"James, bisa ambilkan kecap pedas disebelah sana?"
"Baik, Nick,"
Hari ini kekasihnya, Nicholas, cuti kerja. Hal itu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh James agar mereka bisa menghabiskan waktu bersama.
Kini mereka sedang memasak bersama, atau sebenarnya hanya Nicholas yang memasak. James hanya membantunya sesekali. Sedangkan Stephen menunggu di meja makan, pundung karena tidak boleh ikut membantu.
"Chicken with spicy soy sauce sudah jadii!"
Setelah diletakkan di piring, James membawa makanan itu ke atas meja. Tak lupa baked wedges potato sebagai pelengkap.
"Wow, kurasa ini sarapan terbaikku. Nick, sering-seringlah libur seperti ini,"
Nicholas hanya tertawa kecil mendengar gurauan Stephen.
Mereka makan dengan khidmat. Tidak terasa ayam yang dimasak Nicholas langsung ludes dalam sekejap.
"Wow, ini enak, Nick. Bagi resepnya padaku ya,"
"Nanti kukirimkan padamu,"
"Baiklah, aku berangkat kerja dulu,"
"Hati-hati dijalan, Stephen,"
Stephen keluar dari apartemen. Sedangkan Nicholas dan James yang berada di rumah merapikan dapur serta ruang makan.
Setelah pekerjaan mereka selesai, keduanya duduk di satu sofa besar di ruang tengah. Kepala James menyandar pada Nicholas, sementara sang pria berambut pirang mengelus rambutnya.
"Karena aku libur, apa kau mau pergi ke suatu tempat hari ini? Mall mungkin?"
James menggeleng, ia mengusal ke dada Nicholas dan mengundang kekehan dari pria itu.
"Pantai? Taman bermain? Hari ini bukan weekend jadi lebih sepi, kita bisa leluasa pergi kesana,"
"Aku tidak mau!"
Pria yang lebih muda mengerucutkan bibir.
"Lalu kau mau apa, hm?"
Dikecupnya kening James lembut.
"Aku mau dirumah saja, bersamamu,"
"Baiklah baiklah, kita disini saja. Menonton film sambil memakan camilan maybe?"
"Hu uh, lalu cuddle!"
"Iya, nanti kita cuddle sampai Stephen pulang,"
"Benar ya? Janji?"
"Aku berjanji, James. Astaga, kekasihku ini benar-benar menggemaskan,"
Nicholas mengecup pipi James lembut.
"Oke, kau mau camilan apa, Darling?"
"Pizza....dan cookies, es krim juga boleh,"
"Mengemil pizza? Aku tak heran denganmu. Mau buatanku atau beli? Tapi kurasa untuk eskrim sebaiknya kita beli,"
"Beli saja biar cepat, Nick,"
"Baiklah sebentar,"
Nick bangkit dari sofa untuk mengambil jaketnya. James merasa ponselnya bergetar, jadi ia mengeceknya.
"Oh shit..." bisiknya.
Karena itu pesan dari Spencer.
"Ada apa, Darl?"
James mendadak gegalapan, ia segera menyembunyikan ponselnya.
"Bukan apa-apa, Nick,"
Alis Nicholas terangkat sebelah, tapi pria itu sepertinya tidak mempermasalahkan lebih lanjut. James menghela napas lega dan menyimpan ponselnya dalam laci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triangle
FanfictionSatu, tak bisa menyembunyikan kesepian. Dua, berada diantara cinta lainnya. Tiga, tak memiliki perasaan lebih