Kisah Sebenarnya

78 3 9
                                    

Dylan dan Ryan turun kebawah untuk makan siang. Saat sampai mereka berdua melihat gadis berambut hitam dengan mata hitam memakai pakaian serba merah dengan pita merah dirambutnya sedang membantu Kory menyiapkan makan siang. Dylan sedikit terperangah dengan penambilan Anis yang serba merah menyebabkan tawa dari Ryan dan Kory. Kory hanya tertawa kecil tapi Ryan tertawa sambil mengejek Anis ratu merah merona yang jalas mendapat lemparan sepatu dari Anis. Anis sendiri bergumam akan mengganti warna pakaiannya yang langsung diteriaki jangan oleh Kory dan Ryan yang berkata kau sudah cantik begitu.

Malam harinya

Dylan sampai ditempatnya dan Annis mengadakan janji(ya gak bisa dibilang janji juga sih) saat sampai Dylan sakit mata melihat dandanan dan baju Annis yang beruba serba hitam mulai dari sepatu, rok, baju, kalung, gelang, sarung tangan, pita rambut, syal dan segala yang dibawa Annis berwarna hitam coba bayanhkan kalau kulitnya juga item nah apa gak nyatu sama gelapnya malam, sekarang dia tahu kenapa Ryan dan Kory berteriak jangan saat Annis akan mengganti warna bajunya sakit oi mata liatnya untung gak warna putih atau emas sialau Man nah sekarang Anis masi mending cuma ya gitu mirip orang mau datang layatan emang ada yang baru ninggal ya?

"Apa?" tanya Annis
"Enggakkk cumaaa err kamu lebih cocok pakai baju warna merah ketimbang hitam deh hehehe" kata Dylan sedikit bingung mau bicara apa

"Hm...?"-Annis
"Erk, gi gimana kalau kita mulai saja heheh" kata Dylan
"Okey... Kita mulai dulu dari perkenalan lagi, aku Adelianis wakil sementara kapten besar neuro, siapa kapten besar neuro? Dia adalah salah satu pemimpin tertinggi diBlack Shadow oraganisasi yang berkerja dibalik bayangan. Tugasnya adalah berkerja dibelakang layar walau tak jarang kami juga akan muncul langsung tapi itu jarang sekali. Kapten besar Neuro adalah Kirana sementara wakilnya adalah Ryhana Char" kata Anis
"Tunggu apa itu nama Kory yang asli" tanya Dylan
"Tidak Kory adalah panggilan untuk Kirana" jawab Anis
"Ma maksudmu it itu Kirana Kory itu Kirana ta tapi-""akan aku jelaskan, sebenarnya Ryanlah yang hilang igatan disini, jadi semua yang diceritakan Ryan adalah ingatan palsu yang dibuat oleh musu Black Shadow" potong Anis
"La lalu dimana Ryhana?" tanya Dylan
"Di koma" jawab Anis
"Koma? Kenapa?" tanya Dylan
"Waktu perang beberapa tahun lalu dia dikepung oleh musuh malangnya dia sendiri disana, ya untung saja teman kami Natelia segerah datang menolongnya dengan keadaan yang semengenaskan itu kau pikir apa yang bisa dilakukan, terlebih dulu itu Ryan amat sangat membenci Ryha (Ryhana) bahkan saat melihat keadaan Ryha yang terluka dia diam saja, tapi waktu perang itu.... Ryan melihat Ryha yang sekarat untuk pertama kalinya dia merasa cemas pada Ryha dan saat Ryha dinyatakan meninggal Ryan mengamuk, memaksa untuk melihat Ryaha tapi Kory (Kirana) menamparnya sambil berkata 'Baru kau mengingat adikmu hem! Dulu kemana saja! Lihat sekarang dia mati sudah mati!' itu kata Kory dia mengamuk menghancurkan apa saja bahkan dia menghajar habis-habisan Ryan yang untungnya saat itu kapten besar Inviso bisa mencegahnya membunuh Ryan" cerita Anis
"Lalu?" tanya Dylan

"Kejaian terjadi saat Ryan memeluk Ryha yang sudah ta bernyawa, denyut nadinya kembali Ryan sangay senang tapi begitu Ryha dinyatakan Koma Ryan murka dan memutuskan mencari mereka yang melukai Ryha dia menemukanya dan membunuh mereka tapi salah satu dari mereka menyerang Ryan disaat terakhir menggunakan Power Sphera. Power Sphera yang mampu mengubah dan memanipulasi ingatan seseorang dan ya begitulah cara Ryan melupakan Hari dan semua hal dimasa lalunya" jelas Anis sambil memainka sniper.


"Khem oke Nis bisa gak jangan sambil main sniper?" tanya Dylan ngeri

"Hihihi"

