Nick❤️
Sorry darl, aku sibuk hari ini. Lain kali mungkin? Love you :*James menghela napas. Kesabarannya sudah habis. Ini sudah kesekian kalinya kencan mereka batal akibat Nicholas yang terlalu sibuk. Helaan napas kesal dikeluarkan lagi.
Ia dan Nicholas sudah behubungan selama dua tahun. Pria itu sudah lama berjanji akan menikahinya, dan James pun berniat menunggu. Sayang sekali, Nicholas berasal dari keluarga yang taat agama, hubungan mereka tidak akan direstui. Maka dari itu, Nicholas bekerja sekeras mungkin agar mereka bisa menikah diam-diam.
Tapi bukan berarti kencan mereka harus dibatalkan. Dirinya sudah sangat kesepian.
Diambil tas selempangnya diatas meja, dan berjalan dengan kesal. Dengan sengaja dihentakkan kakinya. Beberapa pengunjung menatapnya aneh, tapi ia tak peduli. Persetan dengan orang lain, James sedang kesal.
Emosinya membuatnya tak memperhatikan jalan. Tahu-tahu tubuhnya menabrak seorang pria paruh baya.
"Ma-maafkan saya, sir,"
James mengutuki dirinya sendiri akibat tak memperhatikan jalan.
"Tidak apa-apa, perhatikan jalan lain kali, oke?"
"Ba-baik,"
Setelahnya, pria itu pergi begitu saja. James mengatur napasnya yang mendadak berat.
Dirinya memiliki kecenderungan menyukai pria yang lebih tua. Tetapi Nicholas berhasil membuatnya menekan keinginannya.
Sepertinya ia mulai bosan menunggu.
James duduk di taksi yang ia pesan. Tangannya mengetik cepat di ponselnya. Satu aplikasi dating khusus mencari sugar daddy sudah terunduh.
***
Pria berambut pirang itu merasa sangat bosan. Jangan lupa dengan perasaan marah dan kecewanya hingga ia nekat mengunduh aplikasi jahanam itu.
Tidak, ia belum masuk dalam aplikasi itu. Keberaniannya bagai menguap. Sebelum bersama dengan Nicholas, ia selalu menggunakan aplikasi seperti ini. Semua berubah semenjak ia berpacaran.
Nicholas seperti menekan kegelapan dalam dirinya. Ia tak pernah lagi melirik pria lain selama itu.
Tetapi kini Nicholas sudah tidak ada, jadi sisi gelapnya keluar lagi. Dengan cuek, James login di aplikasi itu. Mengetikkan nama dan memasukkan password. Tak lupa ia mengunggah foto dirinya. Kini ia hanya tinggal menunggu.
Tanpa sadar James tertidur pulas. Ia tidak tahu ada pesan masuk di ponselnya.
***
Matanya menerjap berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya lampu.
'Aku tertidur?'
Matanya diusap sambil ia berjalan keluar kamar. Ia menguap, tapi aroma masakan yang tercium membuatnya lapar. James segera pergi ke dapur karena penasaran.
"Nick?"
Yang dipanggil Nick menoleh. Senyum pria pirang itu mengembang begitu melihat James.
"Hey darl, sudah bangun rupanya. Aku mengirimimu pesan ingin kemari, tapi tak kau balas juga. Aku jadi khawatir. Tapi rupanya kau sedang tidur,"
James memeluk Nicholas dari belakang, lalu mengusal ke lehernya. Sang pria hanya terkekeh sejenak.
"Aku sedang memasak lho, kau yakin ingin menggangguku?"
"Aku kesal padamu,"
Yang lebih muda mengerucutkan bibir sambil mengeratkan pelukannya.
"Kenapa, hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle
FanfictionSatu, tak bisa menyembunyikan kesepian. Dua, berada diantara cinta lainnya. Tiga, tak memiliki perasaan lebih