Chapter 4

119 6 2
                                    

Raxe POV

"Because, i love you.."

Lepas saya cakap ja begitu, terus Hanna keluar ba dari kereta. Punya pantas macam kilat dia lari masuk hostel. Nda sia2 tu gelaran olahragawati dia dulu masa di sekolah menengah.

Saya mengeluh. Again and again. After 6 years.. Yes, the whole 6 years. Balik2 Hanna minta explain kenapa saya kasi tinggal dia dulu. Ingat senang ka saya mau explain everything?

What really happen to me in the past 6 years memang nda saya dapat lupakan. I couldn't say anything to her except sorry. But she just won't litsen to it.

Tapi memang saya nda sangka la Hanna tiba2 jadi medical student.. Saya ingat lagi dia cakap dulu cita2 dia mau jadi lawyer. Menyimpang habis cita2 dia ni. I know how her life in this 6 years. Saya ada pasang mata2 ba untuk tengok2 dia. Sebab tu, saya terima tawaran exchange student tu di sini. My own country..

Yes, maybe just for 3 months..

But for me.. It's like only three days..

            ✳️✳️✳️✳️✳️✳️✳️

Throwback 6 years ago..

For the first time i saw her enter the school.. My heart already skip a beat..

Dia pakai uniform pinafore dengan rambut dia ikat style ponytail. Rambut depan dia kasi turun lurus di depan menutupi tu dahi dia. She's so cute.

Saya asyik memerhati dia sampai lupa yang saya mau cepat sebab perlu jumpa guru kelas lagi. Bila saya kena hon baru saya sedar dan cepat2 lari sampailah terlanggar dia.

"You! Hei! Jalan nda pakai mata ka? Suka suki ja melanggar orang. Saya saman kau kalau saya jatuh patah kaki ah!"

The first sentences she talk to me. Gila kali saya ah. She mad at me but i felt happy about it.

Second meeting with her.. Saya kena buli oleh student junior. Silaka betul ba. Kena panggil budak cina sesat lagi. Gara2 dia nampak duit di dompet saya berkeping2 Rm50. Bukan sengaja saya kasi tayang ba. Terngam2 saja saya buka dompet depan tu junior. Lepas tu ada wonder woman selamatkan saya.

Can you guess what my feeling is? Malu siot kena kasi selamat oleh sumandak. Nama saja ba lelaki. Saya diam2 saja masa tu. Bukan saya takut kena buli tapi saya malu sama dia.

But after that happened, i get to know her name. I get to be close with her. Punya saya happy. Dia mau juga jadi kawan saya. Mana2 saja pun kami pigi, mesti sama2. Sampai kawan dia si Adele selalu ejek2 kami dua couple. Hanna marah kena ejek begitu. But i was extremely happy. I hope it will become true..

Tapi, bilang urang. Ku sangka panas hingga ke petang, rupanya hujan di tengahari. Saya buat pekak saja bila kami dua kena ejek2 couple. Di kelas pun selalu kena ejek2 saya. Sampailah satu hari Hanna terdengar kawan2 kelas saya ejek2 kami dua. Tingu muka dia saja, i know she was angry. Cepat2 saya keluar halang dia dari masuk dalam kelas kami. Saya bawa dia pigi jauh2 sikit dari luar kelas..

Only God know, how deep i felt for this girl. Semakin hari kami sama2, semakin dalam perasaan saya. But, saya sedar diri juga. Saya mana la hensem macam lelaki2 lain. Gemuk lagi. Will Hanna see me like a man not only friend?

"What if i say, i like you Hanna?"

Paakkkkk!!

She slapped me! I can handle the slapped but not the rejection. I suppose to know this will happen. Sepa suruh nda cermin muka dulu Raxe. Saya ukir senyum manis sama Hanna yang terkejut dengan tindakan dia sendiri. It's okay, i don't mad at you..  I know who i am..

Love you!Where stories live. Discover now