Part 8

44 9 2
                                    

" ngapain lo di sini? "

" mau ngasih ucapan selamat ulang tahun buat tante zelin "

" nyokap gue ga butuh ucapan dari elo, mending sekarang lo pergi " bentak devano pada cewek

" kamu boleh benci aku, tapi kamu gak boleh larang aku buat ketemu sama mama kamu " ucap mauren yg di ikuti isak tangis

" lo ga perlu ngeluarin air mata lo, karena gue ga bakalan kasihan sama elo "

" dan lo ga usah sok peduli sama nyokap gue, karena salah satu alasan kenapa nyokap gue bisa sampai ada di sini karena ulah elo dan nyokap lo yg gila harta itu" lanjut devano

" dev aku sampai sekarang masih cukup sabar ya, aku sama mama aku juga punya hati jadi jangan kamu kira kami akan selamanya diam dengan semua perlakuan dan kata kata kasar kamu " kata mauren

" oh iya kalau kalian punya hati, kalian ga bakalan masuk di kehidupan keluarga kami dan hancurin keluarga kami "

" berapa kali sih aku harus jelasin, kalau aku tau yg akan di nikahi mama aku waktu itu adalah papa kamu pasti aku bakalan nolak dan lebih milih kamu karena aku benar benar sayang sama kamu dev dulu dan bahkan sekarang "

Devano terkekeh

" aku atau harta aku " kata devano dengan penuh penekanan

" aku benar benar cinta kamu dev, kamu juga masih sayang dan cinta aku kan "

" lo mau tau ngga jawaban gue" Tanya devano dan di balas anggukan mauren

" gue tuh udah mati rasa sama elo , puas !!!"  lalu pergi meninggalkan mauren sendiri yg masih membeku

Devano sekarang berjalan menuju taman membawa kue ulang tahun yg di belinya tadi dengan penuh amarah, ia benar benar membenci mauren dia tidak menyangka wanita yg ia sangat sayangi dan di cintai dulu akan membuatnya kecewa dan membuat wanita yg paling berharga di kehidupan devano berada dalam rumah sakit jiwa.

Mama devano mengalami depresi berat saat di tinggalkan anaknya yg bernama alvaro yaitu abang devano di tambah lagi suaminya yg menikah lagi tanpa persetujuannya. alvaro mengalami kecelakaan pada saat akan mendatangi devano yg sedang mengadakan konser mini dan ia meninggal di tempat. mengetahui hal itu mama devano tidak terima dan selalu menyalahkan devano atas kematian abangnya. Sejak saat itu papa devano tidak tahan dengan kelakuan istrinya yg emosinya selalu naik turun ia memilih untuk meninggalkan dan membawanya ke rumah sakit jiwa.

" ma ini devano datang ucap devano pada wanita parubaya yg sedang menatap kedepan dengan tatapan kosong "

Tanpa jawaban

" selamat ulang tahun ya ma, ini devano bawa kue buat mama "

" mama suka banget kan sama kue cokelat, ini devano bawain khusus buat mama di hari spesialnya mama "

" ma cepat sembuh ya, devano sekarang benar benar sendiri tanpa papa, tanpa mama dan tanpa " Devano terdiam sejenak menahan tengisnya

" tanpa bang varo "

Mendengar nama varo. Mama devano menatap devano dengan kebencian bahkan menarik kerah baju devano

" mana anak saya "

" kembalikan anak saya "

" dasar pembunuh "

" kembalikan alvaro saya "

" kembalikan "

" mama ini devano " ucap devano bergetar

" dasar pembunuh "

" ALVAROOO " teriak seseorang dari kejauhan

" varo " ucap mama devano

"  mana varo, mana anak saya " lanjutnya

"yoga, ngapain kamu di sini "Tanya devano

" tante ini tuh varo, anak gantengnya tante" sambil menunjuk devano

"alvaro, mama kangen lalu memeluk devano dengan lembut"

"I iya ma, varo juga kangen mama " devano memeluk mamanya dengan erat dan mengusap air matanya

"maaf ibu zeline nya harus istirahat sekarang " ucap salah satu perawat

" ma , mama istirahat dulu nanti alvaro datang lagi buat jenguk mama " ucap devano

Perawat membawa mama devano kembali ke kamarnya

" dev gue udah bilang berapa kali sih sama elo selama keadaan nyokap lo masih kek gitu, lo harus jadi bang varo dulu di depan nyokap lo "

" sampai kapan ga? Gue capek harus berpura pura jadi bang varo "

" ya sampai nyokap lo sembuh, elo mau nyokap lo terus terusan di sini dan nganggep kalau anak keduanya adalah pembunuh anak pertamanya "

Devano terdiam

" dev gue tau ini berat buat elo, ini demi tante zeline dan demi elo "

" yoga "

" hm "

" apa bener kalau bang varo meninggal gara gara gue "

" lo ga usah goblok deh, udah jelas itu kecelakaan bukan karena elo "

" tapi kan lo tau gue yg maksa bang varo buat datang nonton konser "

" sekarang gue Tanya sama elo, lo maksa bang varo ke tempat konser buat nonton lo nyanyi atau sengaja buat dia kecelakaan "

" buat nonton gue lah, gila "

" apa lo mau bang varo meninggal "

" ya enggalah, lo dah gila ya "

" nah kan elo yg lebih gila, kejadian pada malam itu bukan karena elo atau bukan karena siapa pun tapi emang karena murni kecelakaan " jelas yoga

" kalau elo tau bang varo bakalan meninggal, pasti lo bakalan nelfon malaikat maut buat cancel itu semua dan lo yg gantiin bang varo " lanjut yoga

" berantem yuk, mumpung gue lagi emosi jadi kekuatan gue extra "

" au ah gue juga lagi emosi tadi "

" ohiya kan tadi lo sama anak anak ya, kerja kelompok "

" boro boro kerja kelompok dev, gue aja berasa mau tinggal di rumah sakit ini gara gara si dispek "

" caca lagi ? "

" hooh asal lo tau ya yerin tuh ga sengaja tadi datang ke café, dan lihat gue berantem sama si caca dan bangsatnya sih anak kutukupret itu nge drama lagi anjing "

Devano hanya tersenyum hambar mendengar celotehnya yoga

" terus sekarang yerin kemana "

" gue tinggalin , marah lah gue gila masa si yerin pake minta maaf sama si cewek jadian jadian itu padahal dia ga salah apa apa "

Devano hanya bisa menggelengkan kepalanya

" terus kok lo bisa di sini "

" kan lo tadi ngasih tau gue kalau mau ke sini, sekalian gue mau cari kamar kosong di sini "

" buat "Tanya devano

" BUAT SI CACA GUE RASA DIA UDAH GILA "

* vote and coment ^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One And Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang