EP.17

9 5 0
                                    

Putra sudah 3 hari di rumah sakit, kata dokter nanti sore putra boleh pulang.

Tok..tok...tok...

Putra melihat ke arah pintu. Saat pintu itu terbuka, putra melihat sosok yang tak asing dengan sosok itu ya itu adalah Kayla yang membawa rantang. Kayla hari ini terlihat cantik.

"Eh Kayla, aku kira siapa." Ucap putra.

"Aku kangen put." Ucap Kayla tersenyum.

"Ini aku bawa makanan buat kamu, makan ya?" Ucap Kayla. Kayla membuka rantang tersebut dan memberikan nya kepada putra.

"Nih makan." Ucap Kayla.

Putra terdiam. "Gamau ah." Ucap putra dingin.

"Kenapa nanti sakit lagi." Ucap Kayla di balas muka datar oleh putra.

"Suapin baru mau." Ucap putra tersenyum kecil.

"Yah kalah aja ya, keponakan aku aja umur 3 tahun makan sendiri, kamu udah tua minta suapin." Ucap Kayla.

"Gapapa aku pengen jadi bayi besar kamu" ucap putra memajukan bibir nya.

"So imut ih." Ucap Kayla. Imut banget jadi gemess, dalam hati Kayla.

"Yaudah gamau makan." Ucap putra.

"Iyaiya aku suapin ih, bayi tua." Ucap Kayla yang langsung menyuapi putra. Kayla merasa sangat senang bisa berdua kembali bersama putra.

Sore ini putra pulang, Kayla masih bersama dengan putra. Merapihkan semua nya dan keluar rumah sakit menghampiri mobil ayah nya Davi.

"Davi kemana om?" Ucap putra di dalam mobil.

"Kata nya lagi nugas di temen." Ucap ayah Davi. Dan di balas oh oleh putra.

"Om, nanti turunin aku di perapatan ya?" Ucap Kayla.

"Mau kemana Kay?" Tanya putra.

"Mau beli nasi goreng, nanti om duluan aja Ama putra aku nanti nyusun jalan." Jelas Kayla.

"Aku ikut." Ucap putra.

"Jangan put istirahat di rumah ya?" Kali ini ayah putra bersuara.

"Iya put bener, nanti takut pusing lagi." Ucap Kayla.

Putra pun mau tak mau mengaguk ya memang masih pusing si.

Putra memasuki rumah nya. Rumah nya jauh lebih rapih, saat itu putra memang tidak membersihkan rumah karna pusing. Putra berpikir. Ya mungkin Tante Hany yang membersihkan, ya mamah nya Davi.

Kayla pulang membawa 4 bungkus nasi goreng. Kebetulan di sana ada orangtuanya Davi.

"Tante mau nanya." Ucap putra.

"Iya kenapa put?" Jawab mamah Davi.

"Tante yang bersihin rumah putra?" Tanya putra.

"Engga put, Kayla yang bersihin rumah kamu." Ucap mamah Davi.

Putra langsung melirik ke arah Kayla. Dan Kayla pun melirik, mata mereka bertemu.

"Makasih ya?" Ucap putra.

"Udah lah jangan canggung canggung banget put." Ucap mamah Davi.

Iya bener masa sama calon istri Secanggung itu." Ucap ayah Davi.

"Eh pah apa jangan jangan kita ganggu mereka di sini?" Goda mamah Davi.

"Iya mah kaya nya pulang aja yu?" Ajak ayah putra.

"Eh Tante jangan gapapa ko om Tante." Ucap putra.

"Kebetulan Tante belom masak buat Davi, Tante pulang dulu ya? Makasih nasi goreng nya Kayla." Ucap mamah Davi dan langsung pergi menuju pintu rumah.

Di dalam ruang itu kini tinggal putra dan Kayla.

"Kay"

"Apa"

"Engga"

"G jelas."

"Aku sayang kamu"

"Aku engga." Ucap Kayla, putra langsung melirik ke arah Kayla.

"Engga dikit maksud nya, sayang nya banyak gitu."

"Jangan pergi."

"Gabakal."

"Kenapa bertahan?"

"Ko ngomong nya gitu." Ucap Kayla heran.

"Aku cuma nanya sayang." Balas putra.

"Karna sayang. Dan aku pengen masa depan ku sama kamu." Ucap Kayla.

"Tapi aku gapunya siapa-siapa yakin?"

"Ih ko gitu si? Aku kan tulus, gak Mandang apa apa kamu malah gitu kesel tau ga?" Ucap Kayla kesal.

"Maaf, iya janji gak lagi." Ucap putra terkekeh pelan Karana melihat Kayla itu rasa nya ingin mencubit pipi nya.

' apapun ke adaan nya jangan pergi ya, siapa pun aku kumohon terima aku ' batin putra.

Putra pop.

Hari demi hari, ku lewati bersama Kayla. Terasa hangat dan manis ketika melihat senyum nya. Tapi...

Besok adalah waktu paling menyebalkan. Bang jurig balik. Dan malam nya langsung ngerampok di bank.

Takut...

Rasa itu selalu ada di dalam diriku. Ingin rasa nya menolak. Tapi...

Aku makan uang dari mana. Ah sial!

Hidup ku kenapa gak seberuntung orang si.

Sekarang malam terakhir bisa leluasa bareng Kayla. Besok dan seterusnya nya pasti terpantau bang jurig, jadwal ngerampok, dan bisa saja bang jurig menyuruh ku menyudahi hubunganku dengan Kayla. Bang jurig juga tak akan segan memberi tahu hal ini kepada Kayla.

"Kenapa harus gini sih hidup gua!"

'kita jangan nyalahin ke adaan kita gini karna Tuhan sayang kita.' dimana kata itu teringat kembali oleh ku. Kata kata yang di ucapkan nenek ketika aku di buli oleh teman ku dulu.

Ting.

Suara hp.

Saat aku lihat benar sekali orang yang aku benci. Ter tulis di sana bang jurig, mengirimkan pesan. Tapi aku membiarkan nya dan tak mau membuka karna kesal juga.

Pikiran ku campur aduk sekarang.

Gimana kalau Kayla tau?

Gimana?

Dia ninggalin?

Dia pasti benci sama aku, pasti dia pasti nyari cowok suci bukan cowok gila kaya aku.

Kay...

Maaf...




~~~~~~~~~~~---------


Hallooooooooo,
Hay teman teman semua jangan lupa vote oke?

Follbck? Follow? DM aja,

Buat yang udah vote makasih banyak><

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang