bab 3

39 4 0
                                    

Aku melihat abi dan umi sedang duduk bersama di ruang tengah.
Sedangkan abang keluar untuk menemui teman lamanya.

Bahagia jika melihat orang yang aku sayang bisa tersenyum senang.

Abi bilang kepadaku pria yang ingin mengenalku akan datang ke rumah, untuk melihat dan mengenalku.
Aku hanya bisa mengangguk saja.

Aku yakin dengan jodoh yang Allah pilihkan untukku.
Aku serahkan semua padaMu ya Allah.

====

Aku yang sedang duduk santai di ruang tamu mendengar suara mobil yang datang dan berhenti di halaman rumah.
Aku menyuruh abang yang baru keluar dari ruang tengah untuk melihat siapa yang datang, sedangkan aku masuk kedalam untuk mengambil hijabku.

Aku yang baru keluar dari kamar melihat abi sedang berjalan keruang tamu.
Tak lama aku melihat umi yang melangkah mendekatiku.

"Ada yang ingin mengenalmu Nisa" Kata umi.

"Umi Nisa ingin bicara dulu pada umi." P intaku.

Umi mengangguk dan mengajakku untuk duduk diruang tengah.

"Umi Nisa kemarin sudah mendapat surat dari pria yang bernama Daffa, tapi Nisa belum tahu seperti apa orangnya.
Dan sekarang ada orang yang ingin mengenal Nisa, Nisa tidak mau tahu siapa namanya umi." Kataku membuat umi bingung.

"Kenapa Nisa? Bukannya lebih baik tahu namanya siapa?" Kata umi.

"Begini umi, Nisa merasa sudah merasa nyaman dengan si penulis surat itu, jadi biar hati Nisa yang memilihnya, Nisa tidak ingin karena dia penulis surat itu lantas Nisa memilihnya, biarkan nama mereka jadi misteri umi," kataku sambil menatap umi.

"Kenapa Nisa? Bukannya lebih baik tahu namanya siapa?" Kata umi.

"Begini umi, Nisa merasa sudah merasa nyaman dengan si penulis surat itu, jadi biar hati Nisa yang memilihnya, Nisa tidak ingin karena dia penulis surat itu lantas Nisa memilihnya, biarkan nama mereka jadi misteri umi," kataku sambil menatap umi.

Sopan santun yang ia tulis disurat itu sedikit menggambarkan sifatnya, sifat yang aku inginkan untuk menjadi suami, aku bisa melihat kasih sayang saat membaca surat itu.

"Umi mengerti maksudmu Nisa." Kata umi.
Aku tersenyum karena umi selalu mengerti aku.

"Terima kasih umi," Kataku.

Umi mengangguk dan keluar mungkin untuk memberi tahu abi.

Anehkan orang mau mengenal kita tapi kita tidak ingin tahu namanya.
Ya begitulah, aku ingin memastikan hatiku apa benar aku nyaman dengan dia penulis surat itu bagaimanapun dia atau hanya rasa kagum dengan caranya dia menyampaikan katanya melalui surat itu.
Aku tidak tahu kenapa aku bisa nyaman dengan hanya membaca surat itu.
Tidak masuk akal, memang semua itu tidak masuk akal tapi aku merasakan itu semua.

=====

Sanjaya melihat pria didepannya.
Tadi sempat diberi tahu istrinya bahwa putrinya tidak ingin tahu siapa nama pria yang ingin mengenalnya.
Pria itu sempat bingung tapi dia akhirnya mengangguk juga.

"Maaf atas permintaan aneh dari putriku," kata Sanjaya.

"Tidak apa pak," jawab pria itu.

Saat sedang asyik berbicara, mata pria itu melihat sosok yang mencuri perhatiannya.
Gadis cantik berhijab wajah putih bersihnya membuat siapa saja akan jatuh cinta pada pandangan pertama.

Sanjaya yang menyadari hanya bisa geleng-geleng kepala.

Anisa duduk disebelah abinya mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang ingin mengenalnya.

jodoh dari langitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang