4 tahun sudah gue lewati hari hari gue tanpa kehadiran Ryan, tanpa kabar berita, tanpa bertatap muka. Mungkin sebentar lagi gue bisa ngelupain Ryan sepenuhnya.
*RING RING* "halo?" Ucap gue mengangkat telfon, "Kenzie! Tebak ini siapa" balas seorang perempuan ditelfon, "yaampun Mima apa kabar lo?", "kok lo tau sih ini gue?", "ya kali gue lupa sama chairmate sma gue selama 3 tahun", "yesh you're right Kenzie, anyway gue baik baik aja, gimana kabar lo? Gimana Ryan?", mendengar nama Ryan membuat luka dihati gue timbul lagi, huh tapi gue harus bisa tegar, "we're fine everything's good, jadi ada apa nih telfon gue malem malem gini?", "besok kita ada reuni Ken, lo udah dikasih tau sama Crystal kan? Soalnya dia ketua pelaksana", "udah kok Mim, gue udah siapin semuanya buat besok, yes akhirnya bisa ketemu juga selama misah 4 tahun", "i'm so excited buat besok! Ketemu disana ya! Bye, love ya!", "ya Mim i'll meet you there love ya".
Well, kira kira Ryan bakal dateng reuni ga yah? Arghh the thought of him bener bener buat gue gila, gue gaboleh terus menerus mikirin dia.
Anyway gue hampir lupa sama appointment gue buat spa, udah lama gue gabersenang senang, ya ini saatnya buat gue manjain diri gue dan coba untuk relax.
Sesampainya di tempat spa langganan gue, gue langsung disambut hangat dan masuk untuk ganti baju, tibatiba gue gasengaja ngedenger percakapan orang dibelakang gue, gue coba noleh dikit dan ternyata itu mantannya Ryan yang bernama Hazel. Well gue masih kepo jadi yah i'm so sorry God hahaha kali ini gue nguping pembicaraan dia dan temannya, "Grace lo inget Ryan ga? Itu mantan gue yang gue tinggalin karna dia selingkuh itu" kata Hazel, ugh suka sembarangan.
Sebetulnya Ryan gaselingkuh, Ryan mutusin Hazel karna emang Ryan gasuka sama dia, untuk apa pacaran terpaksa, tapi kebetulan galama setelah mereka putus, Ryan dan gue jadian, ya jadinya gue dikira orang ketiga sama Hazel. Temannya pun ngejawab "iya inget, kenapa?", "dia sekarang jadi Executive Manager channel 8 loh, mumpung besok gue reuni ya bisa lah gue deketin lagi hahaha, gue rasa dia masih sayang sama gue", "bagus! Besok kasih full story setelah kalian have sex ya", "ga sejauh itu juga hahaha but yeah i will seduce him to have sex".
Mendengar pembicaraan mereka ngebuat kuping gue panas, tapi gue gabisa apa apa, gue udah bukan siapa siapa nya Ryan. But hey he made it, sekarang dia udah sukses, pasti ada cewek baik yang ngerubah dia, well i'm pretty happy about that.
I got home at 9pm after the spa, harus langsung tidur supaya besok keliatan fresh, maybe i'll meet the new Ryan tomorrow.
*BEEP BEEP BEEP* ahhh alarm pun ngebangunin gue dari mimpi indah gue, i dream about Ryan. Ya gue bodoh, gue yang tinggalin, gue juga yang kehilangan dan berharap dia kembali, what a fool.
Gue memakai dress pemberian Ryan, dress satin berwarna hitam, dress ini pula yang gue pakai saat kali terakhir kita ngerayain anniversary kita. Sengaja sih hahaha, cuma mau liat respond Ryan nantinya.
Gue sampai di Ballroom Four Seasons Hotel, disana gue langsung ketemu Mima dan memeluknya, setengah jam berlalu, gue udah lama banget bergossip sama Mima sambil menyapa teman teman sma gue. Tiba tiba Mima bertanya "Ryan masih ditempat kerja ya Ken makanya gabareng lo kesininya?", "enggak Mim, gue pun gatau", "lo lagi berantem? Yaampun tobat Ken udah lama pacaran masih aja berantem kayak jaman sma hahaha", "gue putus Mima yaampun haha, udah 4 tahun gue putus sama dia", "lo bohong ya? Galucu bercandaan lo Ken sumpah", "ih gue gabercanda, silahkan tanya Ryan", "parah, kok bisa sih? Kalian kan gaterpisahkan banget", "ceritanya panjang gue pun.." Pembicaraan gue terhenti setelah melihat apa yang ada didepan gue, Ryan. Ryan baru dateng dengan suit&tie pemberian gue, gue tanpa sadar tersenyum melihatnya, Ryan pun juga tersenyum melihat gue mengenakan dress pemberiannya. Oh my God, gue kangen Ryan banget..rasanya gue pengen lari dan memeluk dia saat ini juga.
"Woi bengong lagi lo, kenapa? Nyesel ya liat Ryan sekarang? Hahaha" kata Mima, "emang lo temen paling pait ya Mim hahaha" jawab gue purapura biasa aja.
Ryan menatap gue dan memberi kode untuk gue mengikutinya, ya karna gue penasaran ditambah kangen jadi gue turutin dan ikutin dia. Jantung gue berdebar kencang, rasanya kayak pertama kali dia nyatain perasaan dia ke gue, oh Ry..
Sekarang kita ada di VIP room yang mungkin udah Ryan booking ke Crystal, bad boy. "Hello executive manager of channel 8, how are you?" Ucap gue mencoba untuk mencairkan suasana tegang yang ada disekitar, tiba tiba tangan Ryan menarik wajah gue mendekat, selama beberapa detik kamu bertatap tatapan, namun tiba tiba Ryan mencium bibir gue, perlahan dan berubah menjadi ganas.
Gue melepas ciumannya dan berkata "apa apaan sih Ry, kenapa tiba tiba lo cium gue kayak gitu? Emang lo siapa?", "you're future husband, akhirnya gue bisa tunjukkin ke lo Ken, kalo gue bisa serius sama karier gue", "bukan apa apa, ini semua pasti karna perempuan lain yang ngebuat lo berubah kan?", "satu satunya perempuan yang ngebuat gue berubah dan menjadi lebih baik kayak sekarang tuh cuma lo Ken. Gue susah payah berubah dan kejar cita cita gue supaya lo mau balik sama gue, it's not the same without you Ken. Gue dan Lila ngerasa kesepian dirumah tanpa lo", "Lila? New girl?", "hahaha Lila itu yorkie kecil milik gue, gue beli 2 tahun yang lalu", "really?", "you jealous bitch, gue serius Ken", "Ry.." Tiba tiba Ryan bertekuk lutut dan mengeluarkan cincin berlian dari sakunya, "will you marry me Kenzie?"
Gue bingung harus apa, mimpi gue semalem bener bener kenyataan..Ryan, gue pengen banget teriak iya, tapi gue takut, tapi gue mau, tapi..argh!!
"Kenzie? Will you?" Ucap Ryan dengan ekspresi seriusnya, "yes, Ryan, yes!" Jawab gue mantap, Ryan tersenyum dan gue melihat air mata menetes dari matanya, tanpa gue sadari air matapun menetes dari mata gue, i can't believe this..
Ryan memakaikan cincin itu dijari manis gue, setelah itu dia menggendong tubuh gue dan menaruhnya diranjang, "slow down Ry" ucap gue, Ryan tersenyum dan mencium bibir gue lembut, "i love you Kenzie, i really do", "i love you too Ryan"
Ryan membuka dress gue perlahan, gue pun juga membuka suit miliknya dengan perlahan, "oh honey, i miss you" ucap gue, "i will make you feel like the first time babe".
We have sex, dan saat ini gue bener bener enjoy the sex. I mean gaada tekanan dan gue ngerasa sangat bahagia. I guess gue dapet pelajaran disini, terkadang kita harus bisa meninggalkan sesuatu yang membuat kita terpuruk supaya hal itu dapat berubah dan belajar untuk mengangkat kita kembali ke permukaan. Gue emang bodoh, but i love him and he loves me. Gue gapeduli, gue adalah mahluk terbodoh yang pernah ada. Namun si bodoh ini sekarang sudah menemukan kebahagiaannya.
THE END.
Yay selesai juga akhirnyaa! Gimana? Comment yah guys, maaf kalo masih jelek, i'm still new hereee, terimakasih udah mau support cerita gue. Terimakasih banyak!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodoh
RomanceAku sudah sangat terbiasa dengan sikap kasar, mulut manis, dan rayuan gombal milik Ryan. Tapi berapa lama lagi aku harus bersabar menahan sakit ini?