<07> Publikasi

18 2 0
                                    


~Selamat Membaca~

*
*
*
*

Dita bangun merasakan aneh pada matanya, seperti orang yang memangis dalam waktu yang lama?.

Sungguh ia belum bisa mengingat mimpi apa dia semalam hingga bisa menangis seperti ini.

"Udah bangun ya?." Tanya Suci tiba-tiba dengan suara yang khas seperti baru bangun dari tidur.

"Yo uwes lah!" (Ya sudah lah!). Balas Dita dengan kesal.
"Aku mau mandi dulu Ci." Imbuh Dita lalu melenggang pergi ke kamar mandi.

__

Dita,Suci dan kawan-kawan masih duduk di dalam kelas setelah pembelajaran.
Ya biasalah kalo lagi kumpul-kumpul pastinya ya ghibah.

Topiknya dari ukuran bra naik, wifi kos lelet hingga dosen baru yang masih sangat muda.

Tiba-tiba Suci bertanya pada Dita yang menyita perhatian teman-teman yang lainnya.

"Kamu utang cerita sama aku?!." Suci dengan aura mengintimidasi Dita.

"Cerita yang mana?," jawab Dita dengan santai.

"Yaang mulai dari sama itu loh.... Oh iya! Arya kan?!."

"Wani piro?," (berani berapa?) Jawab Dita dengan enteng malah mendapat pelotitan mata dari temannya.

"O-oh oke."  Dita bersiap menceritakan dengan menarik nafas panjang.

"Aku tadi malam jalan sama mas Arya. Kan aku ditinggal Suci kencan kan aku kesepian." Ucap Dita menggantingu.

"Terus..." sahut teman yang lainnya.

"Kan dia pakek motor kan yaaa jadi yaa gitu lah. Terus aku di suruh peluk dia." Ucap Dita dengan heboh, teman- temannya juga  heboh.

"Biar gak jatuh. Dasar omes!." Imbuh Dita dengan cepat.

"Terus-terus," sahut temannya lagi.

"Di depan pintu Mall ada Dicki sama sohibnya. Terus aku sama Arya cari makan.." Cerita Dita menggantung membuat temannya makin penasaran.

"Lah terus?.." sahut temannya lagi.

"Lah pas mau pulang itu ya, Arya tiba-tiba berhenti daaan Aaww aku nabrak punggungnya gaeess." Ucap Dita dengan heboh.

"Gimana rasanya nabrak punggung cogan?."

"Waah jahat lu."

"Anak kodok main nabrak aja."

Itulah berbagai macam sahutan dari teman-temannya.

"Teman teman mohon diam, dengarkan pakai telinga anda dengan baik. Silahkan saudari Dita melanjutkan ceritanya." Ucap Suci seakan dia jadi moderator.

"Aaww. Huuhh, dia atur nafas daaann....... LANGSUNG NEMBAK AKU BUAT JADI PACARNYA COOY!." Teriak Dita dengan hebohnya.

"Aaaaa selamat anak gorila ku sayang. Ututuuuu dah nggak jomblo hihi." Sahut Suci sambil memberi pelukan.

"Hehehe. Masa cantik gini dibilang anak gorila." Gumam Dita.

"Traktiran doong?!." Sahut Dicki yang datang secara tiba-tiba.

"Traktiran? Alah gampang!. Mau syukuran tujuh hari tujuh malam?! aku juga bisa?!." Ucap Dita dengan tampang sombong.

"Tenan to?," (benar kan?).balas teman yang lainnya.

"Ya enggak lah." Jawab Dita enteng.

"Asu koen yo!"

"Oalah bajingan!."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FEELING (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang