Gue tertidur lemas, gue pun gatau apa yang harus gue lakuin sekarang. Gue adalah orang terbodoh yang pernah ada, kenapa gue selalu termakan sama mulut manis dan sentuhan hangat dia? Dan ryan adalah orang terkejam yang pernah gue kenal. Teganya dia berbuat licik seperti ini. Tapi gue gabisa tinggal diam aja, gue harus pergi ke Macy's.
Gue berusaha bangun dari tempat tidur dan bersiap untuk pergi ke Macy's. Ada sesuatu yang Ryan sembunyiin dan gue akan cari tau hal itu.
Sesampainya gue di Macy's, gue masuk dan langsung mendapati diri gue berdiri ditengah dance floor, hari ini Macy's gaseramai biasanya, akan memudahkan gue untuk mencari Ryan disini. Gue pun melihat ke arah kanan dan ternyata Ryan disana. Tapi...dia sedang berpelukkan dengan wanita lain, wanita itu tampak mabuk dan dengan nafsunya menciumi Ryan.
Gue diam mematung melihat apa yang ada didepan mata gue, Ryan bercumbu dengan wanita lain...tepat setelah kita melakukan sex. Ini gamasuk akal, kenapa Ryan begitu kejam melakukan semua ini ke gue? Kenapa dengan mudahnya dia melakukan pengkhianatan sekejam ini?
Ryan sadar dan melihat gue, dia pun langsung melepas pelukkan nya dan berusaha mengejar gue. Gue pun lari, ini terlalu menyakitkan bagi gue, gue sendiri pun gatau apa yang harus gue perbuat saat ini, yang jelas menghindari tatapan dan ucapan ryan saat ini adalah hal terbaik yang harus gue lakukan.
"Babe!! Tunggu! Jangan lari, babe aku bisa jelasin semuanya, tolong dengerin aku" teriak Ryan dari belakang gue, "gabisa Ry ini terlalu menyakitkan buat aku, aku mohon Ry jangan temuin aku" balas gue tanpa melihat kebelakang. Ryan menarik tangan gue dan memeluk gue, "Kenzie dengerin aku, aku mohon.." Jawab Ryan dengan tatapan matanya yang langsung membuat gue luluh. "Apa lagi yang harus dijelasin? Aku udah liat semuanya dengan mata kepala aku sendiri Ry", "maafin aku Kenzie, Adam yang ngebawa cewek mabuk itu ke table kita. Aku gatau kenapa dia deketin aku terus, babe dia mabuk. Aku gaakan mungkin khianatin kamu kayak gini. Kamu boleh marah sama aku, aku tau aku salah, tapi jangan tinggalin aku Kenzie. Aku gabisa hidup tanpa kamu..", "Ry, udah berapa kali aku bilang ke kamu kalo aku gasuka sama Adam dan temen temen kamu yang suka mabuk itu? Ry pikir dong, dimana akal sehat kamu? Kita udah senior year, pikirin masa depan kamu Ry! Aku gabisa terus menerus ngejalanin hubungan sama pemabuk kayak kamu! Cukup Ry, aku gakuat"
Ryan mencium bibir gue ganas, tangan nya mulai menjelajahi tubuh gue, gue pun terlena dengan sentuhan tangannya. "Ry ahh..stop..ahhh a, aku gabisahhh Ry hhh", "maafin aku ya sayang, i love you baby girl" ucap dia perlahan. Gue pun gabisa berkata apa apa, gue tersihir oleh ciuman dan ucapannya. Sungguh bodoh.
Kami pun pulang bersama, dijalan pulang ia terus menerus memancing gue, ia meremas paha gue dan terus menerus menjilati dan menggigit leher gue. "Ry, bisa sabar sedikit? Sebentar lagi kita sampe rumah kok", "i can't baby, i'm so into you right now..babe hhh", "but i'm not into you, go away from me", "babe.." Ucapnya seraya mencium bibir gue lembut, "i forgive you Ry, and i love you too" balas gue.
Sesampainya dirumah Ryan langsung menggendong gue keatas kamar, dia membanting badan gue ke tempat tidur. "Slow down Ry" ucap gue, "aku udah gatahan sayang, ummhhh" dia pun membuka semua baju gue, gue melepas kancing kemeja nya dan sekarang gue mendapati diri gue berada dibawah tubuh atletisnya. "Babe ahhhh umm" desah gue, "hahaha i will do it slowly babe, now follow me" ucapnya lalu mencium kening gue perlahan.
Yeah we have sex, again..gue gabisa ngebohongin perasaan dan nafsu gue yang membutuhkan sentuhan hangat Ryan. Entah sihir apa yang Ryan gunakan, gue terlalu bodoh..sungguh sangat bodoh, lagi lagi gue terhasut oleh sentuhannnya. Manusia bodoh.
Maaf udah lama ganulis hehe, i lost my phone but i got it back again, will write the next part and the final part soon. Hope you enjoy my story. Xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodoh
RomanceAku sudah sangat terbiasa dengan sikap kasar, mulut manis, dan rayuan gombal milik Ryan. Tapi berapa lama lagi aku harus bersabar menahan sakit ini?