7

592 50 0
                                    

Setelah selesai memakan kue, Jennie akan menonton tv atau bermain ps.

Dan sekarang, ia sedang nonton kartun kesukaannya. V dan Jimin pun ikut menontonnya.

"Jen, ganti ah. Masa udah gede nonton kartun"- V

"Gw ga boleh nonton sinetron ama papa"- Jennie

"Ya tapi ga kartun juga yang ditonton"- Jimin

"Gw suka kartun, jadi terserah gw"- Jennie

"Tapi kita juga mau nonton, Jennie"- V

"Nonton tinggal nonton, gitu aja bacot"- Jennie

"Gw ga suka kartun!"- V

"Terus ngapa? Ada hubungannya ama gw?"- Jennie

"Gw juga mau nonton tv, ga cuma lu aja. Sini remotnya"- V

"Eits, ga bisa"- Jennie

V berusaha merebut remot di tangan Jennie. Tapi Jennie sangat lincah melempar remot lalu menangkapnya kembali. Jadi, V sedikit kesusahan.

Sedangkan Jimin, ia menghela nafas. Lalu mendekat ke arah tv. Ia mencari tombol manual di televisi.

Setelah menemukan tombolnya, Jimin segera mengganti channel TV. Kali ini, ia mau menonton film aksi.

"Bang Jim, kok di ganti sih"- Jennie

"Gw gedek liat lu berdua ribut, jadi gw pake aja nih tv. Lagian gw males ngrebut remot dari lu"- Jimin

Jennie hanya mengangguk. Lalu kembali duduk di sofa. Ia menyeruput jus jeruk yang dibuatnya tadi.

"Bang Jim, rumahnya dimana?"- Jennie

Pertanyaan dari Jennie membuat V dan Jimin melotot.

"Biasa aja kali, gw cuma nanya rumah lu"- Jennie

"Rumah gw ga jauh dari sini, yah sekitar 1,2 km-an lah"- Jimin

"Tinggal ama siapa?"- Jennie

"Sendiri"- Jimin

"Kasian...."- Jennie

"Lu mau nemenin gw?"- Jimin

Bukan jawaban dari Jennie, Jimin malah mendapat geplakan  dari V.

"Satt...ga usah geplak-geplak pala gw, gw cuma becanda elah. Ya kali Jennie mau tinggal ama gue"- Jimin

"Gw sih mau, tapi gw takut ketularan bantet"- Jennie

"Ngomong aja kalo mau ngejek gw"- Jimin.

"Ya kan emang nyatanya, lu lebih PENDEK dari bang V"- Jennie

"Pendeknya ga usah diteken"- Jimin

"Sabar ya bro, ni bocil emang ga ada akhlak"- V

"Weh, gw punya akhlak"- Jennie

"Kalo ada akhlak, kok ngejek bang Jim?"- V

"Bukan ngejek, cuma fakta"- Jennie

"Sama aja, lu ngomongin kelemahan seorang Jimin"- V

"Gw ga ngomongin kelemahannya, gw ngomongin kelebihannya"- Jennie

"Kelebihan dari mana coba?"- V

"Ya kelebihan, bang Jimin harusnya menganggap keBANTETan bang Jimin sebagai kelebihan yang suatu saat bisa dimanfaatkan"- Jennie

"Sok pinter, siapa yang ngomong?"- V

"Gw"- Jennie

"Pendapat lu?"- V

STEP BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang