Gadis momiji.
Begitulah aku menyebutnya.
Mengapa? Karena sosoknya itu sangat selaras dengan latar musim gugur.
Sifat yang tenang selayaknya angin pada musim ini ,senyum semanis sirup maple dan pipi yang memerah seperti momiji.
Ditambah, sebuah tarian yang gemulai di bawah hujan daun-daun menguning itu,
Hatiku dibuat berdebar karenanya.
Apakah aku kagum? ya, bisa disebut begitu.
Dia nyaris begitu sempurna .
Hubunganku dan gadis itu sekarang sudah cukup dekat, walau kami baru bertemu selama seminggu . Dia ternyata bukan seorang murid di sekolahku,jadi kami tidak bertemu sewaktu aku berada di sana.
Namun ,gadis tersebut selalu saja menunggu di bukit, di depan pohon maple tempat pertemuan kami pertama kali, dan selalu saja menari.
"Mengapa kamu selalu berada di sini? "tanyaku waktu aku bertemu dengannya di hari ketiga. Aneh rasanya melihat seorang gadis sepertinya selalu berada di tengah hutan.
" Karena tempat ini tempat yang lebih menenangkan untuk latihan dibanding sanggar" Jawaban itu cukup simpel.
Aku hanya ber-oh ria saja tanpa merasa sedikitpun curiga lagi.
Yah, mungkin dia penat dengan ruangan sehingga memilih berlatih di alam. Itulah yang kupikirkan.
Oh , aku hampir lupa menjelaskan latar si gadis momiji ini, ya.
Sebenarnya dia tidak terlalu banyak mengungkapkan tentang dirinya Sendiri. Dia hanya mengatakan bahwa sejak kecil hobinya menari, makan kesukaannya Umegae mochi,dia memiliki adik kecil yang jago bermain tetris, orang tuanya memiliki kedai kopi kecil di sudut kota ,serta memelihara seekor anjing jenis shiba inu yang diberi nama (Pet name).Menurutku, nama yang diberikannya itu cukup imut.
Dia juga mengatakan padaku , bahwa dia bukanlah seorang penduduk dari kota ini, melainkan dari kota yang nan jauh.Alasannya repot-repot datang kemari hanya untuk melihat festival bulan dan menjadi peserta parade pembukaan acara itu. Sudah pasti gadis itu akan membawakan Yasakoi.
Kalian belum tahu tentang festival bulan?.
Hmm, Acara itu semacam acara rutin yang digelar di kotaku tiap tahun, tepatnya pada pertengahan musim gugur. Aku tidak terlalu mengerti apa alasan mengapa mereka selalu mengadakan festival tersebut tapi, yang kutahu festival bulan tergelar sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada dewa. Itulah salah satu alasannya.
Meski terdengar kuno, yah festival bulan ini termasuk hal yang bisa dibanggakan oleh kotaku . Karena selalu digelar meriah dan menjadi ikonik kota kami,banyak warga asing yang tertarik untuk datang pada saat festival berlangsung , bahkan mereka turut memeriahkan.Gadis momiji ini contohnya.
Jadi , festival yang terbilang kuno juga tidak terlalu buruk , huh?.
"Apa yang kou-kun sukai dari festival bulan? " hari ini , selagi kami beristirahat di bawah pohon setelah lelah bermain kejar-kejaran, gadis itu bertanya padaku.
"Hmmm ,sejujurnya aku tidak terlalu tertarik dengan festival bulan , sih. Tapi yang namanya festival yah,sudah pasti makan-makan! Aku paling suka kue bulan! " jawabku dengan nada semangat pada kalimat akhir.
"Dasar rakus " Dia tertawa kecil begitu mendengar balasanku.
"Hei! Aku suka makan bukan berarti aku rakus! " Bantahku cepat, pipiku memanas begitu mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑨𝒖𝒕𝒖𝒎𝒏┊M. KOU ˎˊ- ✔
Fanfiction" 𝘋𝘪 𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬 𝘥𝘢𝘶𝘯-𝘥𝘢𝘶𝘯 𝘮𝘰𝘮𝘪𝘫𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪 , 𝘛𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶! " ----------- 「 JSHK Fanfict -Reader insert. Disclaimer : Aida Iro Cover by : @YukariChan...