3|tiga

58 13 2
                                    

"Berjanjilah untuk selalu bersama gue sekarang, besok, dan selamanya."

"jangan bikin baper napa?!" Ucap Lea kesal

mendengar pernyataan Lea, Aksa tak kuasa menahan tawanya. gadis ini sangat jujur akan perasaannya pikir Aksa, ia rasa tak salah jika ia ingin mengenal Lea lebih jauh

"Jadi lo baper? Hahaha." Tanya Aksa tanpa menghentikan tawanya

"Diem ah!" Kesal Lea menyilang kedua tangannya di dada

"Ulu-ulu calon pacar gue ngambek." Ucap Aksa sambil mengacak acak rambut Lea memancing  agar Lea salting dibuatnya

"Apaan sih lo Sa?" Geram Lea mulai salah tingkah

"Ayo balik ke Restoran, kasihan gue sama lo!" Ajak Aksa mengenggam tangan Lea

"Lah kenapa lo kasihan sama gue?" Tanya Lea polos, semenjak bertemu dengan pria gila ini entah kenapa otaknya tak bisa lagi berjalan mulus seperti biasanya

Pertanyaan Lea membuat Aksa berhenti sejenak dan mulai berdiri didepan Lea dan mendekatkan wajahnya dan wajah Lea untuk menatap mata Lea

"Gue kasihan lo baper terus gara-gara gue, kasihan kan jantung lo joget terus!" Ujar Aksa tersenyum menunjuk ke arah jantung Lea

Entah kenapa tak ada respon apa pun dari Lea, ia tetap mematung ditempat. Lea shock dengan apa yang dilakukan Aksa tadi

"Kenapa diem? Baper lagi?" Tawa Aksa pecah melihat ekspresi Lea yang shock

"Dih PD banget lo!" Kata Lea menutupi pipinya yang kini memerah

"Mau ke Cafe bentar nggak?" Tawar Aksa tertarik melihat Cafe yang sepertinya baru buka di Mall itu

"Ngapain? Kasian Nyokap gue nunggu!" Tolak Lea yang sebenarnya sangat ingin ke Cafe itu namun ia masih takut akan kehadiran Eisha secara tiba-tiba

"Besok mau?" Tawar Aksa lagi, Aksa sangat ingin bertemu dengan Lea esok

"Boleh boleh aja sih! Masih libur juga kan?" Kata Lea menerima tawaran Aksa

"Gue jemput ya!" Ucap Aksa semangat

"Nggak usah gue bisa sendiri!" Tolak Lea, ia sangat tak suka merepotkan orang walau orang itu tak merasa direpotkan

"Cewek cantik nggak boleh pergi sendiri!" Kukuh Aksa masih memaksa agar dirinya menjemput Lea esok

Tak ada pilihan lain, Lea harus mengucap kata-kata andalan wanita yang sulit di mengerti laki laki "Terserah lo."

"Sa!" Panggil Lea merasa ada yang menjanggal dari dirinya dan Aksa

"Hm?"

"Lo nggak mau lepasin ini?" Tanya Lea menunjuk ke arah tangannya dan tangan Aksa yang masih saling mengenggam

Dengan cepat Lea menarik paksa tangannya tak mau kalah Aksa kembali menarik tangan Lea agar tetap berada di genggamannya

"Nggak boleh." Tegas Aksa makin mempererat genggamannya

"Pacar bukan main genggam aja, dasar fakboy! Lo kira gue cewek gampangan apa?" Sindir Lea tajam

"Bentar lagi lo jadi pacar gue jadi apa salahnya?" Ujar Aksa sangat enteng

"Kalo mau sekarang juga boleh!" Sambung Aksa lagi

Lea terdiam untuk kesekian kalinya, mengapa ia harus dipertemukan dengan cowok seperti Aksa?

Yang selalu membuatnya kehabisan kata kata, Aksa bukan cowok dingin! Dia hanya cowok biasa dengan banyak ide untuk menarik hati

Namun Aksa juga bukan cowok yang terlalu romantis! Namun perkataannya selalu membuat pipi Lea memerah

Don't go again:)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang