Warning typo bertebaran guyss...
Selamat membaca yaw
🌺🌺🌺Jisoo kembali bekerja seperti biasanya. Sudah satu Minggu sejak Taeyong menjabat sebagai Presedir di LTY Group. Sudah satu minggu juga sejak Jisoo sering pulang larut alias lembur. Pekerjaan nya makin menumpuk, Jisoo jadi pusing sendiri. Saat ini Jisoo sedang makan siang bersama Krystal, Jennie, Sowon, dan Nayeon.
"Gimana Jis, enak gk jadi sekretaris pak Taeyong?" Krystal membuka obrolan.
"Enak nggak sih. Gue capek njir, kerjaan makin banyak aja, heran gue! Perasaan dulu gk sebanyak ini, gue juga jarang lembur. Eeh, sekarang baru seminggu gue udh lembur sampe empat kali. Semalem juga gue lembur, jingan emang!" Oceh Jisoo membuat yang lain tertawa melihat wajah kesal Jisoo."Jujur ya Jis, lo keliatan kurusan tau, muka lelah lo keliatan bgt, mata lo juga bawahnya agak hitam." Jennie menatap lekat wajah Jisoo, sembari berbicara padanya.
"Iya Jis, kata Jennie bener. Lo kayak gimana ya... Intinya lo banyakin istirahat deh. Tidur jangan kemaleman Jis." Nayeon ikut menimpali."Gimana gue mau istirahat kalo kerjaan gue numpuk Nay, gue sih okok aja ya suruh istirahat. Tapi kerjaan gue kapan selesainya kalo gue istirahat? Makin numpuk yang ada, makin menderita deh gue nya." Jisoo menghela nafas berat disusul decakan ringan.
"Sabar ya Jis, mungkin karena udah deket libur akhir taun jadinya kerjaan lo makin banyak." Sowon menepuk pundak Jisoo pelan lalu tersenyum kecil.
"Thanks Won, kalo gitu gue balik duluan ya. Masih bnyk kerjaan bye!"🌺🌺🌺
Jisoo sudah duduk manis di depan komputer dengan mata yang memandang lurus pada layar didepannya itu. Wanita itu tampak sangat fokus sampai tidak sadar ada yang memperhatikan nya sejak tadi.
"Ekhm"
Dehaman singkat itu membuat Jisoo mengalihkan perhatiannya dari layar komputer.
"Eh, pak Taeyong. Ada apa pak? Maaf saya tidak dengar bapak masuk tadi." Jisoo sudah berdiri dihadapan Taeyong dengan senyum lembutnya.
"Tidak apa, saya tau kamu pasti sibuk. Saya hanya mau minta tolong, besok temani saya ke bandara dan saya ingin memberitahu bahwa besok kantor saya liburkan. Kamu bisa kan Jisoo?"Jisoo mengangguk cepat, dalam hati dirinya senang sekali karena besok libur dadakan. Yang artinya besok dirinya bisa istirahat penuh setelah menemani Taeyong ke bandara.
"Hari ini kau tidak usah lembur lagi, selesaikan itu setelah libur. Saya permisi, terimakasih."Jisoo tersenyum lebar setelah Taeyong keluar dari ruangannya, membereskan barang nya dan bersiap pulang, karena memang sudah waktunya pulang.
"Woy, Nabong!" Jisoo menepuk pundak Nayeon yang sedang menunggu lift.
"Lho Jis, gak lembur lo? Btw, besok libur loh Jis, bisa shopping nih gue!!" Jisoo tersenyum melihat wajah girang Nayeon.
"Yoi, gue sih mau tidur aja seharian di rumah. Mumpung terbebas dari kerjaan kan, hibernasi sehari hehehe" ujar Jisoo saat mereka sudah didalam lift."Yaah, padahal gue pengen ngajakin kalian girls time. Yodah lain kali aja deh, tidur seharian juga ide bagus!" Lalu mereka tertawa.
"Gue duluan ya Jis, byeee" Nayeon masuk ke mobilnya yang diparkir di samping mobil Jisoo. Lalu melambaikan tangannya pada Jisoo sebelum meninggalkan area parkir.🌺🌺🌺
Drt. Drrt.... Drrt....
Jisoo meraih ponselnya yang ada di nakas, lalu menempelkannya pada telinganya..
"Halo..." Sapa Jisoo dengan suara serak khas bangun tidur.
"Jis, gue jemput 30 menit lagi." Ujar sang penelpon yang tak lain adalah Lee Taeyong.
"Hah jemput? 30 menit lagi?? Kemana? Elu siapa?" Tanya Jisoo yang masih setengah sadar.
"Astaga Jisoo, lo baru bangun apa gimana sih!? Ini gue Taeyong, gue jemput lo 30 menit lagi, lo nemenin gue ke bandara!" Seketika mata Jisoo melebar!
"Anjing! Gue lupa, jam berapa sekarang!?? Gue belom mandi anjir! Baru juga bangun!" Paniknya, sedangkan Taeyong terkekeh geli diseberang sana.
"Mandi cepetan, gue dateng harus udah siap bye."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny // Taesoo
Fanfiction{HIATUS} Diawali dengan pertemuan tak terduga, sehingga membuat keduanya dekat. Wanita cerewet dengan segala tingkahnya, dan pria dingin yang bisa menjadi lembut juga perhatian disaat bersamaan. *Jadwal update tidak pasti *Bahasa nonbaku