Still with you

477 65 5
                                    

Chapter 11: still with you

◆◆◆

Your light voice that passes by me
Would you please call my name one more time? Although i'm paused underneath the frozen sunset, I'll walk towards you on step at a time, still with you.

(Still with you -JK of BTS)

Please play the song when you starting to reading this part.

♥Happy reading, and sorry for late update♥









Kalau saja waktu bisa diulang, atau setidaknya mesin waktu benar-benar ada, ingin sekali Jimin mengubah semuanya yang terjadi sekarang.

Mencari Heejin di Daegu selama satu bulan lebih, tapi sampai sekarang dia tidak menemukan keberadaan gadis itu. Entah sepertinya ada yang membantu gadis itu bersembunyi darinya selama ini.

Malam yang gelap, namun langit terlihat sangat cantik menemani langkah Jimin yang tengah berjalan entah kemana.

Cuaca yang dingin membuatnya harus menggunakan pakaian tebal saat keluar, entah kapan salju pertama akan turun, cuaca sudah semakin dingin terlebih jika malam hari. Jimin berharap dia segera menemukan Heejinnya dan mengungkapkan segalanya pada gadis itu. Entah kapan. Jimin berharap secepat mungkin. Dia ingin melihat gadis itu untuk segera, ingin membawanya kedalam pelukan, Jimin sudah rindu sekali.

Tapi tidak mungkin. Heejin tidak mungkin menerimanya lagi begitu saja bahkan jika mereka dipertemukan malam ini, terlebih dengan apa yang sudah Jimin lakukan selama ini.

Entah kapan saat itu datang, saat dimana Jimin bisa kembali menikmati wajah cantik itu, menatapnya tanpa bosan sambil mengatakan bahwa dia sangat amat rindu, lalu membawanya kedalam pelukan hangat ditengah musim dingin yang teramat.

"Jimin-ah?"

Samar-samar, namun Jimin yakin ada yang memanggil namanya tadi, tapi saat dilihat tidak ada seorang pun. Karena penasaran akhirnya Jimin menoleh kearah sumber suara tadi, tapi dia tidak menemukan orang yang memanggil namanya.

Tidak...tidak mungkin dia salah dengar. Oke, baiklah mungkin nama Jimin bukan dirinya saja, tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya yang mengganggu pikiran Jimin sekarang adalah suara orang itu, entahlah tapi Jimin rasa suara itu sangat tidak asing di pendengarannya.

Merasa percuma mencari sosok itu, akhirnya Jimin menghela dan memilih melanjutkan langkahnya yang entah membawanya kemana.

Jimin pikir tadi itu Heejin.....

Langkah Jimin tiba-tiba berhenti, lalu segera dia berbalik dan kembali ketempat tadi.

Benar, itu suara Heejin. Jimin tidak mungkin salah.

"Heejin-ah!" Jimin berteriak, mengitari tempat itu, mencari sosok Heejin yang ia yakini tadi berada disekitar sana.

"Heejin-ah, keluarlah kumohon!"

Tidak ada tanda-tanda Heejin berada disana, tapi Jimin masih terus memanggilnya sampai menarik perhatian orang yang kebetulan sedang berlalu lalang disekitar sana.

Jimin mengatur napasnya, penglihatannya menyapu kesegala arah. "Hee, baiklah jika kau tidak ingin bertemu denganku untuk sekarang, aku tidak akan memaksamu lagi. Tapi, jika benar kau ada disekitar sini, boleh panggil namaku sekali lagi?"

Jimin sudah memutuskan, tidak apa, tidak usah terburu-buru. Jika Heejin ingin, mereka bisa bertemu untuk penjelasannya yang panjang mengenai awal dari rusaknya sebuah hubungan.
Jimin tidak bisa memaksa Heejin untuk mendengarkannya.

Thank you •Pjm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang