Diruangan berpuasa putih yang terlihat elegan, Terdapat bangkar pasien yang berisi seorang perempuan cantik yang terlihat gelisah.
Dia tzuyu saat ini dia sedang menunggu momen bahagianya, saat yang paling ditunggu yaitu lahirnya pangeran kecilnya dan taehyung yang akan segera keluar menyapa mereka.
Taehyung tidak berhenti mengusap punggung belakang tzuyu, menyalurkan kehangatan sebagai bentuk dorongan bahwa ada Taehyung di sampingnya menemani.
"Ouch.." tzuyu mengeratkan pegangan tangannya di sisi ranjang, meremas nya lembut seiring gelombang cinta yang kata ibu-ibu di luar sana bilang mulai terasa.
"Sakit sekali yah..." tanya taehyung, ia mencoba mengelus lembut perut tzuyu karena saat ini tzuyu tidur menyamping menghadapnya.
Taehyung sebenarnya ingin memencet bel perawat tapi tidak jadi karena sudah sempat di marahi suster jaga, karena terlalu sering memanggil.
"Hemhh.. oppa,, peluk aku.." pinta tzuyu, ia bangkit dari ranjang dan duduk menghadap taehyung.
Tanpa mencari alasan, taehyung segera memeluk tzuyu, walaupun sedikit terhalang perut tzuyu.
"Hiks.. hiks.." tzuyu terisak di bahu taehyung.
"Joo hee,, tidak apa-apa yah.. ada aku.. " bisik taehyung lembut, sedikit menepuk punggung tzuyu.
"Eomma sama eommonim, jam berapa sampai oppa.." tanya tzuyu,setelah selesai menangis karena efek kontraksi.
Sekarang posisinya taehyung berubah, dia duduk sedikit menyender ke dashboard Bangkar dengan tzuyu yang merebahkan kepala di dada taehyung.
"Mungkin pagi,, sepertinya kamu akan sempat melihat mereka sebelum masuk ruangan tindakan.."
Taehyung menyalurkan rasa sayang pada istrinya dengan mencium puncak kepala tzuyu. Sekaligus ia juga butuh sedikit ketenangan karena jika taehyung ikut panik atau takut, tzuyu akan lebih takut.
"Sanaa wasseoyoo (datang..)... " sana teman dekat tzuyu di kantor datang bersama suaminya wonwo. Taehyung pun bangkit, sedikit membenarkan posisi duduk tzuyu agar sedikit nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAETZU : I'D DO IT AGAIN (Two Shoot END)
Fiksi PenggemarWe were so in love But we both messed it up You were a storm and I was fire Yeah we both have given up Bitter sweet you were like a dream (I'd do it again) But I'd do it again I'd do it again I'd do it again Bahasa Indonesia ceritanya terinspirasi...