bulan yang lalu. Tian, pacar Eisha yang kini sudah menjadi mantan nya meminta Lea untuk menyimpan nomornya

Awalnya Lea kira Tian mendapat nomornya dari Eisha, karna Lea baik hati cantik terus manis pula jadi ia menyimpan nomor itu. Tak lama setelah itu Eisha meminjam ponsel milik Lea dan mendapati nomor Tian di ponsel Lea

Eisha pun marah besar ia langsung menuduh Lea berhubungan belakang dengan Tian. Sejak saat itu, Lea tak mau lagi berhubungan dengan cowok manapun yang dekat dengan Eisha.

Tanpa banyak membuang waktu, ia pun segera menelpon Eisha meminta penjelasan tentang hal ini
"Halo Eis!"

Eisha bingung Lea tiba-tiba menelpon saat ia sedang maskeran, menyapa dengan nada tak santuy pula. "Kenapa sih Le? Santuy napa?"

"Lo ngasih nomor gue ya ke Aksa?" Tanya Lea to the point

"Hah?! Enggak tuh! Gue nggak pernah ngasih, dia juga nggak pernah minta. Mungkin bukan Aksa gue salah orang kali lo!" Omel Eisha tak terima dirinya di tuduh

"Nggak kok! Gue nggak salah orang foto profil nya aja foto Aksa lagi sama lo!" Jawab Lea jujur setengah mati

"Yaudah lah save aja napa??" Ucap Eisha tak mau memperpanjang perdebatan bersama Lea karna dirinya tau ia akan kalah meskipun ia benar

"Eis... jan pura-pura bego! Tolong." Kata Lea malas karna sikap Eisha seperti acuh tak acuh

"Lea jangan pura-pura goblok! Tolong." Balas Eisha meniru nada bicara Lea "tinggal di save aja napa sih??" Ucapnya geram

"Gue takut lo marah Eis cantik." Ungkap Lea

"Nggak lah, gue nggak akan marah! Gue percaya sama lo sama Aksa juga gue udah percaya sama dia jadi gue nggak akan takut lagi dia ninggalin gue!" Jelas Eisha tanpa ragu ragu

Don't go again:)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang