Pernikahan

571 46 12
                                    

Be A Smart Readers..

Salsabilla Nathania

Hari ini, tepat pada tanggal 27 Juni.
Aku akan menikah dengan seorang lelaki yang bahkan tak ku kenal sama sekali sebelumnya.
Namanya Iqbaal, putra kedua dari keluarga Orlando.
Keluarga yang terkenal dengan kekayaannya dan bisnis nya yang ada dimana mana.

Iqbaal, ku akui lelaki itu terlihat tampan saat aku bertemu dengannya sewaktu acara pertunangan.

Namun, wajah tampan nya itu seolah menunjukkan ekspresi tak peduli pada semua orang.
Aku tak tau pasti mengapa pria itu terlihat sangat kaku.
Memikirkannya, membuat ku sedikit bergidik ngeri.

"Salsa." Panggil seseorang menyadarkan ku dari imajinasi yang bersarang di kepalaku

"Ibu?" Ucapku setelah melihat ternyata ibuku yang memanggil

"Kenapa nak?" Tanya ibuku

Aku hanya menggeleng dengan pelan

Terlihat,ibuku menghela nafasnya "Ibu percaya, kamu anak yang kuat sayang. Perlahan, kamu maupun Iqbaal pasti akan menerima pernikahan ini."

"Ibu tau, kamu belum siap akan pernikahan ini. Tapi bagaimana lagi? Semuanya sekarang sudah terjadi sayang." Lanjut ibuku dengan mengelus kepalaku.
Aku selalu menyukai elusan tangan ibu di kepalaku.
Besok, mungkin aku tidak bisa lagi merasakannya setiap hari.

Mendengar perkataan ibuku itu, membuatku meneteskan air mata begitu saja.
Aku kini telah pasrah, menjalani hal sulit ini di dalam hidupku.
Mulai berkompromi dengan diri sendiri, meyakinkan diri sendiri bahwa semua akan baik baik saja, semoga..

Gaun putih panjang, riasan di wajahku, sepatu mewah dan hiasan di kepalaku membuat tampilan ku kini terlihat sangat berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaun putih panjang, riasan di wajahku, sepatu mewah dan hiasan di kepalaku membuat tampilan ku kini terlihat sangat berbeda.

Terlihat indah dari luar, namun di dalam diriku sendiri kini terdapat rasa sesak yang begitu ku rasakan.
Tapi, aku tak ingin menuruti rasa egois ku.
Akan banyak orang yang kecewa jika aku menuruti ego ku ini.

Biarlah..
Pernikahan yang ku pikir akan menjadi hal yang paling indah dan mengesankan dalam hidupku, kini semua hanya angan angan kelabu yang tidak mungkin terjadi.

Semua itu sirna karna pernikahan yang kini ku jalani, yang nyatanya adalah karna perjodohan.

Semoga, aku bisa ikhlas..

"Sayang, ayo kita ke bawah untuk menemui suamimu." Ucap ayahku yang menghampiri aku dan ibuku, kini ia merangkul ku dengan sayang.

Aku menoleh ke arahnya, ayah menampakkan raut bahagia kali ini. Namun, di dalam matanya tersirat kesedihan yang dapat ku lihat.
Begitupun dengan ibuku.
Keduanya nampak tak rela jika harus melepaskan ku, namun itu harus.

"Tersenyumlah Salsa." Ucap Ibuku yang kini menghapus air mata yang berada di wajahku.

Dengan pelan, aku yang kini berada dalam dekapan kedua orang tuaku menuruni tangga.
Mencoba tersenyum dengan setulus mungkin dan menatap ke depan.
Memandang satu persatu pasang mata disana yang menatapku kagum, ada juga yang menatapku tak suka.

Wrong MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang