Blackout

2.2K 278 40
                                    

Dahyun dan Tzuyu saling berhadapan dengan tatapan yang dingin dan atmosfir tempat yang begitu kaku

Mereka berada di sebuah ruangan, lebih tepatnya ruangan Dahyun.

"Mau minum?" Tanya Dahyun mencoba ramah kepada tamu nya tersebut

"Engga usah....."

Aroma obat begitu menyengat di indera penciuman Tzuyu, namun bukan itu yang menjadi kendala baginya untuk berbicara intim dengan mantan kekasih istrinya itu.

Entah harus mulai dari mana percakapan mereka. Bagaimanapun semua ini adalah kesalahannya.

Percakapan dirinya dengan Dahyun akan menentukan bagaimana akhir dari pernikahan dirinya dan Sana

Rencana mengobrol dengan Dahyun memang sudah ia buat namun ia tak menyangka jika akan secepat ini.

"Anak lu sehat?"

"Kalo gue sayang Sana apa itu bikin lu mundur buat perjuangin Sana?" Tzuyu langsung pada inti permasalahan tanpa menggubris pertanyaan dari Dahyun

Tentu saja itu membuat Dahyun diam karena terkejut. Ia tau Tzuyu pria seperti apa, ke khawatiran menyelimuti batin Dahyun. Tzuyu bukan pria yang bisa bersungguh sungguh dalam menjalin hubungan, itulah alasan kenapa ia masih mengharapkan Sana

"Gue sayang Sana Hyun dan gue baru sadar itu setelah anak kita lahir" Dahyun masih dalam mode diam tidak berbicara sepatah kata pun

"Gue emang salah, gue minta maaf dengan amat sangat. Lu tau rasanya blackout kayak gimana kan? Sana dan gue terbawa suasana saat itu. Kita terima konsekuensinya"

"Tolong jauhin Sana, gue pengen dia bahagia" Dahyun meremas tangannya karena mulai terpancing emosi dengan kalimat Tzuyu yang begitu santainya mengatakan hal tersebut

"Ini buat anak gue Hyun, buat keluarga kecil gue. Sekarang gue belajar buat lebih baik Hyun, gue gamau anak gue besar dengan ayah tirinya kalo sampe gue harus ikhlasin lu sama Sana" Dahyun yang semakin meradang kini bangkit dari kursi

"Bukan cuma Sana yang khianatin lu tapi itu juga berlaku buat lu. Irene bukan orang baru di hidup lu Hyun, ga mungkin perjodohan itu semata mata karena permintaan orang tua tapi bangsatnya lu udah janji buat nunggu Sana. Lu mau ngobrol sama Sana buat jelasin siapa Irene kan? Ga Hyun, buang jauh jauh pikiran buruk lu tentang gue. Cara picik hanya di lakukan orang orang lemah" Dahyun mengepalkan tangannya, bahkan ia sudah meremas baju Tzuyu

"Kalo lu paksain yang jadi korban di hubungan lu sama Sana banyak. Anak gue, istri lu, orang tua lu. Di tambah orang tua lu pasti udah benci sama Sana. Gue memohon, lupain Sana" perlahan Dahyun melepaskan cengkramannya

Tzuyu sudah tidak tahan. Ia tidak rela jika orang beranggap Tzuyu lah yang mengahancurkan Sana. Bahkan jika Tzuyu berkata jujur pada Sana, Dahyun pun melanggar janjinya. Dahyun menikahi mantan kekasihnya yaitu Irene. Hubungan mereka memang sudah lama kandas, apalagi setelah Dahyun berhubungan dengan Sana.

Sana yang berjuang di awal hubungan mereka, Sana yang selalu mengalah dari Dahyun, Sana yang selalu meminta maaf jika mereka berdebat

Tzuyu paham mengapa Dahyun begitu keukeuh dan penasaran pada Sana. Irene pasti tidak memperlakukan Dahyun layaknya Sana mengejar dirinya

"Hyun, gue tau semua tentang lu. Gue tau juga Sana dan elu sama sama sayang tapi sekarang udah beda cerita. Lu gabisa selamanya serakah kayak gitu"

Dahyun tidak sanggup menahan emosinya. Sebuah pukulan melayang tepat di wajah pria tinggi itu hingga ia tersungkur. Semua yang Tzuyu ucapkan memang benar, namun hatinya masih belum bisa mengikhlaskan Sana menjalin hubungan dengan pria lain

"Gue engga berani Hyun bilang ke Sana tentang semua fakta. Tentang elu dan Irene. Gue pengen dia sayang ke gue dengan cara gue! Dan gue mohon, lepasin! Jangan pernah ganggu Sana lagi dengan alasan apapun!"  Tzuyu mengganti posisi dengan berlutut membuat Dahyun begitu kaget.

Mata Dahyun terbelalak melihat aksi itu. Ini bukan Tzuyu, sikapnya terlalu berlebihan untuk memperjuangkan seorang perempuan bahkan sampai mempermalukan dirinya sendiri.

"Alasan lu pertahanin rumah tangga itu karena anak kan?" Kali ini giliran Dahyun yang berbicara.

Tzuyu yang sedari tertunduk mulai mendongak mendengar pertanyaan dari lawan bicaranya itu

"Bukan cuma itu, gue sayang Sana. Gue gabisa bohong, gue suka cara dia merawat gue dengan baik. Hal itu belum pernah gue dapetin sebelumnya" hati Dahyun begitu sakit mendengar kalimat itu, ia sangat tau jika Sana memang benar benar handal membuat orang selalu nyaman berada di dekatnya

Terlebih lagi walaupun Tzuyu besar dengan materi yang berkecukupan namun ia kekurangan perhatian karena orang tua yang terlalu sibuk. Sana adalah sosok sempurna bagi Tzuyu.

"Kalo mukul gue sampe babak belur bisa nebus kesalahan gue, akan gue terima. Kalo lepasin Sana, gue gabisa Hyun!"

Dahyun menendang Tzuyu sampai pria itu terpental. Tzuyu bahkan tidak berani membalas atau memberikan pertahanan. Ia membiarkan Dahyun melalukan itu

Kembali sebuah tendangan mengenai perut Tzuyu. Ia hanya bisa mengerang, sementara Dahyun terus terusan menyerang Tzuyu. Wajah tampan Tzuyu menjadi sasaran kekesalan Dahyun.

Bahkan kini Dahyun duduk di atas Tzuyu dan melayangkan tinju di wajahnya. Dahyun berteriak bak orang kerasukan saat memukuli Tzuyu.

Pintu ruangan sudah Dahyun kunci karena ia sudah memprediksi akan terjadi kejadian seperti ini

Lalu setelah puas Dahyun berdiri dengan menyeka keringat di keningnya, terlebih ia melihat lawannya sudah tak berdaya dengan beberapa lebam di wajah walaupun tak mengeluarkan darah namun itu membuat Tzuyu lemas

"Bilang ke Sana kalo gue mukulin lu sampe gini. Bilang semua hal buruk tentang gue. Pastiin dia sangat benci gue!" Dahyun merapihkan pakainnya

Ia berusaha menarik tangan Tzuyu agar bangkit dari posisinya

Setelah Tzuyu bangkit dengan sempurna ia mengambil sebotol air mineral memberikannya pada Tzuyu

"Jaga dia baik baik! Kalo sampe lu sakitin dia, gue ga akan segan segan ambil dia! No matter what!" Tzuyu hanya mengangguk dengan memegang bagian tubuhnya yang terkena amukan Dahyun

"Gue pastiin dia selalu bahagia sama gue. Makasih Hyun"

Pertarungan antara Tzuyu dan Dahyun di akhiri dengan sebuah pelukan layaknya seorang sahabat yang membuat Tzuyu di limputi rasa haru










Saya tenggelamkan Saida. Maafin :(

Karena Tzuyu lagi ulang tahun kan, jadi saya kasih kado nya Sana

Sabi ga gue? Anjay

We're Already MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang