maaf??

330 49 6
                                    

Warning!! Typoo bertebaran guys..
Selamat membaca...
🌺🌺🌺

"S-s- Sakit..." Lirih Jisoo disaat dirinya sudah tidak kuat menahan rasa sakit diperutnya. Gadis itu terisak, membuat Taeyong merasa panik juga bingung. Pria itu langsung menghampiri Jisoo yang sedang berjongkok sambil memegangi perutnya.
"Jisoo? Hey, Lo kenapa?" Tanya Taeyong khawatir.

"S- sakit.. perut gue sakit." Rintihnya di tengah isakan.
"Ke rumah sakit aja ya, gue anter." Setelah itu Taeyong memapah Jisoo ke basment kantor, menuju mobilnya. Selama perjalanan Jisoo terus menangis menahan rasa sakit.
"Tunggu, bentar lagi nyampe.  Lo jangan nangis terus, ntar gue nya tambah panik." Taeyong mempercepat  laju mobilnya.

Taeyong membuka pintu, membantu Jisoo keluar lalu membawanya ke UGD. Setelah beberapa menit menjalani pemeriksaan dokter, akhirnya dokter meminta untuk bicara dengan Taeyong sebagai wali pasien.
"Bagaimana keadaan nya dok?" Tanya Taeyong pada dokter Kim.
"Pasien mempunyai riwayat penyakit magh yang cukup parah. Jadi saya ingatkan agar pasien tidak terlambat makan, tertekan, dan banyak pikiran. Kerena akan menimbulkan peningkatan pada produksi asam lambung. Sehingga penyakitnya bisa kambuh sewaktu-waktu." Jelas dokter Kim pada Taeyong, lelaki itu mengangguk mendengar penjelasan dokter Kim.

"Jadi, Jisoo boleh pulang dok? Atau harus dirawat?" Tanya Taeyong lagi.
"Pasien boleh pulang, tapi harus istirahat total mungkin selama satu sampai dua hari." Jelasnya sebelum meninggalkan Taeyong. Taeyong menghampiri Jisoo yang terbaring di salah satu ranjang UGD.
"Jisoo, tunggu sebentar ya. Gue tebus obat buat lo dulu." Setelahnya Taeyong pergi menuju apotek.

Jisoo menghela nafas pelan, perutnya masih terasa sakit meski sedikit berkurang. Tapi ditengah rasa sakitnya jisoo masih sempat berfikir tentang Taeyong, kenapa sifatnya tiba-tiba berubah begitu? Apa karena kasihan, atau merasa bersalah?

"Jis, ayo pulang. Kata dokter lo boleh langsung pulang." Ucapan Taeyong membuyarkan lamunan Jisoo.
"Eh, iya pak. Terimakasih,maaf merepotkan." Jisoo tersenyum kecil.
"Sama-sama, lo kalo diluar kantor bicara nya biasa aja. Gak usah formal gitu, kita seumuran kok." Ujarnya lalu menantu Jisoo berjalan menuju parkiran. Sedangkan Jisoo, masih bingung dengan keadaan dan perkataan Taeyong tadi.

"Jis, lo belum makan kan? Mau makan apa?" Tanya Taeyong setelah mereka duduk di mobil, perlahan mobil itu keluar dari area parkir rumah sakit.
"Gue makan bubur aja, soalnya kalo sakit gini gak bisa makan yang lain. Ah iya, soal uang obat dan yang lainnya nanti gue ganti." Taeyong melirik Jisoo sekilas.
"Gak usah ganti, gue gak minta lo buat ganti.  Lo tunggu sini bentar gue beliin dulu buburnya." Jisoo hanya menatap Taeyong yang sudah keluar dari mobilnya.

Tak lama kemudian Taeyong kembali dengan satu kantung plastik di tangannya.
"Nih, ntra sampe rumah langsung dimakan ok?" Lelaki itu menyodorkan kantung plastik tadi.
"Makasih yah. Berapa? Biar gue ganti." Taeyong menggeleng kecil
"Gue udah bilang gak usah, gk ada penolakan. Apart Lo dimana, gue antar pulang sekalian."

🌺🌺🌺

Taeyong menghentikan mobilnya tepat di depan lobby apartemen Jisoo.
"Sekali lagi makasih yah, dan maaf banget gue ngerepotin." Ujarnya lalu keluar dari mobil Taeyong, namun diluar dugaan Jisoo Taeyong juga ikut keluar dan masuk kedalam lobby apartemen bersamanya.
"Lho, ngapain ikut masuk? Gak pulang?" Tanya Jisoo heran.
"Gue cuma mau mastiin lo baik-baik aja sampai di apartemen lo." Jisoo menghela nafas lalu kembali berjalan membiarkan Taeyong yang masih mengikuti nya.

"Lo tinggal sendiri Jis?" Tanya Taeyong ketika mereka sudah di dalam lift, Jisoo menekan angka lima. Setelahnya menatap Taeyong sekilas.
"Nggak, gue bareng sepupu gue." Jawabnya, Jisoo melangkah lebih dulu saat pintu lift terbuka. Jisoo berhenti disalah satu pintu lalu berbalik menatap Taeyong.
"Thanks ya, mampir dulu gak?" Taeyong tersenyum kecil.
"Boleh deh, gue haus juga hehe." Setelah Jisoo memasukan password pintu terbuka, mereka berdua masuk dan langsung dihadiahi omelan dari gadis remaja, yang tak lain adalah Yeri.

My Destiny // TaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang