E.p 1

79 36 2
                                    

Mobil berwarna putih berjalan menuju tempat yang akan mereka kunjungi. Di selimuti Keluarga yang sangat hangat. "Ayah sebener nya kita mau kemana si?" Tanya seorang anak laki laki yang sedang berulang tahun ke 8 tahun.

"Sekarang kan hari ulang tahun kamu, kita mau ngerayain di rumah nenek. Pasti nenek seneng banget." seorang wanita berucap dengan senyum manis duduk di sebelah lelaki yang mengemudi.

"Iya nak nenek pasti senang." Jawab lelaki yang sedang menyetir di depan.

"Horee ketemu nenek. Aku sayang ibu dan ayah." Riang anak itu dengan senyum yang terus tepajang di sana.

Perbincangan demi perbincangan mulai menghangat di dalam sebuah mobil tertulis avanza berwarna putih tersebut. Mobil itu terlihat memberi awahan akan berbelok, sang ayah tersenyum ke arah sang anak sambil melirik kebelakang. Mobil itu berbelok tak di sangka ada sebuah truk oleng yang akan menabrak mobil nya.

"Ayah AWASS!!" Anak itu berteriak.

BRAKKK.

Kejadian yang tak diinginkan pun terjadi mobil mereka menabrak tiang listrik. Karna sang ayah membanting stir ke arah kiri.

"Hiks..hiks.. ayah i-Bu aku sayang ka-lian." Anak itu terisak pandangan nya pun kabur, gelap dan tak sadarkan diri.

_____

Seorang wanita berjalan, dengan membawa sebuah papan nama di lengan nya. Menghampiri pria ber-jas putih rapih, dengan kacamata agak tebal. Sibuk dengan sebotol cairan dan suntikan di tangan nya. "Gimana kondisi anak nya dok?"

Pria itu melirik dan kembali pada benda di tangan nya, lelaki itu menyuntikan cairan kedalam selang impus pasien."Dia masih belum sadarkan diri." Jawab pria berkacamata yang di sebut dokter itu.

"A-ku ada di ma-na." Pasien itu bergerak, di lihat jari nya yang munggil itu bergerak gerak. Seisi ruangan langsung menghampiri nya.

"Pasien nya sudah sadarkan diri dok." Ucap perawat. Dokter pun segera memeriksa anak itu. seorang wanita paruh baya dengan rambut yang sudah separuh nya memutih memasuki ruangan dan menangis memeluk anak tersebut.

"Putra hikss.." Isak wanita paruh baya itu.

Anak itu sedikit terheran. "Nenek kenapa nangis. ayah, ibu dimana?" Anak itu bingung, saat ia terbangun orang yang ia pikirkan tidak ada. Ya ayah dan ibu nya.

Wanita yang di sebut nenek itu pun menarik napas nya panjang dan bersuara. "Putra kuat! putra kesanganan nenek!... putra harus ikhlas. Ibu dan ayah mu sudah di makam kan 2 hari yang lalu. Kamu baru sadar setelah melewati 3 hari koma, kamu tidur lama banget putra." Wanita itu mencium pipi cucu nya. Lalu menguatkan diri agar tidak lebih lerisak di depan cucu nya itu.

"Nenek hiks.. hiks.. maafin aku nenek. Ini salah aku kan?" Ucap nya dan menangis semenjadi nya, tak bisa di tahan wanita itu kembali menangis dengan luka tersakit di hati nya.

_____

"Ibu...ayah... Kalian tega ninggalin putra sama nenek? Putra ulangtahun kemarin. Bahkan ibu sama ayah belum mengucapkan selamat ulangtahun sama putra." Tak terasa air mata pun turun tanpa di minta.

"Ayo kita pulang putra sudah sore sekarang. Besok kita kembali lagi ke makam ibu dan ayah mu." Ucap nenek putra.

"Gamau nenek nanti mereka kedinginan kalau gak ikut pulang sama kita." Ucap nya yang langsung memeluk patok makam ibu nya yang bertulisan Nayla di sana.

"Putra harus ikhlas nak kita berdoa kepada Allah. Yu pulang nanti besok kita kembali." Ucap nenek putra yang meraih tangan putra dan menuntun nya pulang.

[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang