Chapteria 9

278 60 45
                                    

Author Pov.

H-2 Pementasan

Sepertinya Ruang Teater sudah seperti rumah ke 3 bagi MX 12,mereka bahkan membawa tikar,bantal dan kipas angin ke sana.

Bayangkan...mereka akan ada di sana seharian bahkan sampai malan untuk mengatur kembali tata letak properti di panggung.

Tapi mereka sangat menikmati hal itu,kebersamaan sangat terasa. Dan pementasan mereka diundur menjadi 2 hari lagi. Itu karena sound system yang di sewa mengalami kerusakan.

Dan hari ini mereka akan menguji coba kostum yang sudah di sewa. Pernak pernik yang sangat detail,bahkan bunglon nya saja asli loh.

Nana bahkan berulang kali menjahili Lala dengan bunglon itu,sampai Lala berteriak takut dan lari terbirit-birit.

"Uda Na..kasian Lala"Ucap Zhila menghentikan aksi jahil Nana.

Nana menurut dan meletakan kembali bunglon itu ke dalam kotak kaca. Di sana mereka sedang melakukan urusan masing-masing.

Seperti Arnest yang masih mendata pengeluaran,Dryan yang mencoba menyesuaikan Wig pirang ke kepalanya.

"Teleng kepalaku...berat banget wignya..."Ucap Dryan yang menunjukan kepalanya yang miring ke kanan karena Wignya terasa berat dikepalanya.

"Gk berat ah,Biji kuaci aja bisa tuh lari-lari pas pake Wig itu"Ucap Dey.

"Iyaya...kok bisa.."Gumam Dryan heran dan mengelus rambut panjangnya.

Kita beralih ke Tim Make Up dan kostum yang sedang memakaikan pakaian Raja pada Azeril. "Pas kok,bagus cakeup juga"Ucap Maya.

Azeril berdiri dan melihat bayangannya di kaca "Bagus.."Gumamnya.

"Uda lepas lagi Kostumnya,nanti rusak kalau dipake terus"Ucap Arnest yang tiba-tiba nongol.

Azeril mengangguk kemudian berjalan ke ruang ganti. "Ryn mana? Uda dicoba kostumnya?"Tanya Barli pada Dhia.

"Ryn? Bukannya dia lagi tidur di tikar dekat kursi penonton"Ucap Maya yang nimbrung.

"Bangunin dong,paksa dia pakai kostumnya"Ucap Barli.

Dhia mengangguk kemudian berjalan keluar ruang ganti dan mencari keberadaan Wakil ketua kelasnya itu. Dan benar saja Ryn sedang tidur di tikar itu dengan headphone ditelinganya.

"Pantes dia gak kebangun...padahal si Nana teriak mulu daritadi"Gumam Dhia kemudian mendekati gadis itu.

"Setdah...siapa yang naruh makanan di sebelahnya..dikira dia persembahan apa ya"Gumam Dhia bingung saat melihat satu bungkus besar berisi cemilan seperti potato dan Cheetos dan segala teman-temannya.

Bahkan ada 8 botol minuman dingin di dalamnya. Dhia tidak perduli pada makanan itu dan kini melepas Headphone di kepala Ryn.

Berharap gadis itu terbangun tapi nihil,gadis itu masih tertidur dengan nyenyaknya. "RYN BANGUN!"Teriak Dhia di sebelah telinga Ryn sampai membuat gadis itu terlonjak kaget.

Langsung bangun dan terduduk seraya memgang kepalanya yang pusing karena bangun tiba-tiba.

"Astaga...Dhia..kepala aku sakit,kamu banguni aku jangan gitu juga napa"Gerutu Ryn seraya merapikan rambutnya yang berantakan dan mengikat ala ponytail.

Dhia hanya tertawa garing mendengar ucapan Ryn "Ryn itu punya siapa?"Tanya Dhia saat teringat dengan plastik makanan itu dan menunjuknya.

Ryn menoleh ke arah yang Dhia tunjuk,meraih plastik besar itu dan melihat isinya. Ada surat juga di dalamnya.

Bobrok? its Oke[Sudah Terbit]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang