Hal Biasa
*BHUK BHUK BHUK* "arghhh buka pintunya!!! BUKA!!" terdengar teriakkan dari pintu depan, suaranya begitu khas, ya itu suara Ryan. Aku terbangun dan melihat jam, ya Tuhan dia baru pulang jam 5 pagi. Gue berlari menuruni anak tangga lalu membukakan pintu untuknya. "Kemana aja sih kamu Ry? Kamu bilang cuma pergi sebentar, kenapa baru pulang jam segini?" tanyaku mencoba menahan amarah, "argh! Berisik lo, gue baru pulang udah diomelin aja. Awas gue mau tidur, gue capek, gausah ganggu gue" balasnya sambil melewatiku dan pergi ke kamar. Gue sudah sangat terbiasa dengan sikapnya yang seperti ini, dasar pemabuk.
Keesokkan paginya, gue terbangun merasakan kecupan di sekitar wajahku. "Pagi sayang, bangun hey kita sarapan bareng" ucap Ryan perlahan mengecup bibir gue seraya mencoba membangunkan tubuh gue. "Sebentar lagi Ry aku masih ngantuk" jawab gue kesal, "utututt enggak boleh bobo lagi, harus bangun sekarang yuk yuk sarapan" ucap Ryan sambil menarik tubuh gue untuk bangun, "iya iya bangun, sabar dong" balasku lalu mengikuti nya turun ke ruang makan.
"Aku masak buat kamu nih kesukaan mu, banana pancake yumm bon appetite sayang" ucap Ryan, "kamu mau apa sih Ry?", "hahaha pinter banget sih kamu, aku mau minta maaf soal tadi pagi, aku bener bener diluar kendali sayang, maaf ya aku janji gabakal gini lagi kok", "yayaa gapapa udah biasa", "aku sayang kamu by" ucap Ryan sambil memeluk gue.
Ya, gue sudah sangat terbiasa dengan sikap kasar, mulut manis dan rayuan gombal milik Ryan. Mungkin diawal kami bersama, hal ini sangat membuat gue frustasi, namun seiring dengan berjalannya waktu aku pun mulai mencoba untuk menerima keadaan kacaunya. Bodoh, memang gue bodoh tapi perasaan sayang gue mengalahkan segalanya. Gue jatuh cinta pada sosok Ryan yang sangat mahir dalam menjaga gue dan menenangkan jiwa gue. Gue sangat membenci sisi gelapnya, namun gue gabisa berbuat apa apa. Dunia malam yang sangat dia cintai memang sulit untuk dia tinggalkan..
Nah segitu dulu yash! Will write the rest of the story soon! Xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodoh
RomanceAku sudah sangat terbiasa dengan sikap kasar, mulut manis, dan rayuan gombal milik Ryan. Tapi berapa lama lagi aku harus bersabar menahan sakit ini?
