「 01 」

1.1K 136 136
                                    

Hari ini langit musim gugur mendung, begitupula dengan suasana hatiku.

Iya, mood-ku sedang jelek dan aku tidak ingin diganggu.

Oleh karena itulah seusai pelajaran, aku segera melarikan diri ke bukit sekolah untuk menyendiri dibandingkan menerima Undangan sahabatku , Mitsuba, untuk bermain game Nintendo terbaru di rumah lelaki tersebut.

Sebenarnya aku tertarik dengan gamenya, tapi karena mendadak aku kehilangan selera dan sudah pasti aku tidak akan fokus , akhirnya aku pun memilih menolak ajakannya hari ini. Toh, esok atau lusa pasti dia akan mengajak lagi.

Mungkin kalian akan bertanya,

'Kau ini kenapa sih? ' atau semacam itu.

Yah, bukan masalah yang serius,sih.Sebenarnya.

Jadi, hari ini merupakan pembagian rapot tengah semester.

Meski hanya rapot bayangan, tetapi hasil ku buruk sekali. Semua angka yang tercetak di sana nyaris jauh dari nilai sempurna ,aku juga tidak tahu mengapa dan kuharap terjadi sebuah kesalahan sistem pada nilaiku.

Sudah pasti jika begini, saat makan malam nanti ayah dan ibu akan mengomel, membandingkan aku dengan kak Teru yang memang tiap tahun langganan menjadi murid teladan serta peringkat atas dulu.

Ugh, aku memang tidak belajar sekeras dirinya , tapi bukan berarti aku tidak usaha, iya kan?.

Memikirkan kerutan di dahi mereka saat melihat kertas hasil nilaiku saja sudah membuatku pening, dan tak bisa kubayangkan lagi apa kata-kata kekecewaan yang akan mereka lontarkan padaku.

"Aaah ,sialan! " Ku lempar batu ke sungai dengan kuat sehingga air yang tadinya mengalir dengan tenang tersebut sedikit bergelombang begitu batu itu mendarat dan tenggelam.

apa mungkin jika aku berusaha sedikit keras lagi, kerisauan ini tidak terjadi?.

Tetapi mau bagaimana lagi? faktanya aku memang tidak pandai belajar.

Aku bukanlah termasuk golongan anak yang berkilauan dengan nilai-nilai menakjubkan mereka atau prestasi bidang akademis.

Aku ini seorang anak biasa saja , yang memiliki kurva naik turun dalam soal belajar. Sering garis itu terdapat di bawah , kadang pula ia melonjak naik,tetapi pada evaluasi berikutnya akan turun kembali. Aku muak dengan hal tersebut, mengutuk diri sendiri berkali-kali juga tidak akan mengubah apapun.

Karena itulah aku memutuskan untuk berlari menuju bukit belakang sekolah. Sebuah hutan kecil dengan sungai di dalamnya.

Memang karena musim gugur tengah berlangsung,hawa di bukit lebih dingin dibanding biasanya.Namun, karena nuansa kuning , cokelat , merah yang damai serta aliran sungai yang tenang, aku bertahan di tempat ini.

Ada seseorang berkata ; Alam mempunyai caranya tersendiri untuk menyembuhkan.

Dan aku sedang melakukan semacam pembuktian.

Hasilnya? Tidak terlalu efektif. Perasaanku masih naik-turun selama sekitar setengah jam aku berkeliling dan melihat-lihat keindahan yang berada di bukit ini.

Apa mungkin perkataan itu hanya mitos belaka? .

Tak.. Tak..

Samar-samar kudengar suara seperti kayu yang beradu dari kejauhan. Dahiku mengernyit , suara apakah itu? Apakah ada seseorang selain aku yang berada di sini? Apakah orang itu memiliki tujuan  untuk menghibur diri sama sepertiku? .

Berangsur-angsur, aku bangkit dari tempat dan mulai mengikuti suara tersebut karena penasaran. Ku telusuri ke dalam hutan.Berbekal dengan indera pendengaran milikku yang tajam , ku cari sumber suara tersebut.

ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑨𝒖𝒕𝒖𝒎𝒏┊M. KOU ˎˊ- ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang