Second Chance

859 72 5
                                    

Please play the song
-Davichi forgeting you-

Sana side on

"Tolong aku.." teriakku, tapi tidak ada yang mendengar.

Semua terasa berat, seolah-olah air kolam ini menarikku dengan dalam.

Kata orang saat kita di ambang kematian maka kita akan melihat kilas balik hidup kita, maka aku melihatnya semua terputar bagai kaset rusak.

"Iyah ayah aku mau betunangan dengan wonwoo.."

"Tidak,, kalian harus menghabisi jalang itu.."

Plak... tamparan mengenai wajahku..

"Berani kamu menyakiti arin seujung kukunya, aku bersumpah pernikahan ini akan menjadi neraka bagimu.."

"Aku hamil anakmu! Kamu membencinya! Dia anakmu brengsek.."

"Aku mohon, selamat kan anakku.."

"Appa,, eomma,, oppa.. mianhe..."

"Aegiya,, eomma mencintaimu.. selalu... maafkan eomma.."

.
.
.
.

"Hah.. hah..hah.." aku terbangun dari mimpi buruk, tidak bukan mimpi buruk tapi mimpi masa laluku.

Entah apa yang terjadi, aku yang harusnya mati pada hari itu malah kembali ke masa sebelum semuanya berantakan.

Seakan tuhan memberikanku sekali lagi kesempatan memperbaiki apa yang harus ku perbaiki. Aku akan sedikit menceritakan kehidupan ku sebelum waktuku terulang.

Aku menikah dengan anak relasi ayah untuk memperkuat politiknya, pernikahan tanpa cinta bagi laki-laki itu tapi tidak untukku. Aku mencintainya dari awal pertemuan, cinta sepihak.

Jika saja ia mau berkompromi dan tidak membuatku terlihat menyedihkan dengan beberapa kali dia melukai ku demi perempuan lain, aku rasa semua akan berjalan dengan baik. Sayangnya, ia menghancurkan harga diriku, serta keluargaku.

Datang terlambat di hari pertunangan kami, meninggalkan ku setelah pemberkatan, dan membuatku seolah-olah istri bodoh yang diam saat dia memiliki kekasih hati yang lain. Bahkan, membuat ayahku di fitnah, sehingga ibu kena stroke di rumah sakit, dan kakaku bunuh diri.

Yang terakhir, ia tidak mengakui anaknya dan menuduhku sebagai perempuan jalang. Hingga anakku meninggal saat ku lahirkan, aku yang putus asa memilih mengakhiri hidupku dan berakhir ke masa saat aku belum mengenalnya, tidak lebih tepatnya sebelum perjodohan terjadi.

Ku lihat tanggal di meja samping ranjang, tanggal 25 ku bulati sebagai tanda hari dimana perjodohan dan segala hal menyakitkan dimulai, tapi itu bisa ku ubah jika aku membatalkannya.

Setelah mimpi buruk, aku tidak bisa tidur sehingga memilih menyelesaikan beberapa contoh baju untuk fashion week bulan depan.

Sebenarnya, sebelum memutuskan untuk menikah aku berkerja dengan jeongyeon membangun brand fashion. Namun saat akan menikah, aku  memutuskan untuk berhenti demi mengurus suami yang sayangnya tidak ingin di urus.
.
.
.
7.00 am
22th April

"Sana,, tanggal 25 kosong kan jadwal, kita akan makan malam bersama dengan relasi appa,, dan kamu juga,, Johnny.. appa tau yah jadwalmu.. " ucap ayah.

Saat ini kami sekeluarga sedang sarapan pagi, biasanya aku jarang ikut sarapan tapi karena tadi malam aku cukup lama begadang, aku butuh sedikit energi untuk berangkat. 

Oppa ku, johnny memilih menghabiskan sarapannya "kapan sih,, ayah tidak tahu jadwalku.. aku paham.. akan ku kosong kan jadwalku untuk mereka.. oke.."
Johnny oppa, mencium pipi eomma dan pipiku. Membungkuk ke ayah dan segera pergi ke kantor.

Let's once Again Be my fate (Wonwoo x Sana) - COMPLETE-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang