🌟Kasus pembunuhan 2🌟

38 3 2
                                    


Dia







































































Dia

Dia kerasukan arwah anak kecil. Ya.. Qilla kemasukan setan anak kecil. Seketika mata qilla berubah menjadi merah dan qilla pun menatap ibu itu dengan tajam bahkan sangat tajam. Qilla berjalan menghampiri ibu itu dan mencekik lehernua dengan kencang sehingga ibu itu meringis kesakitan. El dan kenzi kaget saat melihat qilla mencekik ibu penbunuh itu. Mereka pun menghampiri qilla dan memegang tangannya agar dia melepaskan tangannya yang tadi berada di leher.

Disini Author manggil ibu pembunuhnya make singkatan yaa biar gampang singkatan nya IP oke:)

"DEK, qil stopp jangan nyekek ibunya, dek plis keluar dari tubuh qilla"Ucap ella. Qilla tidak mengubris perkataan ella, dia menghempaskan tangan ella hingga ella terjatuh ke lantai.

"EL! Lu ga papa?"Tanya kenzi.dia memegang bahu el agar dia berdiri.

"Mending lu panggil ustazd deh gue takut qilla kenapa napa"

"Iya gue panggil ustazd dulu"Ucapnya dan el pun keluar dan mencari ustazd yang bisa mengeluarkan arwah anak kecil itu dari tubuh qilla.

"KAU PEMBUNUH!!"Ucap qilla dan mencekramkan leher ip dengan kuat.

"AKHHH TT-TOLONG SHHH AKKH!"Ringis ip.

"Qil lepasin ibu nyaa dia kesakitan itu..."Ucap kenzi mencekal tangan qilla tetapi qilla menepisnya.

"Kau seorang pembunuh! Kau, kau sudah membunuh ku ibu! Aku mati! Kau juga harus mati!!"Ucap Arwah anak kecil yang ada di dalam tubuh qilla. Qilla melepaskan tangannya dan dia pergi kedapur untuk mengambil sesuatu. Dia mengambil sebuah pisau dan dia pun langsung menghampiri ip yang sudah lemas di lantai kenzi terkejut saat ia melihat qilla memegang pisau dia pun langsung berteriak.

"QILLA JANGANN KAMU BISA NGEBUNUH IBU ITU!! JANGAN!"Teriak kenzi. Tapi tidak di dengar oleh qilla. Qilla menggenggam pisau itu dengan kuat dan diapun langsung melayangkan pisau itu ke mulut Ip. Disaat qilla ingin menusuk ip, tiba² badannya terasa panas dia pun langsung melepaskan genggaman pisau itu dan menjatuhkannya di samping ip.

"Bismillah..."Kata seorang ustazd yang memegang kepala qilla dan ustazd itupun langsung membaca surat² pendek agar arwah yang didalam tubuh qilla bisa dikeluarkan. Seketika badan qilla kejang² dan dia meremas rambutnya karna panas.

"ARGHHH PANASS! J-JJANGAN AKHH PANASS"Teriak qilla.

"allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm..."

"ARGHHH"

"lā ta'khużuhụ sinatuw wa lā na'ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ..."

"JJ-JANGANN AKHHH"Ucap Qilla menjambak rambutnya karna panas.

"man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi'iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai'im min 'ilmihī illā bimā syā', wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya'ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm"Seketika abu hitam keluar dari tubuh qilla yang berarti arwah anak kecil itu sudah keluar. Badan qilla terasa lemas tidak berdaya diapun pingsan tidak sadarkan diri. Kenzi pun langsung menghampiri qilla dan memeluknya dengan erat.
"Qill bangun..."Ucap kenzi.

"Kamu pasti kuat ayo bangun qill"Lanjutnya.

Qilla PoV
Gue membukakan mata, seinget gue, gue jatuh dilantai terus badan gue kaya ada yang masuk gitu sampe² gue kejang². OH YA gue baru nyadar kalo gue tadi kerasukan arwah anak kecil tadi. Gue liat disekeliling gue udah ada el, kenzi, warga, sama polisi yang lagi bawa ibu² pembunuhnya. Gue pun nangis karna takut dengan kejadian ini.

Indigo Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang