Pagi Yang Berbeda

199 7 5
                                    

Um... Ini bagian satu buat Chap yang hilang ya memang sudah berubah tapi ya semoga ini bagus dan semuanya suka ya

Pagi itu Kory bangun lebih awal karena mendengar keributan dibawah Ryan sudah berada dikamar mandi jadi Kory memutuskan pergi ke dapur hanya untuk menemukan Dylan yang sedang bertempur dengan peralatan dapur. Padahal Dylan hanya memasak mie instan, dan yang lebih parah lagi Dylan memenyokkan salah satu wajan kesayangnya khem! Abaikan.

Pletak!
Bruk!

Dengan satu kali pukulan dari Kory Dylan tak sadarkan diri
Plentang

Bruk

Ctar!

Klentong!

Meong!

"Ada apa itu Kory?" tanya Ryan yang baru keluar dan berguling-guling ditangga dan menabrak pintu dan sampai dihadapan Kory sambil mengelus hidungnya yang memerah, entah mengapa keadaan menjadi canggung melihat Ryan yang datang dengan tergesah-gesah seperti itu, padahal Ryan hanya tidak ingin kejadian beberapa bulan yang lalu terulang.

Dihadapannya Kory sedang memegang wajannya yang sudah semakin penyok dengan seonggok mayat milik Dylan.

"Erk, Kory k kau baik?" tanya Ryan gugup entah mengapa ini mengingatkannya pada Ki- ah lupakan!
"Aku baik tapi" Kory melihat kewajan lalu ke arah Dylan
"Hahah sudahlah aku akan mengurus mayat ini dulu kau tolong masak dulu saja ya" Ryan tanpa basa-basi menggeret Dylan menuju ruang keluarga dan membiarkan Dylan disana dan kembali kedapur hanya untuk mendapati Kory yang masi mematung menatap seisi dapur. Ryan mendekati Kory dan mengusap rambutnya. Ryan tau Kory masi terkejut karena kejadian beberapa bulan lalu, membuatnya syok, dan sering diam juga sifatnya berubah dari Kory yang ceroboh, cerewet dan menyebalkan jadi pendiam seperti dulu ah... Ryan tidak ingin membahasnya dulu masi terlalu Sedih mengingatnya.

"Hey tidak apa-apa bagaimana kalau kita masak bersama hm? Sudah lama loh kita tidak masak bersama dulu kita sering masak bersama Kirana-" Ryan berhenti bicara saat mengatakan kata itu
"Kau, kau tidak pernah masak bersamaku hanya bersama Kirana" kata Kory sambil menatap lantai
"Ko Kory ma maaf aku u-"
"Sudalah ayo memasak bersama" kata Kory yang mulai menyiapkan bahan memasak. Ryan menatap sedih Kory dia tau dia salah karena menyebut kata terlarang itu atau lebih tepatnya nama itu.

Tak butuh waktu lama keduanya sudah menyiapkan masakan mereka.

Kory menatap makanan didepannya lalu menatap Ryan. Ryan yang sadar Kory menatapnya menaikan salah satu alisnya bertanya.
"Um... Aku mau um...-

"Terimakasi makanannya!" kata Dylan yang telah menghabiskan segalah macam jenis makanan dihadapannya

"What!"-Ryan
"😡😡😡😡!"-Kory



Bom!!!!

Duar!!!!!!

Dylan R.I.P

Ryan tepuk jidat

Kory masak nasi goreng.

30 menit kemudian Ryan selesai makan dan menatap Kory yang memainkan makanannya.
"Kory makan, jika ayah pulang minggu depan dan kau kurus aku yang dihujat" kata Ryan sambil menambahkan nasi goreng kedalam piring Kory.

"Um.... Umm.."
"Hah! Ya sudah gini aja apapun keinginanmu ku turuti dengan satu syarat makan semua yang ada dipiringmu dalam waktu 10 menit bagaimana" tawar Ryan
"Benar ya?" kata Kory memastikan
"Iya!"
"Oke!"

Setelah Kory makan

Ryan menatap Dylan yang baru bangun "bagaimana rasanya enak?" tanya Ryan
"Tck! Kenapa Kory jadi gitu sih!" tanya Dylan
"Makanya jangan rakus gak nyangka aku dibalik tampang pangeran cool ada pangeran rakus!" kata Ryan sambil membereskan piring
"Ya kan lapar" jawab Dylan sambil menyiduk nasi goreng
"Tck!"

Hening

"Hey Ryan! Siapa Kiran a n ann i ah siapa ya ta- hmmm mmm mmmm!!!!"
"Sttt jangan mengatakan nama itu keras-keras dan sampai terdengar oleh Kory, itu sepupu kami dia sudah meninggal itu saja!" kata Ryan
"Hmmm"

"Ryan!!!"

"Aku datang!!!"

"????"-Dylan

TBC.

Maaf Tidak Dapat Menjadi Saudara Yang Kau InginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang