Sudah 4 tahun,
Niar, liarnya ungkapan itu kembali berceletuk.
Terkesan ringan memang, mengapa melilit ruang dalam?.Aku boleh bertanya sebentar, bukan?.
" Menurutmu, apakah 4 tahun adalah waktu yang sebentar?. "Kembali aku menganut anggapan titik.
Tentang sebab yang senantiasa berceletuk.
Setiap detik, nadanya mampu berubah.
Terkadang meninggi, dan terkadang merendah.
Tinggi egoisme, rendahnya aksara realita.
Senyum, berupa bobot rindang. Sedang hancur, berupa tamsil saban hari tetelan.Raga tak pernah menjanjikan untuk sekedar rehat.
Terlebih netra dan kelu, menyajikan syair syair sendu.
Dalam dekap 1/3 terakhir petang.Mencandu, setiap sajak dan aksara tak beraga.
Bergrilya dalam satu regu.
Niskalakan aku!08/12/20
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjatuhkan Memori Bisu
PoetryIni adalah puing rindu yang masih tersisa. Dari tahun ketahun akan membara. Maka, akan aku goreskan sedikit, agar kalian mengerti. " Bertapa tak mudah menghindari Nostalgia di kehidupan ini "