"Bisa lanjutkan?" tanya Dylan
"Oh oke, jadi setelah kejadian itu perang berlanjut Ryan tidak sadar kan diri selama sisa waktu perang. Saat perang selesai dua orang dari kapten besar mengalami hal yang sama dengan Ryan. Setelah kejadian ini perang dimenangkan oleh kubuh Black Shadow, setelah mendapatkan bantuan dari pasukan yang tercegat ditengah jalan beruntung waktu itu pasukan bisa sampai tanpa kurang atupun. Mereka sampai disana debgan dipimpin oleh Laksamana Tarung dan seorang lagi yang tidak dikenal"-Annis
"Walaupun menang kami terpaksa bersembunyi terkusus untuk para Kapten Besar mereka dikirim kebumi dengan idebtitas asli mereka tapi masi menutipi jati diri sebenarnya yang diperkenalkan secara jelas dan benar hanya nama mereka. Kapte Besar Kombat dia yang kehilangan ingatannya dikirim pada sahabat dari kakeknya Tok Aba sementara Kapyen Besar Tekno dia dikirimkan kembali pada ayahnya. Untuk Kapten Besar Inviso dia memilih pergi kemanapun yang dia suka dengan menghilangkan sifat ekstrimnya tentunya. Kapten Besar Neuro memutuskan menyamar sebagai Ryhana dengan nama Kory. Dia berfikir akan memberikan pelajaran pada Ryan walau Ryan tak mengingat apapun. Dia berencana membuat Kory yang tidak peduli pada Ryan seperti Ryan yang tak peduli pada Ryha, tapi semua kacau! Bagaimanapun juga dia tidak bisa menolak fakta bahwa dia sangat menyaangi kedua kembar ini, terlebih Kapten Besar Neuro sebenarnya menyukai ah tidak mencintai bisa dibilang ya mencintai Ryan dan berakhirlah hubungan mereka yang kadang putus nyambung kadang bertengkar, setelah itu baikan, kadang kompak kadang, tidak kompak hadeh.... tapi tetap saja itu sepertinya sudah berubah setelah kejadian beberapa bulan lalu"-Annis

"Oh kejadia Kory diculik oleh sekelompok orang tak dikenal itu" kata Dylan teringat bagamana khawatirnya Ryan pada Kory sampai-sampai dia dan Nathan terkena imbasnya.

"Ya kelompok itu sudah kami tangkap dan adili, lebih tepatnya Kapten Besar Inviso yang mengadili" jawab Annis
"Diapakan?" tanya Dylan
"Oh... Cuma dipenggal dan mayatnya diberikan pada hewan buas kok" jawab Annis
"Cu cuma kau bilang!" teriak Z yang mendengr semuanya
"Sssttt berisik Z" kata Annis
"Itu seriusan?" tanya Dylan
"Ya iyalah" jawab Annis santai
"Sadis!" kata Dylan dan Z sambil mengancungkan jempol 👍

"Ngomong-ngomong soal kena imbasnya apa yang terjadi?" tanya Annis
"Ya mungkin Ryan hilang ingatan tapi sifat sadisnya masi mendara daging coba kau bayangkan sendiri deh" kata Dylan bergidik ngeri saat melihat bayangan Ryan membawa pisau dapur yang berwrna merah karena tomat dan saus sudah seperti melihat Ryan membawa pisau berdarah ditambah dengan senyum piskopayna mirip Jeff the killer apa lagi saat tersenyum hiiii Dylan Nathan hampir mati ditempat saat melihat Ryan datang membawa pisau menemui penculik Kory dan melempar asal pisaunya yang mengenai penculiknya dan hampir membunuh dia dan Nathan saat pisau melayang kearah mereka berdua.

"Oh biar aku tebak keajaiban pisau terbang kan" tebak Annis.
"Iya pisau itu terbang dan hampir mendarat dileher kami untung tu pisau meleset dan kena seorang penjahat dibelakang kami" kata Dylan saat dia mengingat dua orang penjahat yang ada dibelakang mereka pisau itu mendarat lengan kedua penjahat tersebut.

"Oh! Benarkah Ryan selalu membuat keajaiban dengan pisau terbang itu" kata Annis

"Keajaiban? Apanya yang keajaiban kami hampir mati!" kata Dylan dengan wajah pucat pasih.

"Oh ya apakah memang Kory menjadi trauma ya saat penculikan maksudku, dia kan hebat kenapa tidak melawan sih?" tanya Dylan
"Itu sih bisa dibilang karena Kory dibius dengan obat pelumpuh, selain itu sebelim menjadi Kapten Besar Neuro Kory memang pernah trauma karena diculik dan disekap" jawab Dylan

Hening....

Selama berapa menit selanjutnya menjadi hening...

"Hey Dylan mau ikut gabung dengan Black Shadow?" tanya Annis
"Tapi aku maa bisa bertarung" jawab Dylan
"Tenang kau bisa ikut pelatihan kok" jawab Annis
"Hm... Oke aku mau" jawab Dylan. Annis berkedip lucu "heh beneran?" tanya Annis
"Iya!" jawab Dylan
"Yasudah! Besok kamu ikut aku ya sekarang bagaimana kalau kita pulang udah malam" ujar Annis sambil menguap
"Oke ayo naik denganku dan Z" jawab Dylan
"Ya benar sekali!" jawab Z
"Aku bawa motor" kata Annis sambil menunjuk motor berwarna merah yang ada disebelah Z
"Sejak kapan ada motor disini!" teriak Z
"Heheheh yaudah ah aku duluan ya!" kata Annis sambil melompat kearah motor dan memakai helemny lalu melaju kencang menuruni bukit Dylan dan Z terdiam ditempat

"Z ayo pulang mlam ini gak bisa bawa cewek cantik" kata Dylan sambil berjalan kearah Z yang bengong.

Sementar itu dirumah....

Ryan sedang mengerjakan pr sementara Kory membaca sebuah buku novel.
"Kory sudah kau kerjakan pekerjaanmu" tana Ryan
"Um! Sudah!" jawab Kory
"Ayo tidur sudah malam Dylan bilang tidak usah menunggunya pulang, paling dia dirumah Nathan" jawab Ryan
"Huammm!!! Baik" jawab Kory sambil menguap dan berseiap tidur

Setelah meamatilan lampu ruangan dan menyalakan lampu tidur keduanya pun meejamkan mata

"Malam Ryan"

"Malam Kory"

Malam itu pun berlngsung seperti biasanya damai.

TBC.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Maaf Tidak Dapat Menjadi Saudara Yang Kau InginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang