Bagian 5

71 34 14
                                    

"Kalau ada masalah jangan dipendam sendiri. Bagi-bagi ke orang lain biar lebih ringan, Tapi jangan banyak-banyak kasian yang bantu"

- Elsa -

Terlihat seorang pria yang tengah duduk bersama perempuan, Sepertinya seumuran dengan Emi dan Elsa. Ketika melihat mereka Emi mengerutkan alisnya dan tampak terkejut. Menujukan tangan ke arah pasangan yang sedak asik makan tersebut. Elsa sempat bertanya namun Emi lantas pergi keluar dari caffe tersebut dengan wajah yang kesal tanpa menjawab pertanyaan Elsa.

Elsa menarik tangan Emi,"Ada apa em?"
"Ayo El, aku anterin kamu pulang." Elsa menghadang Emi, "Aku tanya ada apa Em!" Bentak Elsa membuat Emi terkejut. "Kalau kamu nggak mau pulang yaudah," Elsa terlihat kesal karena Emi tidak menceritakan apa yang telah terjadi.
Ada hubungan apa, Emi dengan mereka?

***

Elsa menyetir mobil tersebut pelan-pelan. Ia tidak mau kalau Emi menyetir dengan keadaan yang kalang kabut seperti sekarang karena khawatir jika menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan. Melihat Emi yang tengah memasang wajah muram. Ia sesekali memanggil Emi, akan tetapi masih saja melihat ke arah luar jendela. Kepala yang disenderkan dengan memasang wajah yang seperti ingin menangis.
Emi Masih enggan bercerita atas kejadian tadi dicaffe.
Pasti ada sesuatu diantara mereka?

***

Tak lama mereka sampai dirumah. Emi bahkan belum sadar jika Elsa membawa kerumahnya sendiri, bukannya kerumah Elsa.

Emi melangkah turun terkejut, "Loh El, kok kerumah aku sih. Kamu nggak mau pulang?" Elsa mendekati Emi yang masih dengan wajah muramnya.

"Aku mau nginep dirumah kamu." Pinta Elsa.

"Besok kan, sekolah. Hari minggu aja ya?" Ujar Emi.

"Aku nggak peduli. Lagian aku bisa bangun pagi kan, buat pulang. yang penting malam ini aku nginep disini." Kekeh Elsa.

***

Elsa melihat Emi yang tengah mengambil piyama untuknya. Lalu Emi memberikan piyama tersebut. "Nih, buat kamu." Elsa lalu mengangguk. Tak lama mereka telah selesai memakai piyama. Elsa sedang asyik memainkan ponselnya seketika melihat Emi yang dari kamar mandi yang telah selesai mencuci wajahnya namun masih tampak muram. Tanpa bersuara dan melakukan hal konyol seperti Emi yang biasanya, ia beranjak ke tempat tidur membaringkan tubuhnya dan membelakangi Elsa yang tengah duduk, sontak membuatnya menoleh.

"Kalau ada masalah cerita aja nggak usah malu... Kali aja aku bisa bantu," Elsa menatap Emi yang tengah berbaring dan tidak ada suara sekalipun. Ia mulai kesal. "Mending aku pulang aja. Daripada disini nggak dianggep." Emi membuka matanya lalu bangun.

"Yaudah. Pulang sana!" Bentak Emi.

"Kok nyolot sih!" Elsa menatap tajam ke Emi.

Namun air mata yang ditahan tidak bisa dibendung lagi oleh Emi. Segera ia memeluk Elsa dan meminta maaf. Elsa menengkannya dengan mengelus-ngelus punggung Emi. Lalu mereka melepaskan pelukannya, Emi mulai menceritakan semua masalahnya.

"Jadi, itu mantan kamu?" Tanya Elsa. Emi hanya membalas dengan mengangguk.

Namanya adalah Julio. Anak SMA Tunas Bangsa kakak kelas Emi dan Elsa. Kelas XII IPA I. Dikenal sebagai cowok FakeBoy. Berpacaran dengan Emi hanya 2 bulan. Putus dengan Emi karena Ia melihatnya tanpa Make Up. Dan Emi melihatnya dicaffe kencan dengan Sintia.

"Tapi menurutku dia nggak tulus sama kamu Em."

"Memangnya kenapa?" tanya Emi.

"Kalau dia beneran suka sama kamu, pasti dia akan terima kamu apa adanya. nggak akan tuh memandang kamu harus cantik didepannya... Dan kamu nggak jadi apa adanya, nggak jadi diri kamu sendiri. Hanya untuk buat dia seneng."
Ujar Elsa.

"Iya El, Kamu bener."

"Sedih itu wajar, tapi itu jangan jadi alasan untuk tidak bangun lagi untuk bahagia. Aku yakin kamu akan dapetin cowok yang jauh lebih baik dari Julio."

"Makasih Ya El." Sahut Emi. Lalu memeluk Elsa kembali dengan Erat.

"Ya gini dong. Kalau ada masalah jangan dipendem sendiri. Bagi-bagi ke orang lain biar lebih ringan, Tapi jangan banyak-banyak kasian yang bantu." Ujar Elsa yang lantas membuat Emi tertawa.

***

Malam telah berganti pagi Elsa yang telah selesai mandi. Melihat emi yang masih berbaring ditempat tidur. Ia melihat Emi sangat pucat lalu menyentuh dahi Emi dan ternyata panas.

"Badan kamu panas banget Em," ujar Elsa yang panik.

"Masak sih?" Emi menyentuh dahinya sendiri. "Nggak juga," Elsa menghela napas,"Jangan bercanda Em. Aku panggilin tante ya,".Emi ngangguk dengan lemas. Tak lama kemudian ibu Emi datang menghampirinya.Ibu Rahma, Seorang ibu yang baik hati dan penyayang. Segara ibu Rahma menghubungi dokter sedangkan Elsa bersiap-siap untuk pulang. Dokterpun sudah datang lalu memeriksa emi, dan mengatakan bahwa emi hanya terkena demam biasa. Ia disuruh untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal yang berat.

"Inget kata dokter, gausah mikirin hal yang nggak perlu dipikirin." ujar Elsa.

"Aku pengen tenang didunia lain." kata Emi yang membuat Elsa membulatkan matanya. Ia duduk disamping Emi yang masihb lemas.

"Husst! Kayak orang mau mati aja. Kamu kan cuma demam." Ujar Elsa.

"Mati? Maksut aku kan tenang didunia mimpi biar mimpiin hal-hal yang indah misalnya ketemu Cha Eun Woo atau yang lain deh." Sahut Emi, Halu!

"Ooh, Hahaa kukira apaan. yaudah aku pulang duluan ya, nanti pulang sekolah aku kesini. Cepet sembuh ya,"

"Yaudah. Makasih ya,"

"Iya," lalu Elsa berdiri dan berjalan keluar dari kamar Emi tapi ketika didepan pintu sambil memegang gagang pintu ia berhenti. "Oh ya, nanti aku akan bawa Julio kesini," Ujar Elsa dengan senyuman jahatnya. Emi terkejut membulatkan matanya,"Buat Apaan?"

"Yaa buat oleh-oleh lah, masak iya buat jengukin kamu."

"Kamu berani bawa dia kesini. Aku hajar kamu!" Bentak Emi walaupun masih lemas.

"Hajar aja. Pasti nggak akan sakit, kan kamu bukan petinju."

"Emangnya kamu kenal?"

"Nanti juga kenalan." Elsa memasang wajah tak berdosa. Lalu keluar dari kamar tersebut.

"El! Elsa!" tak ada jawaban sekalipun.

"Eeelsaaaaaaaaa!"

Setelah itu Elsa menuju perjalan kerumah dengan naik taksi yang telas ia pesan. Lalu memasang headset mendengarkan lagu-lagu kesukaanya sembari menunggu sampai dirumahnya.

______________________________________

Penasarankaaan, kelanjutan
cerita 100 KG HANDSOME seperti apa?

😅😅😅

Tenaang, nanti bakalan aku update terus ceritanya tapi jangan lupa dibaca, dipahami, diresapi, dan ditunggu terus kelanjutan ceritanya.

(๑•́ ₃ •̀๑)

Simpan juga di perpustakaan kalian biar dapat notifikasi pembaruan
cerita 100 KG HANDSOME agar lebih mudah.

Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa.
Kalau sudah membaca dengan vote, komen, dan share.

Dan kasih kritik saran jika ada kesalahan dalam huruf, bahasa, tanda baca,
dan lain-lain.

🛡🛡🛡

Tapi ingat! jangan copy paste, hargai penulis. Itu melanggar hak cipta!!!

⛔⛔⛔

Aku yakin kalian juga punya imajinasi yang luar biasa.

🤩🤩🤩

Selamat membaca teman-teman semoga terhibur dan bisa menginspirasi kalian.

😎😎😎

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

100 Kg HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang