Bel masuk berbunyi seluruh siswa siswi buru-buru masuk ke dalam habitatnya masing-masing. Dan sibuk akan kegiatan masing-masing karena guru tidak bisa masuk hari ini alias jam kosong.
Perpaduan antara suara jangkrik, meja, kursi, dan manusia menghasilkan produk luar biasa yang mampu membuat seorang Atha berhenti dari aktivitas bermain game online kesukaannya. Sepasang mata tajam itu kini mengedarkan pandangan kesetiap insan yang sukses mengganggunya, sehingga tak ada satu insanpun yang berani berkutik, setelahnya Atha kembali pada aktivitas yang tadi tertunda sedang yang lain diam tanpa kata.
"Huaaaaa... huaaa..... Ya ampun kasian bangeet hiks hiks" tiba-tiba terdengar suara menggelar, menggema disana semua makhluk seakan-akan tertarik oleh magnet. Lagi-lagi seluruh makhluk tertuju kepada siswi berambut hitam panjang, berkacamata bulat sedang membaca novel karangan Roger Crowley dengan headset terpasang ditelinga.
Berbeda dari sebelumnya, jika tadi orang hanya menatap dengan tatapan aneh namun kini mereka menatapnya iba. Jika tadi Atha diluar kelas jadi gak masalah, tapi sekarang jangan tanya lagi kalian pasti tau Atha ada dimana.
Sepasang mata tajam itu melihat sekeliling mencari sumber suara aneh yang mengganggu sampai tatapan nya berhenti pada cewek berambut hitam panjang dengan kacamata bulat bertengger di wajahnya sedang sibuk menangis, mengusap air mata, dan membuat karya seni rupa.
"WOY DIEM LO," teriakan Atha tidak mendapat respon sedikit pun. Atha berjalan menghampiri meja pojok paling belakang.
BRUK satu hentakan meja akhirnya membuat Mai keluar dari alam hayalan. Seketika itu juga Mai jengkel, meski wajahnya masih sedatar triplek.
"Maksud lo apa?... Lo ngajak ribut?.." seluruh siswa setia dalam diam siap menonton adegan selanjutnya.
"Lo goblok atau gimana, harusnya gua yang nanya. Lo gila?.. apa lo gak sadar kalo suara lo itu menganggu indra pendengaran? Dasar cewek baperan," ucapan Atha sukses membuat Mai emosi. "Ini lagi apaan, jorok banget si lo. Buang sana?" Sambil menunjuk karya seni milik Mai.
"BACOT" ucapan Mai cukup singkat padat dan jelas. Yang lain masih setia menonton saja.
"Buang!!"
"Gak mau,"
"Buang nggak?"
"Kalo gua gak mau lo mau apa?"
"BUANG" nada bicara Atha sudah naik. Sayang lawan bicaranya cuma memasang wajah datar.
"Brisik lo" tanpa merasa dosa Mai pergi keluar kelas begitu saja.
Rasanya pingin nonjok tuh cewek saat ini juga, untung Atha masih sadar bahwa dia cewek kalo nggak, udah nggak tau gua gimana nasib muka si cewek.
Bruk Bruk Bruk akhirnya tiga pukulan melayang begitu saja menghancurkan satu meja didepannya. Kasian banget padahal meja gak salah apa-apa.
"Hello ... every bod ...." teriakan Aghna sahabat Atha terhenti. Aghna cukup kaget melihat pemandangan buruk didepan, seingat dia baru pertama kali ini Atha marah nonjok meja sampai tangannya berdarah. Aneh banget, biasanya kan nonjok orang.
Aghna berjalan menghampiri Atha dan menghentikan aksi aneh sahabat tercinta. "Cukup Tha, lo apa apaan sih kurang kerjaan banget dah,"
BUGH bukannya berhenti, malah Aghna kena tonjok. Perfect banget, secara otomatis Aghna ikut emosi. BUGH satu tonjokan terjun ke muka Atha.
"Lo gila ya? Gua nyuruh berhenti malah lo tonjok" teriak Aghna disambung tonjokan
"BUGH lo kira muka ganteng gua ini samsak apa, yang bisa lo tonjok seenaknya BUGH" kini teriakan Aghna disertai dua tonjokan.
"Uda...h kalian berdua apaan sih, disini kelas bukan arena pertandingan tinju" akhirnya Nisa' membuat mereka berdua berfikir akan tindakan masing-masing.
"Betul itu.." teriak Azzam membetulkan Nisa'.
"Lo juga Azzam, sahabat lagi adu jotos lo malah nonton, harusnya lo pisahin dong," Sepertinya Nisa' mulai tersulut emosi.
"Sabar Nis jangan marah, dalam hadits dijelaskan bahwa Rasulullah bersabda " لاتغضب ولك الجنة " yang artinya " Janganlah engkau marah niscaya bagimu syurga" hadits riwayat Ibnu abid dunya. Emang lo gak mau jadi ahli syurga, kalo gue sih pasti mau" seluruh penghuni kelas menatap Azzam tajam terutama Atha, Aghna, dan Nisa'.
"BACOT" ujar seluruh siswa disana serempak.
"Kalian jahat banget sih ama gua" ucap Azzam dengan ekspresi sok sedih.
"Pasti sakit ya, ke UKS yuk gua obatin" Aghna merangkul pundak Atha, berjalan menuju UKS meninggalkan Azzam begitu saja.
"Aghna.. Atha... Kok gua ditinggalin," teriakan Azzam dianggap angin lalu oleh sahabatnya.
"Paan si lo, tadi aja ditonjokin sekarang giliran udah bonyok di khawatirin. Dasar labil lo" ucap Atha disertai senyuman di wajahnya.
Namanya juga sahabat mau segila apapun ya tetap selalu saling khawatir, bodo amat sahabatnya sakit Karena orang lain atau dirinya sendiri.
"Hehee.. ya sorry bro. Abisnya sih lo mancing emosi." Aghna hanya nyengir kuda setelahnya.
***
Di UKS
"Lo kenapa Tha? Baru kali ini gua liat lo nonjok meja, biasannya kan orang. Gak ada yang mau ditonjok sama lo ya. Kasian banget tau mejanya sampek bobrok, tadi pasti sakit banget," ocehan Aghna cukup mengesalkan bagi Atha. Masak Atha yang berdarah, tapi yang dikhawatirin meja, nyebelin banget sih punya sahabat macam dia, entahlah Atha juga lupa dimana dulu dia nemuin manusia macam Aghna.
JDAK pintu terbuka lebar untung tuh pintu masih utuh. Setelah itu muncullah sahabat gila gua selanjutnya "Gaes kalian jahat banget sih ninggalin gua sendirian," gerutu Azzam.
Yah sahabat Atha itu adalah Azzam spesies cowok ganteng dengan kesehatan otak yang harus dipertanyakan. Mereka mulai bersahabat saat masuk SMA tapi dekatnya udah kayak kena lem super kemanapun nempel bertiga.
"Tha lo gapapa kan? Tadi gua sebenarnya pingin misahin dan khawatir liat lo di cuekin sama cewek terus ditonjok dia, cuman gua takut." Ujar nya sambil menunjuk Aghna waktu bilang DIA.
"Lebay lo Zam. Ngaku cowok, ditonjok takut," cerocos Aghna sambil mebalut tangan Atha yang masih badmood dengan kain kasa, sedangkan Azzam cemberut.
"Yeey muka sangar, tapi dalem nya Hello Kitty jhhh" tawa Aghna pecah begitu saja. Bahkan Atha pun ikut tertawa setelah melihat ekspresi wajah Azzam saat ini.
Terlampau sebal Azzam mengambil botol bekas cairan pembersih luka yang sudah sisa sedikit bermaksud melemparkannya. Aghna menghidar, kebetulan ada cewek keluar dari sebelah berjongkok hendak membenarkan tali sepatu.
Puk ujung botol tersebut mengenai telinga kirinya yang terpasang headset. Saat haedset ditarik ternyata pecah mengalirlah cairan berwarna merah dari telinga.
"So sorry sumpah gua gak sengaja" Rasanya Azzam ingin mati saat itu juga ketika cewek itu menoleh ke arahnya disertai tatapan datar andalannya.
Sorry kalo banyak typo😁😁
Kalo kalian ketemu typo jangan sungkan buat kasih tau Ok!!
Thank you😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
General Fiction....... *Dear diary* Sendiri itu bukan hukum karma, cobaan, azab, apalagi takdir dari Tuhan melainkan sebuah pilihan yang Mai pilih dari awal kita bertemu. Jika akhirnya kita tidak bersatu, jangan salahkan dirimu atau orang terdekatmu, tapi salahkan...