Untuk sekian kali nya ia menjadikan diri ku ibarat senja, selalu datang dan pergi membawa kebahagiaan.
Mana mungkin dapat ku tolak jika pencipta meminta ku untuk terus bahagia dengan nya, kau tau bahagia itu sederhana lantas untuk apa kita berlarut-larut dalam kesedihan.
Kau itu raja ku aku meminta mu kepada nya untuk di jadikan bagian dari hiduu.______________❤_______________
Kicauan burung bernyanyi di halaman rumah entah kenapa hati nya tidak sebaik dan seindah biasa nya, senyum yang hilang,dari dalam sana terdengar bentakan dari seorang abi, semenjak azizah mengenakan cadar abi tidak menyetujuinya.
Bukan karna apa tapi karna zi selalu di benci oleh orang" di lingkungan nya."Sudah saya bilang!!! Jangan kenakan kain itu."
Air mata manis gadis tinggi itu terus mengalir tanpa ia memberikan jawaban ataupun penolakan,
Sejak hari itu abi selalu melarang zi mengenakan niqab ny, sebenar nya abi suka dengan pakaian ku hanya saja ia tak mau semua orang menganggapku teroris, terkadang aku bingung salah apakah benda mati ini.Di sudut dinding seorang zii mnannggis sesengukan, perutnya lapar sambil mendekap perut nya tetapi ia tak inggin bangkit sebab hati yang tak dapat untuk tidak merasakan sakit.
Ingin sekali ia di sayang oleh abi nya lagi tidak seperti ini tiap hari mendapatkan tatapan tajam, setiap hari harus menahan lapar karna rasa takut untuk bertatap dengan keluarga nya.
Hanya gadis kecil nya yang selalu ia tatap."Ummi.." bola mata cantik itu bersuara memanggil nya
"Ada apa sayang kenapa belum tidur"
Namun ia tak menjawab ia hanya menjawab nya dengan pelukan.
Yumna menuntun ummi nya ke dalam rumah sebab hari telah malam, tepat jam 21:30 zi tak dapat tidur dari tadi ia hanya berbaring mendekap perut nya yg kelaparan.
Di hadapan nya ada gadis kecil yang tertidur pulas, jemari gadis cantik itu mengusap ujung rambut yumna yang tergerai begitu saja.
Lalu menyelimuti gadis nya hingga batas leher agar ia tak bangun karna hembusan anggin malam,Entah kenapa hati zii tergerak untuk pergi dari rumah sebab tak tahan dengan keadaan nya.
Beberapa helai pakaian ia masukan ke dalam tas, perlahan ia menuruni pintu tanpa membawa telfon genggam, setelah berhasil keluar dari rumah nya ia berjalan dengan sandal tidur yang ia kenakan, tak lupa pula dengan kaos kaki yang ia kenakan.Malam ini jalanan amat sepi fikirnya di persimpangan jalan, tnpa sengaja ia melihat sepasang sendal putih merek swallow yang kebetulan pas di kaki mungil nya.
Masih dengan mendekap perut nya yang kelaparan, langkah nya tidak pernah terhenti menuju almat yang ia sja tidak tau akan pergi kemana.
Yang pasti batin nya yang tertekan menjadikan tujuan utama nya menjadi masjid namun di dekat jalan tol tidak ada masjid, baik lah ia kan singgah di musolah sebentar untuk beristirahat.Tepat pukul 02:46 ia tiba di musolah kecil lalu zi berjalan mengambil air wudu untuk melaksanakan shalat malam, setelah beberapa jam perjalanan ia menatap kaki yang baruan ia basahi dengan air wudu'..
"Sssshh.." desisnya
Sebab kaki nya nengkak karna berjalan cukup jauh,
Mungkin yumna terbangun fikirnya dalam hati air mata nya masih berlinang merasakan pedih nya kehidupan yg ia lami.Setelah mengadukan keluhan nya kepada allah zii duduk bersender di salah satu tiang masjid dan mengamati ukiran" yang ada di atas nya.
Hingga matanya menjadi gelap dan tertidur sampai terdengar suara adzan.Setelah selesai melaksanakan shalat subuh ia menumpang mandi kepada tetangga sebelah masjid.
"Tok-tok.. Assalamualaikumm"
Tidak ada jawaban
Namun setelah ia ingin pergi ia mendengar jawaban salam dari seorang ibu" yang masih mengenakan mukena"Ada yg bisa ibu bantu dek.?" tanya pemilik rumah
"Anu buk saya niat saya kesini inggin menumpang mandi sebentar,saya orang baik,buk saya bukan orang jahat."
"Ohhhh,, mau numpang mandi ya sudah mari masuk ibuk tidak mengira kamu orang jahat gadis cantik"
"Masya allah terimakasi banyak buk"
Ibu pemilik rumah mempersilahkan azizah masuk untuk mandi di rumah nya.
Dari apa yang ibu ini lihatia mengira" bahwasan nya gadis ini memiliki beban yang berat di punggung nya.Setelah zizah selesai mandi ia di persilahkan duduk dan di sugukan teh hangat juga di hadapan nya.
"Adik mau keman,,"
Seketika air mata nya lolos sebab ia tak tau apa jawaban atas pertanyaan ibu baik hati itu.
"azizah tidak tau bu"
Belum ibu pemilik rumah menjawab zii meminta izin untuk pamit dengan wajah yang ke takut an.
"Bu terimakasih bantuan nya saya izin pamit pulang."
"Kenap cepat sekali dik"
"Tidak papa bu"
Zi pamit keluar dari rumah itu dengan memeluk dan mencium tangan ibu baik itu.
Sebenar nya ia ingat dengan ummi tapi ia tak tau saat ini ia ada di mana.
Kaki nya terus melangkah seharian mungkin keluarga nya mencari-cari, di tepi jalan ia melihat sosok yang ia kenali dengan mobil putih yang ia gunakan, dengan wjah cemas menerima telfon dari seseorang.Namun dengan cepat zi menghindar agar tidak bertemu dengan rendi ia tidam ingin kembali ke rumah itu lagi,batin nya masih sakit hati nya masih terluka tidak ada yang tau apa rasa hati nya yang pasti sangat sakit.
Hah pulang kata nya tadi kepada ibu baik mau pulang kemana ?
Saat ia merogoh kantong gamis nya ia ingat bahwa ia tidak membawa handpone.
Hingga ia hanya terpaku pada jam yang melingkar di tangan nya, jam itu mahal mungkin jika ia menjual nya ia akan mendapat uang untuk hidup atau mencari kontrakan untuk ia tinggali dan dan bersembunyi.Ada yang kaget dengan cerita ini,maaf ya gantung.
Tunggu part selanjut nya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bidadari Surga
SpiritualPada hakikat nya cinta itu fitrah, Fitrah yang hadir atas rasa kagum dan mengagumi. Lantas kembali lagi kepada kita yang menjaga nya. İngin menjadikan cinta nya yang sunyi menjadi suci atau sebalik nya. Bagaimana dengan mu yang mencintai gadis nya t...