'whoopsie!

634 75 2
                                    

masih dengan behind the scence dari beberapa postingan penghuni kostan pakde beberapa chapter lalu, mari soroti empat sosok pria manis yang masih menunggu kehadiran yohan untuk di introgasi habis-habisan setelah postingan yuvin menjadi banjir oleh komentar.

tok tok tok

wooseok sontak mengangkat pandangannya dari ponsel, "siapa?" bisiknya sambil menatap pada yunseong dan byungchan bergantian.

"kak seungwoo mungkin?" yunseong beralih menatap sosok manis disebelahnya. namun pemuda choi itu hanya mengangkat kedua bahu, tidak tau menahu siapa sosok yang mengetuk pintu kamar miliknya.

tok tok tok

ketukan kembali mampir, namun ketiganya tetap pada pendirian mereka; tidak akan memberi akses masuk jika itu bukan orang yang sedang mereka tunggu —yohan atau eunsang.

merasa terganggu dengan suara ketukan yang tidak hentinya berdatangan, midam segera bangkit dari kursi belajar milik byungchan, diambil pilihan untuk mengesampingkan tugas dari sang dosen karena fokusnya yang terganggu.

midam menggeleng memandangi yang lebih tua, byungchan dan yunseong, bahkan ketiga temannya tidak merasa terusik sedikitpun? dengan wooseok yang masih pada posisi tengkurap diatas kasur, tak lupa yunseong dan byungchan yang tidak melepas fokus sedikitpun dari game online di ponsel masing-masing, meyakinkan midam bahwa mereka tidak berniat menghampiri pintu sama sekali.

ctek—

"eEH MIDAM!" panggil si pemuda kim dengan sedikit meninggikan nada suaranya. meski percuma saja, midam bergerak lebih cepat membuka kunci pintu sampai seorang pria tinggi menyapa penglihatannya, "kak seungwoo?"

"tUUH KAN MIDAM!!! JANGAN DIBUKAIN HARUSNYA" dengan sigap wooseok beranjak dari posisi tengkurapnya. lantas berjalan kearah pintu dan membukanya sedikit lebih lebar, "seok, dam, byungchannya boleh kakak pinjem—"

"nO!" potong wooseok. sedang seungwoo yang terkejut sontak mengerutkan alisnya, seram sekali si pemuda manis yang satu ini.

tak lama wooseok menggeleng pelan, tidak melepas tatapan mengintimidasinya dari pemuda han, sambil menggerakan jari telunjuk tangan kanannya ke kanan dan kiri, "no no no. cukup yohan sama eunsang yang belum dibawa pulang sama si kerdus dan yuvin, ga ada yang boleh bucin lagi sebelum kalian jelasin semuanya sama aku!"

brak!

seungwoo mengelus dada, satu detik setelah pintu ditutup dengan kasar. begitu juga dengan midam yang tersentak; segera menerjapkan matanya dengan tubuh mematung didepan pintu. tidak main-main memang maung seorang kim wooseok.

sungguh, untuk kali ini yunseong dan byungchan tidak dapat lagi menahan tawanya, mereka biarkan mengalun begitu saja dihadapan si pemuda kim yang malah mendengus, "kakak kenapa sih? kan aku udah cerita semuanya tentang kejadian di rumah sakit.." kekehan kecil mampir diujung kalimat, bersamaan dengan wooseok yang kembali melempar dirinya keatas ranjang.

"masih kesel!!! cuma ga ketemu selama libur natal sampai tahun baru kenapa aku ketinggalan banyak begini??—" lagi, wooseok mendengus. ia tidak suka jika hanya dia yang tidak tau menahu tentang segala perkembangan pada teman-temannya, "—kamu tiba-tiba udah pacaran. yohan sama yuvin?! uDAH TUNANGAN CHAN! terus junho! AKU GA LUPA YA DIA PERNAH INGKAR JANJI BUAT BERANGKAT BARENG SAMA EUNSANG!!!!" lanjutnya menggebu-gebu. kedua bola matanya melotot bagai ingin loncat keluar. tapi sedetik kemudian, ia mencebikkan bibirnya

"aKUNYA KAPAN KAYAK KALIAN??????" wajahnya segera wooseok tenggelamkan pada bantal, sembari menggerakan kedua kakinya naik turun —sedang byungchan hanya dapat menggigit bibir; meratapi nasib seprei ranjangnya yang menjadi tidak karuan.

kostan pakde, pdx101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang