BAB 2 - SEBUAH PERJUMPAAN

166 20 168
                                    

.

warning: chapter ini mungkin tidak senista chapter 1, tapi penuh dengan romansa alay dimana-mana~ WKWKWK

oiya, ini visualisasi untuk trio kawan Hiroki, alias Shohei, Sho, dan Nobu~

oiya, ini visualisasi untuk trio kawan Hiroki, alias Shohei, Sho, dan Nobu~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

credits: googleGimana? Udah cocok belum? wkwkwk xD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

credits: google
Gimana? Udah cocok belum? wkwkwk xD
.

.

Rasanya sudah lama sekali sejak Hiroki merasakan kebebasan di rumahnya sendiri. Ya, semenjak keluarga Morita yang laknat menjadi penghuni disini, merekalah yang berkuasa sepenuhnya atas rumah besar ini.

Padahal rumah ini adalah warisan dari kedua orang tua Hiroki, tapi ialah yang berasa seperti pengungsi disini. Sungguh menyedihkan. Benar juga kata-kata Sho, "Kita berempat adalah imigran yang hanya menumpang tidur disini."

Tetapi hari ini, Hiroki senang bukan kepalang saat mengantarkan Takahiro dan kedua kakak tirinya keluar ke gerbang. Oh, bukan, ia bukan mengusir mereka kok. Lagipula, Hiroki mana punya kuasa untuk melakukan itu?

"Ingat, selalu siram bungaku saat pukul 11--itu waktu terbaik mereka saat mekar," ceramah Takahiro sambil menunjuk-nunjuk Hiroki yang mengekorinya.

TSUNDERELLA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang