Setelah akad nikah selesai, semua tamu pamit pulang dan hanya tinggal dua sahabat Anisa dan keluarga besar Anisa.
Daffa dari tadi diam saja, hanya melihat istrinya sedang berbicara dengan dua sahabatnya.
Dari interaksi Anisa dan kedua sahabatnya Daffa bisa menyimpulkan kalau Anisa tipe pendiam dari kedua sahabatnya.
"Assalamu'alaikum, kenalin aku Alana sahabat Nisa," kata Alana memperkenalkan dirinya.
"Aku Almeera," kata Almeera.
"Wa'alaikumsalam, saya Daffa," kata Daffa sopan.
"jangan kaget ya kak kalau kita nanti ketemu terus kita heboh sendiri," kata Almeera sambil tertawa.
Daffa tersenyum dan mengangguk."apaan sih Meera paling yang heboh ya kamu sendiri," sahut Alana Anisa hanya geleng-geleng kepala melihat dua sahabatnya itu.
"Sayang, ayo pulang!" Ajak suami Lana
"Baiklah sayang. Nisa, kak Daffa Lana pamit dulu ya!" Pamit Lana.
"Terima kasih sudah mau datang," kata Anisa sambil cipika-cipiki.
"Sama-sama," kata Lana dan pergi setelah pamit dengan Almeera juga.
"Sepertinya aku juga mau pulang lihat tampang boss aku sudah manyun," kata Almeera membuat Anisa tertawa kecil.
"Tapi kamu cinta kan?" Goda Anisa.
"iya hahaha," Almeera tertawa.
"Baiklah aku balik dulu, mari kak," pamit Almeera.
Anisa, dan Daffa mengangguk.
Anisa menatap Daffa begitu pula Daffa menatap Anisa.
"Sebaiknya kakak istirahat, kakak terlihat lelah," kata Anisa mengajak suaminya untuk istirhat.
Daffa mengangguk dan beranjak dari duduknya untuk mengikuti langkah Anisa menuju kamarnya.
====
Anisa sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah, setelah sholat berjama'ah bersama keluarganya tadi.
Anisa merasa gugup karena malam ini malam pertamanya, malam pertama tidur dengan pria asing yang baru saja bergelar suaminya beberapa jam lalu.
Anisa duduk di sofa dekat jendela sambil melihat lukisan sang pencipta.
Bintang bertaburan di gelapnya langit malam."Tidak baik melamun," kata Daffa membuat Anisa terjengkit kaget.
"Maaf membuat...." Daffa bingung memanggil Anisa dengan apa? Karena di kantor Anisa adalah atasannya dan sekarang Anisa istrinya.
Seolah mengerti Anisa tersenyum, "panggil Nisa saja kak!" Pinta Anisa.Daffa mengangguk, "maaf sudah membuat Nisa kaget," kata Daffa.
Anisa tersenyum dan mengangguk, "tidak apa, Anisa saja yang asyik lihat lukisan Allah," kata Anisa.
Anisa bergeser memberi tempat untuk Daffa duduk.
"Kak, kita belum pernah bicara berdua, Nisa boleh minta sesuatu," kata Anisa sambil menatap Daffa.
"Selama saya bisa memberikan, pasti saya akan berikan. Nisa mau minta apa?" Tanya Daffa.
"Ceritakan tentang keluarga kakak, Nisa tidak punya maksud apa-apa kita kan memang belum kenal satu sama lain, Nanti Nisa juga akan menceritakan tentang keluarga Nisa," kata Anisa.
"Sebelumnya Nisa panggil kakak tidak apa kan?" Tanya Nisa.
Daffa tersenyum mendengar permintaan dan pertanyaan Anisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
jodoh dari langit
RomantizmAku tidak pernah melihatnya tapi aku yakin dia dikirimkan Allah untuk menjadi kekasih halalku. Meski aku belum bertatap muka bahkan melihatnya aku sudah bisa merasa bahwa dia calon imam yang akan menuntunku kesurganya insyaallah.