Part 3

48 9 3
                                    

caca aurel dan Keyla duduk di bangku taman sekolah, caca dan aurel terus memberi tatapan serius kepada Keyla dan menunggu penjelasan Keyla. Keyla gugup dia tidak tau harus berbuat apa kalau dia mengatakan sebenarnya maka devano akan mencapnya sebagai orang yg tidak menepati janji tapi di lain sisi Keyla bagaikan penjahat yg di introgasi oleh polisi.

" key " ucap caca

" hmmm "

"kita bela belain ngga ke kantin demi nunggu penjelasan elo, dan ini udah 15 menit bentar lagi kita udah masuk kelas "

" ya kalian menunggu penjelasan apa, gue sama devano ngga ada hubungan apa apa dan bahkan kita ngga akrab sama sekali "

" oke kalau lo masih ngeles, biar gue yg tanya sendiri sama orangnya "

caca mengambil hp di saku bajunya dan mencari kontak seseorang dia memberi pesan agar orang itu segera ke taman sekolah.

" ca jangan bilang lo chat devano " tanya aurel

" aurel ku sayang kalau gue punya nomor seorang devano mungkin sekarang gue udah di kantin sama dia makan sambil bermesraan " jawab caca sambil membayangkan apa yg barusan ia katakana

" idih kepedean lo, lo fikir devano mau sama cewek yg mulut ember kek lo " ucap yoga yg tiba tiba datang Bersama devano

" lo lama banget sih datangnya bucin, hampir aja gue kirim foto lo bersama selingkuhan lo ke yerin "

" wahai titisan dispatch, sayangnya lo salah info si mauren tuh bukan selingkuhan gue tapi temen gue"

" halah maling mana ada yang ngaku, kasihan gue sama yerin mau aja sama cowok modelan kek elo"

"bilang aja lo iri, makanya cari pacar bukannya cari info ngga jelas buat bahan ghibahan"

" berhenti, kalian kenapa sih ribut mulu " ucap Keyla yg coba melerai perdebatan antara caca dan yoga

" si dispatch tuh "

" wahh bener bener lo, sini ngga lo " caca menarik rambut yoga dengan keras

aurel dan Keyla hanya bisa menepuk jidat melihat pemandangan yg sudah biasa mereka lihat, berbeda dengan devano yg sedikit terkejut

" key lo pisahin gih, sekarang giliran lo gue mau ke kantin dulu udah di tungguin sama azka " pinta aurel

" terakhir mereka ribut kan gue yg pisahin kok sekarang gue lagi, bekas cakaran caca aja masih berbekas di tangan gue rel" tanpa mendengarkan penolakan Keyla, aurel langsung pergi meninggalkan taman

devano tidak tahu sudah seberapa seringnya caca dan yoga sering bertengkar, ia melangkahkan kakinya mencoba melerai dengan cara menarik kerah baju seragam sekolah yoga.

" lo tuh cowok , apa ngga malu ribut sama cewek " kata devano

" dia tuh bukan cewek dev, dia mah ngga jauh beda sama lucinta luna " sindir yoga

" jaga ya mulut lo , emang dasarnya lo aja yg banci beraninya sama cewek " teriak caca yg tak terima dengan perkataan yoga

" udah deh ca, mending sekarang kita ke kelas bell udah bunyi tuh " ucap Keyla

" beruntung lo bucin, karena bell bunyi kalau ngga udah botak lo "

" gue yg beruntung ca, karena gue ngga perlu jawab pertanyaan lo sama aurel " batin Keyla

" dev yoga , kita duluan ya ke kelas " pamit Keyla

---------

" aurel mana ca? " tanya Keyla

" palingan sama si azka " jawab caca

" yaudah deh ntar gue chat aja tempat buat kita kerja kelompok "

" tapi kan kita masih kekurangan anggota "

Keyla tidak ingin memberitahu caca sekarang kalau yoga masuk dalam kelompok mereka mengingat yg terjadi tadi siang

" kalau soal itu biar gue yg ngurus " ucap Keyla

-------

devano sedang berada di café Bersama yoga dan yerin, yerin melihat bekas cakaran di dahi yoga dan dia langsung tau kalau itu adalah ulah dari caca tapi dia tidak pernah marah kepada caca karena yerin tau pasti pacarnya yg selalu memancing emosi seorang caca.

" kapan sih kamu bisa akur sama caca " tanya yerin sambil menempelkan hansaplas di dahi yoga

" sampai kucing aku lahirin anak "

" kucing kamu kan cowok yang "

" nah itu dia , jawabannya mustahil "

yerin menggelengkan kepalanya

" dev lo udah punya temen kelompok yg tugas Bahasa Indonesia " tanya yoga

" udah "

" serius, lo gabung kelompok mana? "

" kelompok elo "

" hah kelompok gue, salah kali lu gue kan satu kelompok sama key___" omongan yoga terhenti sejenak

" kenapa bisa, Keyla kan benci banget sama elo gimana caranya lo di ijinin masuk "

" Kata siapa Keyla yg masukin gue "

" udah pasti si dispatch, emang gatel tuh anak awwwww sakit yang " ucap yoga yg mendapatkan cubitan dan tatapan sinis oleh yerin

" yoga aku ngga suka ya kamu sering ngatain caca yg aneh aneh "

" kenapa sih yang ,dia juga kan bukan temen kamu kenapa kamu belain dia terus sih "

" aku ngga mesti harus deket buat belain orang, caca juga punya hati apalagi dia cewek hatinya gampang terluka coba kamu bayangin kalau itu aku yg di jelek jelekkin "

" kamu tuh beda sama dia sayang, kamu tuh ngga tau aja sifat nya dia kek gimana coba deh kamu deket sama dia sehari aja udah pasti kamu lebih memilih buat berteman sama kucing aku daripada caca " ucap yoga

yerin sudah angkat tangan kalau dia berdebat soal caca Bersama yoga, sekeras apapun yerin buat belain caca dan menyuruh yoga baikan dengan caca hasilnya akan tetap sama mereka akan terus ribut walaupun itu hal kecil sekalipun.devano yg mendengar perdebatan antara sepasang kekasih ini hanya bisa menggelengkan kepala.

" kalian ngga mau tau kenapa gue bisa masuk kelompok Keyla " devano yg mulai angkat bicara

" ngga mood " ucap yoga

" dih "

" gimana ceritany dev kamu bisa masuk kelompok Keyla " tanya yerin

" jadi gini ceritanya "

-flashback on

-ruang guru

" bu saya ingin mengerjakan tugas ini sendiri " ucap devano

" ngga bisa dev, kamu harus mengerjakan tugas ini secara kelompok " jelas ibu ririn

" tapi saya ngga punya teman kelompok bu, saya juga bisa kok ngerjain tugas ini sendiri "

" sekali ibu bilang tidak, itu artinya tidak "

aurel yg tidak sengaja lewat di depan meja ibu ririn dan mendengar percakapan antara ibu ririn dan devano mulai berjalan mendekati meja ibu ririn

" kebetulan kelompok saya masih kekurangan anggota buk, kalau ibu dan devano ngga keberatan devano bisa jadi anggota kelompok kami " ucap aurel

" tentu enggak, mulai sekarang devano masuk di kelompok kamu " sahut ibu ririn

" saya kan belum jawab bu "

" trus kamu mau nolak " bentak ibu ririn

" enggak bu, saya dengan berat hati eh maksudnya dengan senang hati gabung di kelompok aurel " devano menghela nafas kasar

flashback off

One And Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang