[04] Siapa ?

561 70 25
                                    

Keesokan harinya Jean dapat kembali melihat wajah Jaehyun sebagai yang pemandangan pertama saat ia terbangun.

Rasanya ia rindu sekali.

"Mas, shalat shubuh dulu," Jean mengusap wajah Jaehyun pelan.

Semalam Jaehyun tertidur sambil duduk menggenggam tangan Jean.

"Mas."

"Iya sayang."

"Mas Jaehyun."

Jaehyun menarik nafas panjang dan mengangkat kepalanya, tak lama Jaehyun tersenyum.

"Ayo shalat shubuh," Ajak Jean.

Setelah itu Jaehyun memapah Jean untuk mengambil air wudhu, lalu kembali menaikan Jean ke ranjangnya dan memakaikannya mukena.

Akhirnya Jean kembali bisa merasakan shalat berjamaah dengan Jaehyun, setelah sekian lama hanya mendengar lantunan ayat suci dari Jaehyun lewat telepon.

Tapi Jean menyadari ada sesuatu yang aneh dari Jaehyun pagi ini, ada beberapa lebam di tubuh Jaehyun.

'Kepentok kali, mas kan praktikumnya di tambang langsung.'

---

Hari keempat melahirkan Jean sudah diperbolehkan pulang, tapi ia belum bisa melakukan aktivitas yang terlalu berat.

"Hyunjae, Hyuna, anak ayah," Jaehyun sejak tadi memainkan pipi anaknya dengan gemas, meskipun Jean sudah berkali-kali memarahinya.

"Mas ih kasian anaknya jangan diuyel-uyel terus."

"Mas gemes sama mereka," Jaehyun menyentuh lagi pipi Hyuna dengan gemas.

Tapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama karena Jaehyun harus kembali ke Jerman untuk menuntaskan studinya, dan Jean tidak bisa memaksakan Jaehyun untuk tetap disisinya.

"Mas jangan hilang lagi kayak kemaren," Jean terus memeluk Jaehyun, rasanya seperti akan ditinggalkan lama sekali.

Padahal Jaehyun hanya pergi sekitar 1 tahun untuk menuntaskan studi S2 nya.

"Iya dek, nanti tiap malem mas telepon sebelum tidur," Jaehyun mengusap puncak kepala Jean.

Kali ini Jaehyun memenuhi janjinya.

Jean tinggal di rumah Sooman setelah melahirkan karena jika ia tetap tinggal di rumahnya hanya dengan Jisung akan sangat berbahaya.

Buktinya saat kehamilannya kemarin, bayangkan jika Jisung sedang bekerja saat itu. Siapa yang akan membawanya ke Rumah Sakit ?

---

Setelah penantian selama 1 tahun akhirnya Jaehyun benar-benar kembali ke Indonesia dan Jean kembali tinggal di Rumahnya.

Semuanya kembali berjalan lancar.

Jean yang menikmati peran barunya sebagai ibu, dan Jaehyun yang mulai bekerja di Kantor pusat perusahaan tambang milik Yunho.

Jisung masih tinggal bersama Jean sesuai permintaan Doyoung.

"Kalo si Jaehyun macem-macem langsung bawa Jean ke rumah gue atau rumah Ayah," Pesan Doyoung.

Sampai akhirnya Hyunjae dan Hyuna berumur 1 tahun, dan Hyunjae mengalami demam tinggi.

"Bunda !" Teriak Jaehyun dengan panik begitu menyadari tubuh Hyunjae yang panas.

Jean yang semula sibuk menyiapkan makan malam langsung berlari ke Kamar, Jaehyun menatap Jean panik.

"Hyunjae panas banget, ayo kita ke Rumah Sakit."

Malam itu dengan perasaan panik Jaehyun dan Jean membawa Hyunjae ke Rumah sakit, sedangkan Hyuna dijaga oleh Jisung.

Setelah menjalani pemeriksaan, dokter menjelaskan situasi yang terjadi pada Hyunjae.

"Anak ibu dan bapak mengalami demam akibat adanya tumor dibagian dalam telinga, jadi anak ibu dan bapak akan mengalami tuli dan kesulitan berbicara."

Jaehyun merangkul Jean begitu menyadari pundak Jean yang bergetar menahan tangis.

"Tapi kami bisa mengusahakan kesembuhannya lewat terapi atau operasi."

Jadi Hyunjae harus dirawat di Rumah sakit selama beberapa hari.

---

Jaehyun berjalan tergesa-gesa memasuki Rumah sakit, masih dengan setelan jas kerjanya.

Namun ia tidak memasuki ruang rawat Hyunjae, melainkan ruang rawat yang berada di sebelahnya.

Clek.

"Gimana keadaan Rayn ?" Tanya Jaehyun begitu memasuki Ruangan.

"Demamnya udah turun tapi masih sering mual Jae."

Jaehyun berjalan menghampiri anak berusia 1 tahun yang terbaring di ranjang dengan infus yang menempel di tangannya, namanya Rayn Adelino.

"Tadi June kesini," Ucap Rose dengan mata yang berkaca-kaca.

Jaehyun segera menghampiri Rose dan memberinya tissue.

"Tapi kamu sama Rayn gak apa-apa kan ?"

Rose menggeleng sambil menyeka air matanya dengan tissue.

"Aku khawatir June bakal celakain Rayn...hiks," Tangis Rose semakin keras.

"Shut udah Rose jangan nangis, aku bakal terus jaga kamu sama Rayn, aku bakal selalu ada disisi kalian," Jaehyun menepuk pundak Rose bermaksud menenangkan.

"Hiks...aku terus khawatir...hiks sampe tidur...hiks tidur aku gak tenang Jae...hiks....aku cape."

Jaehyun terus merusaha menenangkan Rose dengan mengusap pundaknya.

"Nanti aku cari solusi yang terbaik buat kita, kamu yang sabar dulu ya."

"Papa ?"

Jaehyun menoleh ke sumber suara.

"Rayn, kepalanya masih pusing ?" Tanya Jaehyun sambil mengusap kepala Rayn.

Perhatian yang diberikan Jaehyun pada Rayn sama dengan yang diberikannya pada Hyunjae dan Hyuna, tapi siapa sebenarnya Rose dan Rayn ?

Tbc

---

Oow apa ini ? 🌚

Duh maaf tadi bagian penjelasan dokternya lupa gue benerin 😭

-byyaann

We Lost It ¬ Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang