Chapter 5

33 1 0
                                    

H a p p y   R e a d i n g

Don't!! Forget to votement yah guysss

Kemudian kak Alex seperti menyiratkan kepada kak Rico untuk menggantikannya mengambil klintingan. Kak Rico mengambil salah satu klintingan dan membukanya.

"Ok, udah ada satu nama lagi yang akan mewakili kelas kalian." Kak Rico menjeda ucapannya membuat seluruh siswa dikelas ini tak sabar ingin melihat siapa yang akan terpilih selanjutnya.

"Dan yang terpilih adalah Dito Aliansyah." Sorot mata kecewa begitu jelas di wajah Cheva.

Harapannya ingin berasama Kak Rico pupus gitu aja. Helaan napas kasar terdengar dari suaranya.

"Yang sabar yah Chev, em apa Lo mau gantiin gue,"ucap Alexa berempati dengan Cheva yang sangat mengharapkan bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

"Nggak usah Xa,"jawab Cheva dengan muka yang cemberut.

"Kak,"panggil Qiqi sekretaris kelas MIPA 6. Membuatnya menjadi pusat perhatian.

"Iya,"saut Kak Rico. Barengan dengan itu kak Alex kembali masuk ke kelas.

"Dito gak berangkat sakit." Ucapan Qiqi barusan membuat seluruh siswa berharap agar dirinya dapat menggantikan Dito. Sedangkan Cheva sudah tidak berharap lagi, dia sudah pasrah tentang dirinya yang ingin mendekati kak Rico. Mungkin gue emang gak bisa jadi pacarnya kak Rico, pikir Cheva.

"Oh gitu, Ok sebagai pengganti Dito akan saya tunjuk,"ucap Kak Rico mantap.

"Chev, lo masih ada harapan siapa tahu kak Rico milih lo,"ujar Veve menyemangati dari tempat duduknya.

"Gak mungkin, liat aja sikapnya ke gue, dingin banget."

"Yee itu kan pas MOS,"ucap Veve yakin jika Kak Rico akan memilih Cheva.

"Au ah,"ujarnya masih dengan nada kesal karena tidak terpilih. Cheva membenamkan kepalanya dalam lipatan tangannya di atas meja.

"Lo,"ucap Kak Rico memilih seseorang yang akan menggantikan Dito. Cheva sudah tahu pasti itu bukan dirinya. Saat Cheva berpikiran seperti itu seperti ada yang menyenggol tubuhnya.

"Chev,"panggila Alexa.

"Hmm,"saut Cheva malas meladeni sahabatnya ini.

"Itu lo..." Belum sempat Alexa melanjutkan ucapannya.

"Gak usah sedih gitu." Mendengar kak Rico berbicara dan sekarang dia sudah berada di samping mejanya membuat Cheva langsung menegakkan duduknya.

"Eh, eng..gak kok."

"Beneran gak sedih kalo gak ikut Camping." Kak Rico mengatakan hal itu kepadanya dan sekarang banyak sorot mata yang memandangnya.

"Enggak,"ucap Cheva berbohong.

"Oh ok, gue gak jadi milih Lo,"ucapnya memandang Cheva dengan senyum jailnya.

"Hah, kakak pilih saya,"ujar Cheva kaget mendengarnya.

"Iya, tadinya tapi karena lo gak jadi..." Ucapan Rico langsung dipotong oleh Cheva.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAKE BOY ZARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang