Payoda dan sarayu menggumami.
Saban hari membancang pair jantungku.
Sebuah anca untuk tetap menetap.
Akaranya, tak mau luput tak terpikir sehari.
Sebuah adorasi yang sangat niskala bukan?...
Gelabah menjelma menjadi candu.
Terkadang, Daksa ini tak mampu menuai titik henti.
Teruntuk aksa yang tak henti menjatuhkan naktoh.
Menggabungkan diksi yang sudah terlalu penuh terisi.
Pernah ku katakan, Lokawigna.
Tetapi akaranya, mampu menyandung hening.
Menyatukan harsa dan sebilah kanin dalam balutan gores Padika.
Ku harap akasa tetap menatap itu secara Niskala.
Biarkan saja, Padika ini yang menjadi saksinya.
12/06/20
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjatuhkan Memori Bisu
PoetryIni adalah puing rindu yang masih tersisa. Dari tahun ketahun akan membara. Maka, akan aku goreskan sedikit, agar kalian mengerti. " Bertapa tak mudah menghindari Nostalgia di kehidupan ini "