ᴀʟɪᴄᴇ ꜰᴀʟɪᴄɪᴀ

57 10 4
                                    

1

ᴀʟɪᴄᴇ ꜰᴀʟɪᴄɪᴀ

-ᴊɪᴋᴀ ᴋᴀᴜ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴍᴇᴍᴇʀᴄᴀʏᴀɪ ᴋᴇʜɪᴅᴜᴘᴀɴ ᴅɪ ʀᴀᴛᴜꜱᴀɴ ᴛᴀʜᴜɴ ʏᴀɴɢ ʟᴀʟᴜ, ʙᴀɢᴀɪᴍᴀɴᴀ ᴅᴇɴɢᴀɴ ʟᴇʟᴜʜᴜʀᴍᴜ?-

A/N : Jangan jadi dark readers >_<

                •••         

"Alice Falicia!Mengapa pertanyaan mu sangat aneh?" Wanita disebelah nya kini menarik rambutnya sendiri,frustasi rasanya menghadapi seorang Alice Falicia. Wanita itu langsung pergi meninggalkan yang masih merasa bingung. "aish,ini lah yang aku tak suka.Lagi pula,apa salahnya dia tinggal menjawab pertanyaan ku?" Gumam Alice.

            Ini Alice falicia,wanita pecinta sejarah. Ia seorang mahasiswi university of chew (fiksi) ,tentu saja universitas itu terletak di seoul. Ia sangat senang dengan apapun yang berbau sejarah,ah menurutnya membaca buku sejarah adalah hal yang paling menyenangkan. Tetapi,satu hal yang masih ia Tanya-tanyakan 'apakah benar di ratusan tahun yang lalu ada yang namanya kehidupan?' .
         Pasti Kalian akan mengatakan kalau pertanyaan Alice adalah pertanyaan yang paling bodoh yang pernah kalian temukan.Padahal ia suka sejarah tetapi,Mengapa ia tak memercayai kehidupan di ratusan tahun yang lalu?

           Alice berlari mengejar wanita yang tadi meninggalkannya. "Hei Bit-na tunggu aku!" Teriak Alice pada Bit-na. Bit-na,salah satu teman Alice di kelas. Ia frustasi karena setiap hari disuguhkan pertanyaan Alice yang bodoh itu. "Kau ini adalah wanita yang suka sejarah. Tapi mengapa kau tidak percaya adanya kehidupan di ratusan tahun yang lalu?bagaimana leluhur mu dahulu?Coba lah berpikir kritis Alice" Bit-na berucap sembari menghentak-hentakkan kaki nya ke lantai.

"Aku pulang duluan Alice!Bye" Bit-na berlari menuju mobilnya seraya melambaikan tangannya pada Alice dan diangguki oleh Alice. Huft Alice mengembuskan napas perlahanan, 'Apakah pertanyaan yang aku lontarkan salah?' Batinnya. Alice melihat arloji elegan berwarna peach yang melingkar di lengan sebelah kirinya,waktu telah menunjukkan pukul 15.00. Alice menempuk keningnya sembari berucap "AH IYA!AKU HARUS MEMBELI BUKU!" ia berlari keluar pagar depan kampus-nya dan langsung mencari Taxi. "Pak tolong antarkan aku ke perpustakaan kota" Ucap Alice tergesa-gesa dan dibalas anggukan oleh sopir Taxi. Bukannya apa,Hari ini perpustakaan kota akan tutup pukul 16.05 maka dari itu ia mencemaskannya. Ada satu buku sejarah yang dari kemarin ia tak ia dapatkan.

      Apakah kalian tidak bertanya mengapa Alice dan Bit-na pergi ke kampus saat liburan musim dingin?

15.30 Alice baru sampai diperpustakaan,ia bergegas menuju lorong bertuliskan sejarah. Ia kewalahan menuju lorong tersebut,karena perpustakaan dikota ini sangatlah besar.Alice memilih buku bersampul merah yang berjudul 'Dinasti Joseon'. "Wah aku mendapatkan ini juga akhirnya!" Senyum merekah di wajahnya,dengan langkah gontai ia menemui penjaga perpustakaan.

"Permisi. Apakah ini masih ada untuk dijual?" Tanya Alice pada wanita yang lebih tua darinya. Dilihat dari wajahnya hanya berselisih 2 tahun dengan Alice.

"Ah aku liat dulu. Tunggu ya" Kata wanita itu. 2 menit kemudian ia kembali dengan tangan sebelah kanannya memegang buku bersampul merah yang masih dengan plastic . "Kau datang tepat waktu. Ini hanya tersisa satu" Ucap wanita itu tersenyum. "Ini uangnya.Terimakasih" Ucap Alice seraya membungkukkan sedikit tubuhnya. Ia pun berniat langsung kembali ke Apartemen.Tetapi, semilir angin musim dingin di pinggiran kota membuatnya ingin duduk menikmati hembusan angin dan menikmati sunset.

             Kini masih awal bulan januari,yang berarti masih berada di musim dingin.Suhu terdinginnya yang mencapai minus 3 hingga 6 derajat Celcius. Hari-hari dengan suhu paling rendah biasanya terjadi antara pertengahan dan akhir bulan Januari. Alice yang merasakan ada angin yang berhembus mengenai leher jenjangnya, langsung mengeluarkan syal dari ransel berwarna hijau army. Ia memutuskan duduk di bangku panjang pinggir jalan dengan tujuan untuk membaca buku yang baru saja dibelinya. Tak hanya Alice yang duduk disini, banyak orang lain yang menikmati angin sore,ada yang mengajak keluarga mereka , ada pula yang mengajak kekasihnya untuk menikmati sunset di musim dingin. Alice menyabikkan plastic buku menggunakan gunting dari dalam ransel nya dan ia mulai membuka lembaran pertama,lembaran pertama menampilkan sketsa raja Taejo joseon. Ia membuka lembaran kedua yang menampilkan sejarah Dinasti Joeson. ia mulai tenggelam dalam sejarah ini tak menyadari bahwa ia masih berada di luar.

"Permisi, maaf mengganggu mu. Tapi,ini sudah menunjukkan pukul 18.15. Apakah kau tidak ada niatan untuk pulang kerumah mu?" Suara anak kecil yang menyadarkan Alice dari bacaannya. Ia pun langsung menoleh

"Kenapa?" Tanya Alice tersenyum seraya menghelus rambut anak perempuan ini.

"Apakah kau tidak pulang?dari tadi ku perhatikanmu hanya focus dengan buku ini." Kata nya dengan ekspresi yang menggemaskan.

"Aigoo! Cara bicaramu seperti orang dewasa." Ia menyubit pipi nya pelan. Ia merintih seolah-olah kesakitan. Alice mengeluarkan ponsel yang berlogo apel . Ia melebarkan mata nya, 'sudah jam segini?' wah  benar-benar terbuai oleh sejarah ini.

"Terima kasih sudah memberi tahu ku ya?Sampai jumpa!" Ucap Alice melambaikan tangan pada anak kecil itu. Angin malam yang membuat siapapun meringkuk dibalik selimut. Untung saja Alice memakai pakaian tertutup sehingga tidak terlalu merasa dingin. Jarak Apartmen nya tak jauh dari sini dan tempatnya lumayan strategis. Ia memasukkan password dan langsung menggantungkan mantel nya.

"Apakah pangeran di zaman Dinasti joseon dulu tampan-tampan?" Ia bergumam seraya memangku kedua pipi nya.

"Jika mesin waktu benar-benar ada, aku sangat ingin melihat kehidupan di ratusan tahun yang lalu"

•••

Note:
[ - Aigo :Ya ampun. ]

•••
To be continued

 ᴮᵃᶜᵏ ᵗᵒ ᵗʰᵉ ˢⁱˣᵗᵉᵉⁿᵗʰ ᶜᵉⁿᵗᵘʳʸTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang