[10] Ikhlas

500 63 12
                                    

Doyoung mengamuk.

Hal tersebut sudah berlangsung selama setengah jam di kediaman Sooman, Doyoung tidak terima Jean akan dipoligami oleh Jaehyun.

"Mau alesannya demi keselamatan anak kecil, mau demi kemakmuran Indonesia, mau demi Jisung nikah sekarang, pokoknya Doy gak setuju," Jelas Doyoung yang diakhiri aksi pukul meja.

Jean meringis melihat meja yang sudah kesekian kalinya Doyoung pukul, sedangkan Jaehyun sekarang berusaha memutar ota untuk meyakinkan Doyoung.

"Doy, ayah setuju Jaehyun nikah lagi," Ucap Sooman sebelum Doyoung melanjutkan omelannya.

"Hah ?" Doyoung mengernyit heran.

"Istri yang rela dipoligami dijanjikan surga, lagian alesannya juga cukup manusiawi menurut ayah," Lanjut Sooman.

"Jean cukup dateng kesini kalo udah gak tahan, Jaehyun jangan pernah sekali-kali nahan Jean buat kesini. Udah ya ayah ngantuk," Ucap Sooman sambil mengusap puncak kepala Jean yang duduk di sampingnya.

Bisa dipastikan pernikahan Jaehyun benar-benar sudah di depan mata.

"Awas aja Jae kalo sampe Jean pulang kesini sambil nangis, gue gak segan buat kasih lo pelajaran," Sinis Doyoung sebelum pergi menyusul Sooman, ia masih tidak terima dengan keputusan Sooman.

---

"Je ini seriusan lo ngebiarin bang Jaehyun nikah lagi ?" Tanya Renjun yang sedang bertamu ke Rumah Jean, Jean memilih butik Renjun untuk menyiapkan pakaian Jaehyun dan Rose.

"Iya lah Njun," Jawab Jean sambil sedikit terkekeh.

Renjun melihat keadaan sekitarnya seperti maling, setelah itu ia menggeser duduknya dan sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Jean.

"Jaemin masih sendiri tau Je."

Jean mendongka menatap Renjun yang berjarak lumayan dekat dengannya.

"Y---ya terus kenapa ?" Tanya Jeam ragu.

"Daripada lo disakitin mulu sama bang Jaehyun, mending lo terima Jaemin. Dia masih ada rasa sama lo, gue serius," Ucap Renjun sambil kembali duduk seperti semula.

Renjun bisa berani berkata demikian karena Jaehyun sedang bekerja, jika ada Jaehyun disini bisa dipastikan Renjun akan berubah menjadi tempe mendoan.

"Ini udah 6 tahun, gak mungk---"

"Lo pernah liat Renjun ngebohong ?" Tanya Renjun dengan muka songong, tak lama Jean menggeleng sambil berkata, "Gak tau."

Renjun menghela nafasnya kemudian kembali mencondongkan tubuhnya, "Gue bisa bantu lo deket lagi sama Jaemin, kalo emang lo udah gak kuat lagi sama bang Jaehyun."

Renjun sedang dalam mode setan penghasut.

"Jaemin masih sama, beberapa hari lalu dia ke butik gue sama ambu nya terus dia nanyain kabar lo ke gue padahal gue mana tau ya kan," Lanjut Renjun.

"Dia tulus sama lo Je."

---

M

alam ini menjadi malam terakhir Jean menjadi satu-satunya istri bagi Jaehyun, karena mulai besok Jaehyun akan menikahi Rose dan menjadikannya istri kedua.

"Maafin mas," Ucap Jaehyun sambil memeluk Jean.

Mereka baru selesai melaksanakan shalat tahajud berjamaah, dan tiba-tiba saja Jaehyun memeluk Jean.

"Selama mas pegang janji selalu ada buat aku sama Hyuna, aku bakal terus ada disamping mas," Jawab Jean sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang Jaehyun.

Aroma tubuh Jaehyun selalu membuat Jean tenang, sekalut apapun pikirannya akan lebih tenang setelah mencium aroma tersebut.

Air mata Jean tak tertahankan, membayangkan bagaimana hari-harinya setelah akad Jaehyun dan Rose.

Sekuat apapun Jean berusaha mengikhlaskan Jaehyun, hati kecilnya tetap menangis.

Ada rasa takut yang terus menyangkut, rasa sesak yang perlahan merusak. Ya Jean takut bila suatu saat nanti Jaehyun meninggalkannya.

---

"Saya terima nikah dan kawinnya Rose Adelina bin Zack Wenderson dengan maskawin tersebut dibayar tunai," Ucap Jaehyun.

"Sah ?"

"Sah."

Rose hampir menitihkan air mata jika saja Jean tidak dengan sigap menyekanya dengan tissue, senyum Jean mengembang berusaha membuat Rose ikut tersenyum.

"Selamat ya kak," Ucap Jean.

Bukannya menjawab, Rose malah memeluk Jean dengan erat.

Setelah Rose tenang, Jean menggandeng Rose keluar dari kamar untuk menghampiri Jaehyun di meja akad.

Akad dilaksanakan di rumah Jaehyun, tidak ada resepsi, dan hanya mengundang keluarga terdekat saja.

Hari ini Rose mengenakan kebaya putih yang dirancang sendiri oleh Jean, tampak sederhana namun tetap elegan.

Sedangkan Jean mengenakan gamis berwarna krem dengan nuansa hangat, memberi kesan dewasa pada dirinya.

Begitu sampai dihadapan Jaehyun, Jean melepas pegangannya pada Rose dan memberikan tangan Rose pada Jaehyun.

Setelah itu Jean duduk di samping Hyuna dan Rayn, melihat Jaehyun dan Rose saling bertukar cincin.

"Buna jadi sekalang kak Yen sama Una sodala ?" Tanya Hyuna antusias, Jean tersenyum sambil mengangguk.

"Hoyeee !"

'Ya Allah jika ini memang takdir dari-Mu, maka berilah hamba kekuatan menjalaninya. Aamiin.'

Tbc

---

Lama-lama malah mirip sinetron indosiar woy ah ini kenapa sih wkwk

Puncak konflik di depan mata hehehe

Gue drop gara-gara ngurusin pls oplen eh taunya malah onlen huhu

Support terus gaes biar terus lanjut~

-byyaann

We Lost It ¬ Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang