Part 25

352 15 4
                                    

Hallo aku kembali guys😂
Setelah sekian lama aku tidak up dan akhirnya aku bisa up lagi, maapin aku yah guys jarang up, abisnya sih kalian mah jadi sider mulu ehe.g canda guys.😂
Maaf yah author jarang up sibuk nih soalnya hehe.

Oke ga usah lama-lama langsung aja ke ceritanya okey!

Jangan lupa vote nya sayang❤

Happy Reading:>


Ke esokan harinya Fisya bangun tidur dengan wajah yang berseri-seri, bagaimana tidak kini ayahnya telah kembali dan yang lebih membuat dia senang adalah perginya Rina dan Aurel dari rumahnya itu.

Bukannya Fisya jahat karena senang di atas penderitaan orang, tetapi emang itu kenyataannya. Dia sudah lama menginginkan ibu tirinya itu pergi dan sekarang waktu itu telah tiba, dimana dia bisa terbebas dari kejahatan ibu tiri dan saudara tirinya itu.

Hari ini Fisya bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, sekarang dia sudah tidak naik angkutan atau bis umum lagi karena dia mulai sekarang di antar oleh ayahnya.

"Nak sudah siap kah?" Tanya Anjas.

"Sudah ayah, ayo kita berangkat." Ajak Fisya bersemangat.

"Ayo." Dan mereka pun keluar rumah menuju mobil, mereka pun masuk mobil dan mobil melaju membelah jalanan.

Pagi ini kota bandung sangat cerah, secerah hati Fisya saat ini. Dia tidak pernah berhenti tersenyum, Anjas memperhatikan anak sulungnya itu sangat tampak bahagia. Ia jadi ikut tersenyum melihat anaknya itu tampak bahagia.

Anjas sangat bersyukur Fisya mau memaafkan kesalahan yang pernah dia perbuat, Anjas berjanji akan terus menjaga anaknya itu.

Ya ayah berjanji akan terus menjaga dan menyayangimu Fisya-batin Anjas.

Sepanjang perjalan tidak ada percakapan sama sekali, karean mereka terlarut dalam pikiran masing-masing.

Sampai tidak terasa bahwa mobil sudah sampai di depan gerbang sekolah Fisya.

"Nak sudah sampai, kamu tidak mau turun?" Tanya Anjas sambil tersenyum.

"Eh udah sampe ya yah? Maaf Fisya tadi terlalu senang sampai lupa kalau udah sampe hehe." Ucap Fisya sambil memperlihatkan cengiran khasnya.

Anjas tertawa "Hahaha dasar kamu ini nak, sudah sana masuk nanti terlambat lagi."

"Iya ayah Fisya masuk dulu ya."

"Assalamualaikum." Ucap Fisya lalu dia mencium tangan ayahnya.

"Waalaikumsalam belajar yang benar ya sayang." Lalu Anjas mencium kening Fisya dan di balas senyuman oleh Fisya.

Setelah itu Fisya keluar dari mobil dan masuk kedalam sekolah.

Saat Fisya sampai di depan tangga menuju kelasnya, ternyata ada Yudhis dan teman-temannya disana sedang memperhatikan Fisya.

Fisya mencoba untuk tidak melakukan kontak mata dengan Yudhis karena dia masih belum bisa melupakan kenangan yang pernah mereka jalin.

Sebut saja Fisya gagal move on, karena memang itu kenyataannya. Dia tidak bisa melupakan kenangannya bersama Yudhis begitu saja, karena Yudhis adalah cinta pertamanya dan orang satu-satunya yang Fisya sayang selain kedua orangtuanya.

Fisya mencoba untuk bersikap biasa saja dan mencoba melewati mereka.

"Eh neng Fisya, apa kabar neng?" Tanya Arya.

"Baik." Jawab Fisya singkat.

"Singkat bener neng, sini dulu lah ngumpul ama kita udah lama juga kan gak kumpul ya ga bro?" Ucap Arya sambil tertawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang