⚠⛔🔥 Chapter 4 "Si Kumbang Hitam"

3.6K 129 34
                                    

Vote...

5900+ kata yurubunnn...

WARNING!!! ⚠⛔🔥
CHAPTER INI MENGANDUNG KEKERASAN, TINDAKAN SEXUAL HARASSMENT, KONTEN, DAN SCENE DEWASA

KINDA DISTURBING

BILA MASIH DI BAWAH UMUR ATAU MERASA TIDAK NYAMAN, SILAHKAN TINGGALKAN LAPAK

TERIMA KASIH 🙏🙏🙏

*please be responsible when you are reading* 🙏🙏🙏

⛔⛔⛔⛔⛔⛔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soerabaja, 1914.

JAYDEN POV.

Aku Jayden Willem van Aalsburg. Anak nomor tiga dari keluarga Belanda pemilik pabrik gula terbesar di seantero Jawa bahkan mungkin terbesar di Tanah Hindia Belanda.

Meski terlahir di urutan ke tiga, bagi Jenderal-Jenderal Batavia pusat, aku selalu berada di urutan pertama sebagai salah satu anak emas kesayangan mereka.

Ya. Aku ini berlian langka Koninklijke Militaire Academy yang paling bersinar seangkatanku.

Aku perwira muda yang senter diperbincangkan sejak kedatanganku tahun lalu dari Amsterdam. Nilai akademik dan non akademikku, bukannya sombong, di sekolah militerku dulu di Breda selalu mendekati angka sempurna. Satu dari sekian ratus ribu. Meski asal-usulku tidak berasal dari keluarga ber-background militer secuilpun.

Mereka bilang aku ini cerdas, cepat tanggap, tangkas, punya fisik kuat, serta pandai dalam segala urusan diplomasi.

Mereka yang bilang. Bukannya aku.

Setelah dipindah tugaskan ke Hindia Belanda menjadi bagian dari KNIL atau Tentara Kerajaan Belanda, sinarku malah jauh dari kata redup. Di sini, di Hindia Belanda aku amat sangat bersinar!

Setibanya di Hindia Belanda aku langsung menunjukkan bakatku dengan berkali-kali menggagalkan rencana eksekusi para jenderal KNIL yang dilakukan oleh komplotan pribumi-pribumi pemberontak.

Minggu lalu saja aku dan pletonku berhasil menyergap para pentolan pribumi pemberontak yang bersembunyi di sebuah desa kecil di hulu sungai Brantas.

Para pemberontak tersebut hendak menyerbu markas KNIL di Rampal, Kota Malang, dimana terdapat pula di sana gudang penyimpanan mesiu dan senjata milik batalion kesatuan khusus infanteri. Dan ternyata kelompok pemberontak itu juga sudah lama kerap beraksi di sekitaran Klodjenstraat, sering mencuri beras di gudang-gudang juragan bumiputera serta pedagang-pedagang Tionghoa, menimbulkan keresahan masyarakat.

(21+) ZWARTE KEVER (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang