part 1

35 1 0
                                    

Happy reading guys !!!
Jangan lupa vote dan koment yah

"kita putus" dua kata yang keluar dari bibir tipis berwarna merah muda gadis cantik itu. Ia menunduk sehingga rambut panjang bergelombang itu menutupi sebagian wajahnya.

Diam, hanya itu yang dilakukan lawan bicara gadis itu. Tatapan kecewa tersirat di bola mata hitam milik cowok yang sedang berdiri menatap gadis yang telah menjadi kekasihnya satu tahun ini. Ia tak menyangka kenyataan pahit ini, kandasnya hubungan mereka membuat ia bertanya-tanya di mana kesalahannya.

"aku nggak bisa lanjutin hubungan ini" lanjut gadis itu sambil menggigit bibir bawahnya, jari-jari lentiknya saling meremas satu sama lain

"aku nggak bisa lanjutin hubungan sama orang yang nggak pernah cinta sama aku. Mungkin ini salah aku yang maksain kamu mau jadi pacarku" gadis itu menatap sendu mata tajam cowok di depannya. Perlahan tapi pasti air matanya keluar, mengalir membasahi pipinya.

Kedua pasang mata itu masih beradu dalam keadaan ambigu hingga dua kata terucap mampu memutuskannya "kita selesai" Gadis itu berbalik hendak melanjutkan langkahnya namun satu kalimat dari cowok itu menghentikan langkahnya yang membuat air matanya semakin menderas.

"oke, kalo itu mau kamu" ucap cowok itu entah karena gengsi yang terlalu tinggi atau ia tak pandai berkata-kata

Cowok mengacak rambut hitam lurusnya yang menutupi sebagian dahinya, kemudian ia mendongak menatap langit jingga senja itu. Pandangannya beralih ke arah punggung gadis yang sedang berpacu dengan langkah menjauhi rumah mewah milik cowok itu.

Satu hal yang ia pikirkan saat ini, gadis itu hanya akan tetap menjadi miliknya mungkin tidak saat ini tapi untuk nanti. Apapun yang terjadi gadis itu harus kembali padanya. Mungkin ia terlambat menyadari namun ia telah mencintai gadis itu.

•••

Derap langkah kaki itu membawa sang pemilik ke sebuah kelas ramai yang berisi murid-murid yang sedang melaksanakan kegiatan pagi yang wajib di lakukan saat akan menghadapi ulangan harian yang selalu menjadi teror di tiap minggunya.

Ada yang sedang asik mencoret meja dengan tulisan-tulisan kecil sebagai bahan contekan, ada pula yang sedang merebut buku temannya bahkan ada yang rela menulis di pahanya sendiri dengan berbagai coretan yang hanya di ketahui olehnya, di sisi lain ada yang sedang sibuk menghafal berbagai kalimat yang ujung-ujungnya tak kunjung hafal karena kebisingan yang ada sedangkan ada beberapa yang hanya duduk diam sambil menelungkupkan kepalanya ke meja karena sudah mempersiapkan diri dengan baik di malam sebelumnya.

(kalian tipe yang mana nih kalo ada ulangan?😅)

"woy! Pinjem catetan dong gue mau buat contekan nih!"

"eh eh siniin buku lo!"

"bisa diem nggak sih?! Makanya kalo mau ulangan tuh belajar!"

"duhh berisik banget sih susah nih hafalnya"

"woy entar jangan lupa kasih gue contekan yah!" salah seorang siswa yang baru datang dengan wajah tanpa dosa

Kurang lebih seperti itu lah suasana kelas kali ini yang akan menghadapi ulangan harian biologi. Berbagai teriakan dari siswa siswi di kelas itu menjadi pengiring mentari pagi yang semakin naik pagi ini.

"Bi! Woy! Lesu amat kayak nggak makan sebulan aja" celetuk seorang cowok di sampingnya

"Abi!" teriak cowok itu lagi tepat di telinga orang yang bernama abi

"Berisik" ucap cowok yang bernama abi

Abidarren Geontara cowok yang baru saja mengalami masa sulit dalam hidupnya. Bagi sebagian cowok itu bukanlah hal yang penting atau bukan juga suatu masalah namun bagi Abi itu adalah masalah besar. Masalahnya ada pada dirinya yang terlalu mencintai gadis itu entah sejak kapan.

DeterminationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang