Married With Ice Prince

28.What the?!!

Warning!!
Banyak typo bertebaran
Dimohon kepada pembaca agar membaca dengan bijak dan jangan Baper
.
Budidayakan Sebelum kalian mulai baca cerita ini klik dulu dibawah yang bentuk Bintang/Vote supaya dukung aku terus update,thank you guyss
.
Happy Reading's💛

"Awas ya lo!"ujar Sarah sebelum meninggalkan Naya.Sarah mendapatkan sorakan mengejek dari semua murid yang berada di kantin tersebut.

Semua murid menatap kagum pada Naya,karena sudah berani melawan Sarah yang tak lain kakak kelasnya.Hei semua orang itu juga punya hak untuk dirinya sendiri.Terserah mau dia kakak kelas,anak nya pejabat atau yang lain nya bukan berarti dia bisa memperlakukan seenak dirinya.

Sebuah jaket tersampir di bahu kecilnya menutupi baju nya yang basah karena tersiram air untung saja hanya air es bukan jus atau lainya.

"Jangan pernah ada yang ganggu Naya.Kalau sampai ada bakal berurusan sama gue."ujar seseorang di samping Naya dengan nada peringatannya.

"Karena Naya sekarang pacar gue"

🌷🌷🌷

Semua murid yang berada dikantin melihat adegan tersebut langsung berteriak histeris terutama kaum hawa yang memekik kencang.Siapa sangka seorang most wanted SMA Pelita Jaya yang terkenal dengan sifat dingin dan cuek nya tiba-tiba meng claim Naya menjadi pacar nya yang nyatanya hanya seorang murid baru.

"Arsya,"panggil Naya.Mendadak Naya seperti tidak bisa berpikir apa yang telah di lakukan Arsya."Lo apa-apaan sih?"bisik Naya pelan.

Bukan jawaban dari Arsya yang Naya dapat kan.Malah sebuah tangan besar yang menggenggam tangan membawa nya pergi dari sana.Arsya membawanya melewati lorong kelas X.Sampai akhirnya mereka berdua sampai di depan pintu UKS.

Setelah di dalam uks Arsya langsung mendudukan Naya di pinggiran ranjang uks tersebut.Arsya menaikan dagu Naya khawatir,ia meneliti wajah gadis tersebut apakah ada luka atau tidak.

Naya mengerutkan dahinya bingung.Ia membaca raut wajah khawatir yang ada pada Arsya sekarang ini."Lo nggk papa?"tanya Arsya.

Naya tersenyum tulus."Gue nggk papa,gue kan strong."

"Hm"

Arsya kembali teringat dengan baju Naya yang telah basah belum diganti juga."Gue beli seragam dulu."

Belum sempat Naya membalas ucapan Arsya untuk menanyakan untuk apa beli seragam,tapi sudah pergi lebih dahulu.Naya menggelengkan kepalanya.

"Ck,kebiasan ninggalin orang gitu aja,"gerutu Naya.

Tak lama pintu uks kembali terbuka.Arsya kembali dengan membawa seragam baru yang ia beli di koperasi sekolahnya.Ia menyerahkan seragam tersebut kepada Naya.

"Buat gue?"tanya Naya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya"

"Makasih"

"Sama-sama,ganti baju nya sekarang.Gue tutup tirainya buar lo bisa ganti baju,"ujar Arsya.Kemudian menutup tirai pembatas tersebut.

Entah kenapa pipi Naya langsung merona secara tiba-tiba.Arsya benar benar memberikan efek yang sangat besar pada Naya.Tak ingin membuang waktu Naya langsung mengganti seragam yang basah dengan seragam yang baru di belikan Arsya tersebut.Ia dengan buru-buru melipat baju nya yang basah tadi dan sengaja memakai jaket hitam kebesaran milik Arsya.Entah lah ketika memakai jaket milik Arsya dirinya merasa tenang saja.