Hari ini ada acara halal bihalal sekaligus reunian kecil di rumah Keisya dan Mahalini. Anak-anak Idol yang tinggal di Jakarta hadir dalam acara tersebut, termasuk Nuca dan Tiara.
"Mau dateng ntar lu, Nuc?", taya Axell pada Nuca
"dateng lah mas, banyak temen yang dateng kok, sayang kan kalo ngga dateng dah lama juga kan ngga kumpul-kumpul bareng?"
"hati udah sembuh?"
"haaaa???, hatiku baik-baik saja, kapan aku bilang sakit?"
"hahaha kirain masih mikirin soal kemaren"
"yang lalu biarlah berlalu mas, kita tatap masa depan yang cerah di depan sana"
"preeet.... liat aja ntar kalo lu kesel lagi disana, kagak gua hibur lu!!"
"lagian kapan mas ngehibur aku?"
"wehhhh... adek durhaka emang ye elu..."
"wkwkwkwk... ya kan bener, kalo aku lagi kesel , mas malah ngomporin, bikin aku tambah kesel kan?"
"itu bukan ngomporin nuc, tapi kasih semangat yang membara"
"huuuu... bacooooootttt", nuca kesel sambil jalan menuju kamar mandi
_________________________________________
Di rumah Mahalini, Sam dan Ola terlihat sedang bercanda tawa di ruang tengah, Mama Sam dan Mama-mama yang lain sedang sibuk menyiapkan hidangan untuk acara hari itu.
"Gimana hubungan lu sama Tiara, bro?", tanya Ola ke Sam
"Sampai saat ini masih baik si, tapi ya gitu, elu tau sendiri kan, fans nya Titi pada bar-bar kalo kita nampak bersama"
"kenapa lu mikirin fans Sam? lagian itu hidup lu, hidup Tiara, bodo amatlah sama mereka"
"Ngga bisa gitu donk Kak, Titi saat ini bener-bener sedang berada di puncak karirnya, kalo fans nya tau Titi deket sama gue, mereka bakal war dimana-mana, apalagi shipper Titi banyak banget, ngga sanggup gue lihat mereka berantem hanya karena gue deket ama Titi, kak Ola liat sendiri kan, kemaren kapan itu, Lini komen "Oppa" doang dipostingan Titi, wehhh... langsung tu hate comment dimana-mana, Tiara dihujat, Lini dihujat, Ziva, sampe papanya Titi di DM sama mereka"
"iya iya Sam gua inget, parah emang mereka, seneng banget ngurusin masalah privasi orang, lagian bener emang? katanya papa nya Tiara ngga suka sama elu?"
"siapa bilang? bukannya ngga suka, cuma kata papa Titi, Titi suruh fokus sama karir dulu, untuk saat ini pacaran bukan prioritas utama"
"tapi papa nya tahu kalo kalian deket?"
"tau si ka, cuma tau nya kita deket aja sebagai sahabat, ngga tau kalo kita lebih dari itu"
"wah, parah lu sam, backstreet nich ceritanya?"
"ya gitu deh, wkwkwk"
"tapi gue liat si, si Tiara emang bucin banget, liat aja itu gelang 5000 an pemberian lu aja dipake kemana-mana, boneka nyonyo kuyang diciumin, diajakin live, wkwkwk, bucin banget"
"dia udah tergila-gila sama kegantengan gue kak, wkwkwk"
"wkwkwk, pede banget lu samsul", ola tertawa lepas sambil menjitak pala Sam
_________________________________________
Nuca dan Axell akhirnya sampai ke tempat acara, mereka disambut oleh Ola dan Sam. Akhirnya setelah sekian lama Nuca dan Sam pun bertemu, terlihat kecanggungan antara mereka berdua, ntah apa yang membuat mereka sama-sama canggung kali ini, padahal mereka pernah sama-sama menghabiskan waktu bersama di karantina.
"welcome to the palace, Raja Giannuca Putra", sambut Ola saat Nuca dan Axell datang
"hai bro!!!", Nuca dan Axell bertos ria dengan Sam dan Ola
"udah lama kalian sampai?", tanya Nuca pada Sam dan Ola
"Lumayan, udah sejam yang lalu Nuc", jawab Ola
Sam benar-benar tak banyak bicara waktu Nuca dan Axell datang, begitupun dengan Nuca, dia sibuk nyemil dan bemain ponselnya.
Suasana makin rame, makin banyak teman yang datang, Nuca benar-bnenar gelisah, dia masih sebel dengan Tiara, akan tetapi dia juga sangat merindukan sosok perempuan yang selalu bertahta di hatinya. Tiba-tiba Mahalini datang menepuk bahunya membuat dia terkaget.
"woi, ngelamun aja seeeeh, lagi mikirin apa? disini kita seneng-seneng nuc"
"ngga mikirin apa-apa kok kak, lagi nyari inspirasi aja ni buat nulis lagu"
"halllaaah ngeles aja lu, udag yok nge game aja, duduk sini!"
Mahalini menyuruh Nuca duduk di atas kasur dan menghadap kearahnya, mereka pun akhirnya asyik bermain game, sampai mereka tak tahu ada sosok yang tiba-tiba datang dan membaringkan badannya di depan mereka.
Lini pun terkaget, ternyata sosok itu adalah Tiara, lain halnya Nuca yang tetap santai memainkan game nya, dia hanya melirik sekilas, dalam hatinya berkata, "maafkan aku Ra, aku sungguh ingin menyapamu, tapi apalah dayaku, keadaan kali ini membuat aku tak berdaya dengan perasaanku", lalu Nuca tersenyum kecut meratapi kebodohannya._________________________________________
Terlihat raut muka Tiara muram, kali ini dia pun harus menyerah dengan semua yang telah terjadi. Dia tak bisa melihat sosok yang selalu ada dalam mimpinya hampir setiap hari bersama, bercengkrama, tertawa lepas dengan orang yang bukan dia.
Lalu ia pun mendekati Sam, mencoba mencari kebahagiaan nya sendiri bersama orang yang saat ini peduli dan setengah mati membuat dia nyaman.
"ehem... yang abis ketemu kembaran gue nih", ucap Sam
"hahaha, whattt??? kembaran??? cermin mana cermin?"
"Lah tadi kan emang ketemu si Randy kembaran gue kan?"
"kembaran dari hongkong, cakepan Randi kemana-mana lah, hahaha"
"11 12 lah ya sama gua, ya kan ya kan?"
"ngga, gantengan kamuuuuuu......."
"aseeekkkkkk... makaseeeewww..."
"tapi boo ong.... hiyaaaaa.... hahaha"
Sam dan Tiara pun terlihat bahagia bercanda tawa bersama dengan teman-teman yang lain. Nuca melihat semua itu, hatinya berkecamuk, perih di hatinya semakin parah, dia terus bermain game sebagai tempat pelariannya, di sisi lain Axell melihat kesedihan adiknya, yang dia tahu karena Sam dan Tiara bisa bercanda tawa malam itu. Axell hanya menggelengkan kepala melihat tingkah bocah-bocah ABG yang penuh kelabilan.
_________________________________________
Pukul 02.00 pagi Nuca dan Axell baru sampai rumah. Papa mereka sudah tertidur pulas. Axell pun mengantuk dan tanpa basa-basi dia menenggelamkan tubuhnya diatas ranjang milik Nuca.
"Mas, bobok kamarmu wae to"
"Ngantuk banget Nuc, lu aja sana yang bobok kamar gue"
"ngga ngga, ngga bisa, ngga bisa tidur aku di kamar mas, berantakan banget kasurnya"
"jangan banyak cingcong lu, ngantuk berat gue, besok harus nemenin lu lagi pagi-pagi"
Nuca pun kasihan melihat Axell yang benar-benar kecapekan, dia pun membiarkan kakaknya tidur di kamarnya.
Nuca masih terjaga, dia memikirkan semua kesalahannya, kebodohannya yang membiarkan Lini dengan leluasa menguasai dirinya, membiarkan Tiara melihat semua itu dengan segala tanda tanya. Nuca mengusap wajahnya yang muram, memikirkan perjalanan hidupnya yang tak pernah terduga.Ia pun beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi, membersihkan badannya lalu mengambil air wudhu lantas menggelar sajadah dan mendirikan sholat di sepertiga malamnya. Dia selalu meminta petunjuk yang diatas kala dia tak bisa lagi berbuat apa-apa, karena hanya kepadaNya dia bisa jujur, dan hanya kepadaNya dia percaya semua akan indah pada waktunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASIH SAMA?
Teen FictionNuca memutuskan untuk melupakan rasa cintanya pada Tiara, ia lebih memilih mengikhlaskan orang yang dicintainya bahagia dengan orang lain sebelum sempat ia utarakan perasaannya. Namun apakah benar Nuca mampu menghilangkan rasa itu dari hatinya setel...