RANJANI POV
"Ran, please jadi cewek gua?"
"Nope. Thanks, Bima. Gua nyaman sendirian."
...
"Ran, gua suka sama lo. Mau nggak pacaran? Jawabnya besok juga nggak apa, barangkali lo masih mau mikir-mikir dulu."
"Sorry, Joe. Gua lagi nggak tertarik buat mikir keras."
...
"Ran. Kita nge-date yuk. Gua rasa gua jatuh cinta pada pandangan pertama ke elo."
"Kalau mau viral nggak usah bawa-bawa nama gua, Ed. Pakai nyuruh Ivan ngerekam diam-diam dari jauh. Najis lo!"
...
Namaku Ranjani Ava Jumantara, dan aku...ghhh... Aku lelah.
Di usiaku yang belum genap dua puluh ini aku sudah menolak terlalu banyak pria. Terutama setelah menjadi anak maba di kampusku tahun lalu. Mulai dari teman satu angkatan, satu jurusan, teman satu fakultas, teman fakultas seberang, teman kampus seberang, hingga kakak senior maupun adik junior, mereka sudah kutolaki satu-persatu dengan berbagai alasan.
Alasan, alasan, dan alasan. Tentu, aku paling pandai mencari-cari alasan.
Bukannya aku betah menjomblo atau pria-pria yang mendekatiku tak memiliki daya tarik sama sekali, bukan. Mereka hanya...bukan tipeku.
Tahu kan? Tak ada getaran!
Tak ada perasaan berbunga-bunga dan sebagainya.
Oke, untuk tipe, tipe yang kumau itu yang seperti Alex, kalau boleh jujur.
Alex tidak hanya mengandalkan wajah tampan dan otaknya saja, maupun latar belakang keluarganya untuk membuatku dapat jatuh hati padanya. Tetapi dia, pria berwajah dingin itu juga punya karisma, pesona, serta daya tarik tersendiri yang jarang dimiliki pria-pria lain pada umumnya.
Dia peka.
Alex sangat peka.
Di balik wajahnya yang tak bersahabat, percaya tak percaya, dia itu sesungguhnya pria yang peka, penuh perhatian, dan penyabar!
Kurasa orang seperti Alex sangatlah langka di dunia yang mengerikan ini. Meski wajahnya seperti preman yang ingin mengajak adu jotos. Sifatnya, tutur katanya, semua lembut!
Pria yang peka adalah pria yang lembut. That's it. Aku percaya dengan rumusan sederhanaku itu.
Sayang, Alex teman baikku itu gay.
KAMU SEDANG MEMBACA
(21+) ZWARTE KEVER (On Going)
RomanceKisah cinta mengenai Ranjani, mahasiswi di masa sekarang yang sering memimpikan seorang anak laki-laki Belanda dari era penjajahan bernama Jayden dengan julukan Zwarte Kever atau "Si Kumbang Hitam" sejak dia kecil. Ranjani yang sempat meyakini diri...